Chapter 21

759 26 0
                                    

Votement

•••
Dari tadi Kana menatap ke arah Thala yang sedang memakan bakso plus es tes.

Dipikiran Kana hanya muncul satu kalimat yang dari tadi berputar dikepalanya sebenarnya Gista itu siapanya Thala?

Ada rasa sedikit tidak suka di hati Kana melihat Thala tadi tapi ya sudahlah.

"Stt kenapa ngga dimakan?"

Kana yang melamun sambil mengaduk bakso miliknya kaget saat Thala menjentikkan jarinya di depan mukanya "i-iya ini mau dimakan kak".

"Wihhh ngga ngajak-ngajak!!" Dirka datang bersama Geo dan Gio

Uhukk!! Uhukk!!

"M-mi-num" Kana meminum air putihnya sampai tandas, gara-gara Dirka dia keselek mana bakso nya belum di kunyah dan kuah baksonya pedes sampai ke hidung.

"Eh sorry Kana gw ngga sengaja"

"Parah lu ka anak orang mukanya merah"

"Huaaa pedesss" Kana menangis, gimana ngga kuah bakso yang pedes plus keselek dan masuk ke hidung pedesnya sampai ubun-ubun.

"Eh aduh jangan nangis dong, mau gw beliin ice cream? "

"Gw bukan anak kecil"

"Cup cup jangan nangis nanti gw di gibeng sama Thala, ngeri gw" Kana dan Dirka melihat ke arah Thala yang menatap tajam ke arah Dirka, padahal di tidak marah tapi sedang gemas dengan Kana.

"Haii"

"ANJ!!--m-maaf tante saya ngga ada duit lagi udah buat beli bakso"

"Sayang mosok aku dibilang tante sih sama temen kamu"

Uhukk!! Uhukk!!!

"Sejak kapan sekolah kita ada yang kayak begini" Bisik Gio ke Geo.

"Ck! Lepas Gista!" Thala menepis tangan Gista yang ingin memegang tangannya.

"Ayo kita makan, kamu udah makan belom"

"Padahal semalem gw mimpi ketemu cewek cantik, kenapa malah yang kayak gini" Gumam Geo sambil melihat ke arah Gista.

Lagi-lagi Kana melihat Thala dipegang tangannya ada rasa tidak suka di dalam hatinya entah rasanya hanya tidak rela. Kana beranjak dari tempat duduknya tapi.....

Brukk!!!

"Auuu"

Kana tersandung ternyata gara-gara tali sepatunya, atensi mereka teralihkan ke arah Kana dan Thala menghampiri Kana.

"Dibilang kalo ngiket sepatu yang bener" Thala mengulurkan tangannya dan dia membawa Kana duduk di tepatnya semula.

"Maaf" Kana menunduk.

"Kakak mau ngapain"

Kana mencegah tangan Thala yang ingin hendak mengikatkan tali sepatunya tapi Thala kekeh "Udah diem"

"Ayo ke UKS"

"Ngga usah di tuntun kak"

"Ngga usah ngebantah!" Lagi-lagi Thala kekeh buat ngetuntun Kana dan Kana hanya menunduk saat atensi murid-murid lain melihat ke arah mereka berdua.

"Ishh lu apa-apaan sih dibilang jangan deket kak Thala" Dari tadi ternyata Gista masih disana melihat mereka berdua membuat emosinya memuncak dan Gista mendorong tubuh Kana untungnya Thala memegang Kana dengan kuat.

"Lepas tangan lo!!"

"Kamu apa-apaan sih--"

"LEPAS GW BILANG!!!!"

Hening seketika.... semua orang yang ada di kantin menatap mereka bertiga

Drttt!!

Drttt!!

"Mommy telfon, ayo nanti Vano nangis" Kana kaget saat badannya diangkat ala bridal style oleh Thala, sontak tangannya melingkar ke leher Thala.

Thala mendudukkan Kana di ranjang UKS setelah itu dia angkat telfon nya.

"Daddy!!"

"Hai ganteng, udah makan?"

"Heum, mommy ana?"

"Nih"

"Kenapa Vano"

"Mommy ano au itut mommy"

"Ngga bisa sayang kan mommy sama daddy lagi sekolah"

"Nda mau!! Ano au itut mommy" Vano merengek dan handphone nya diambil alih mommy nya Thala.

"Nak dari tadi Vano mau ikut terus"

"Nanti mom 2 jam lagi" Thala yang masih mengobati luka pada lutut Kana berdiri dan mendekat ke arah speaker handphone nya.

"Nak nanti ya 2 jam lagi, Vano mau dibeliin apa sama daddy and mommy?" Mommy Thala membujuk Vano agak dia mau menunggu daddy dan mommy nya tapi nihil dia malah menangis dan akhirnya mommy nya Thala menyusul Kana dan Thala bersama Vano.















Votement gaess




ATHALA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang