Votement
•••
Hari ini Thala meminta ia ingin keluar kamar dan ingin berjalan-jalan di taman dekat rumah sakit, Kana yang awalnya menolak, akhirnya ia mau setelah bertanya ke dokter."Kak makan dulu" Kana berjalan ke arah Thala setelah tadi sempat ke kantin rumah sakit.
"Kamu ngga makan?"
"Makan, nih roti" Kana mengangkat roti yang ia pegang
"Sini duduk" Thala menepuk tempat duduk disebelahnya.
"Kak kemarin kata dokter Lena sebelum kakak bangun, kakak katanya nangis"
"Eum iya kah?"
"Eum iya"
"Makan yang banyak ya" Thala mengelus rambut Kana
"Kakak juga makan yang banyak"
"Kok manggilnya masih pakai kata 'kakak' "
"Ngga apa-apa soalnya udah biasa"
Mereka masih melahap sarapan masing-masing, tidak sampai 20 menit mereka sudah selesai dan Kana membawa Thala untuk balik ke kamarnya.
Saat ini Kana sudah berada di dekapan Thala yang sedang di atas sofa panjang, mereka bercengkrama sambil menonton film yang sudah mereka tonton berulang kali tapi sama sekali tidak bosan, 'Titanic' salah satu film favorit Kana sejak dulu.
"Ntar mommy kesini?" Tanya Thala
"Iya, katanya mamah kesini cuman sama Vano, Nala, soalnya ayah lagi ada meeting"
"Cepet sembuh ya kak, dirumah sepi kalo ngga ada kamu" Celetuk Kana dan dibalas kekehan Thala.
"Kan rame dan sekarang ada Nala juga"
"Ishh Nala itu pendiem kak, jadi rumah sepi deh"
"Pendiem kayak mommy nya"
"Emang iya?"
"Iya"
Seminggu sudah Thala menjalani masa pemulihan dan hari ini dia akan pulang ke rumah yang sudah lama ia tidak lihat semenjak 2 tahun terakhir ini.
Thala disambut meriah oleh art serta para supir, beserta tukang kebun yang berada di rumahnya, terlihat juga banyak sekali yang berubah, mulai dari interior dan tata letak barang.
Niatnya malam ini mereka ingin mengadakan dinner di dekat kolam renang mereka, yang sudah dibuat taman kecil untuk Nala dan Vano saat bermain.
"Daddy, Ala jadi pinces" Kanala memutar tubuhnya membuat gaunnya mengembang.
"Kalau Vano jadi pangeran" Vano datang dengan memakai setelan bak pangeran di sebuah cerita, dengan dasi pita berwarna putih di lehernya
(Style Vano)
Kanala tercengang melihat penampilan sang kakak yang benar-benar bak pangeran di dongeng.
"Ganteng banget anak daddy"
"Oh tentu saja ayahanda" Jawaban Vano membuat Thala tertawa.
Dinner kali ini mereka hanya menggelar tikar seperti sedang piknik ditemani dengan makanan yang sudah mereka pesan
"Abang, ala au izza"
"Nala mau pizza?" Kanala mengangguk, Vano mengambilkan sepotong pizza dan diberikan untuk adiknya.
"Satu lagi kali Tha" Thala mengerti soal arah pembicaraan daddynya.
"Nanti dad harus sabar" Jawaban Thala membuat mereka tertawa.
Mereka menyelesaikan acara dinnernya sekitar pukul 20.00 karena Kanala dan Vano harus tidur dan untuk malam ini Kana dan Thala melanjutkan acara dinner mereka berdua.
"Kana kangen kumpul-kumpul sama Saca, Caca"
"Kamu tinggal kabar-kabar aja"
"Kak, Saca udah di luar negeri dia lagi kuliah, kalau Caca dia lagi diluar kota"
"Kan kalian bisa saling Vidio call"
"Kana takut ganggu"
"Jangan pernah tinggalin aku" Omongan Thala membuat Kana yang berada di dekapannya mendongak
"Aku ngga pernah dan ngga akan ninggalin kakak"
"Maaf ngga bisa nemenin kamu pas lahiran Kanala"
"Ngga usah minta maaf kak, kakak ngga salah"
"Maaf pokoknya" Ucapannya sambil memeluk Kana
"Love you kak"
"Love you too"
Mereka berpelukan menyalurkan kehangatan, menyalurkan rasa kasih sayang satu sama lain ditemani bintang-bintang dan bulan yang terang menemani malam mereka berdua.
END
Yeyyy akhirnya ATHALA hari ini udah END, terimakasih banyak yang udah support lewat vote atau coment, dan terimakasih buat yang udah masukin cerita ATHALA ke reading list kalian, pokoknya makasih banyak.
Maaf banget kalau emang endingnya ngga jelas atau mungkin ngga nge feel ataupun alurnya yang berantakan maafkan teman-teman.
Kalian gimana nih apakah puas dengan akhir cerita Thala atau masih ada rasa kurang?
Eittsss tenang² sya baik nih, bakal sya kasih epilog nanti nihh, penasaran?
Tungguin ya, bye bye sampai ketemu di epilog semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHALA (END)
FanfictionAthala dijodohin oleh sang oma? Yang benar aja "Oma mau kalian menikah" "Kamu nikah sama Kana ya" "Kalian mau ya nikah, sebelum oma ngga ada di samping kalian lagi" Kalimat itu yang terus sang oma lontarkan saat Athala Dion sang cucu yang mejengukn...