Chapter 28

689 24 0
                                    


•••

Ceklek!!

"Daddy!!!"

"Hai ganteng"

"Thala" Terdengar suara mommy Thala dan berlari ke arah Thala sambil memeluk anaknya tersebut.

"Jangan bikin kita sebuah khawatir"

"Iya mom sorry"

"Nek ano mau peluk daddy"

Mommy nya Thala merenggangkan pelukannya lalu membawa Vano ke Thala

"Kana kemana"

"Kana lagi ke kantin mom dia tadi bilang"

Ceklek!

"Kak ini ada roti dimakan ya maaf cuman segini" Kana memberikan bungkusan ke arah teman-teman Thala.

"Makasih Kana" Kana membalas senyuman Dean

"Oh mamah" Mommy nya Thala menengok ke arah suara

"Mamah mau sarapan?, biar Kana beliin lagi ya" Baru saja ingin pergi lagi tapi tangannya di pegang oleh mommy nya Thala

"Ngga usah cantik tadi udah sarapan dirumah kok"

"Mommy ano mau itu" Vano menunjuk ke arah sandwich punya Deandra

"Oh Vano mau ini?, sini duduk deket kakak" Deandra menepuk space kosong disebelah nya.

"Ngga om jahat udah bikin daddy ano cakit"

"Ganteng ngga boleh gitu ya, kan daddy udah sembuh" Thala menangkup pipi Vano

"Ano mau ikut om" Vano turun dari pelukan Thala dan menuju ke arah Dean.

"Nak mommy mau ketemuan sama client daddy kamu, kamu di sini sama Vano sama Kana ya"

"Iya mom"

"Daddy ano mau punya adik, boleh?" Thala dan Kana menoleh ke arah Vano, sedangkan Vano hanya menunjukkan muka polosnya.

"Kata om Dean bial ano ngga sendirian ano harus punya adik, iya kan om" Kana dan Thala kaget dengan ucapan Vano. Sedangkan Deandra hanya menampilkan deretan giginya.

"Iya tuh bener apa yang dibilang om Dean Vano, kamu mau punya adik laki-laki atau perempuan"

"Eum" Vano mengetuk dagunya sambil berfikir

"Laki-laki bial ano ada temen main bola"

"Tuh kan daddy Thala dan mommy Kana kalian denger" Andai saja kalau badan Thala dibuat jalan tidak sakit udah diunyel unyel muka Dirka.

"Bang Dean!! Dirka!!!!"

"Apa" Dean dan Dirka menyaut bersamaan

"Ano keluar beli mainan yuk, jangan ganggu daddy sama mommy kamu"

"Ayok om"

Kana masih berdiri dengan wajah yang memerah mengalihkan perhatian Thala

"Tomatnya merah banget nih"

"Auu kak sakit tau" Kana meng aduh saat Thala mencubit pipinya.

Kana pergi ke arah kulkas yang ada di ruangan itu "Eum Kana mau icecream kakak mau ngga?"

"Boleh"

"Sini duduk sini" Thala menepuk space kosong di sebelahnya

"Kak punggung kakak masih sakit?"

Thala yang menikmati icecream nya menoleh "Kalau diliat kamu ya langsung sembuh"

"Ishh"

"Mau perempuan atau laki-laki" Celetuk Thala yang masih memakan icecream nya.

Kana yang tau arah pembicaraan Thala kemana dia sedikit menoleh "mau perempuan mau laki-laki itu dikasihnya, yang penting sehat"

"Ditunggu baby nya di sini" Thala mengelus perut Kana membuat Kana terasa geli

"Stop aku lagi makan icecream" Tangan kiri Kana memegang tangan Thala yang ada di perutnya

•••
Malamnya jam 23.55 Kana masih membuka matanya padahal dia ngantuk dan beberapa kali ingin tidur, tapi niatnya dia urungkan.

Dia beranjak ke arah kulkas yang ada di ruangan Thala mengambil satu buah kue dengan hiasan yang sedikit simpel tapi mewah dengan dua lilin yang di tancapkan.

Kana mengambil korek dan dinyalakan, dan tinggal menunggu 1 menit lagi.

"Kak bangun kak tolong!!" Kana membangunkan Thala dengan nada panik.

"Kak tolong hikss" Yap akhirnya Thala bangun dengan grusah grusuh

"Hah kenapa, kamu kenapa" Thala membalikkan badannya

"Happy birthday"

"Happy birthday to you happy birthday to you happy birthday my husband happy birthday to you. Tiup lilinnya " Kana mendekatkan kue nya ke arah Thala dan Thala memejamkan matanya dia hanya berharap semoga Kana terus bersamanya.















Uhuyy sya up nih btw ramein kayak pas kemarin² dong seneng tau aku ngeliatnya setiap buka wp yang baca makin nambah

Mau ngasih tau juga bentar lagi bakal end

Siap kalau ini end?

Tunggu chapter selanjutnya

ATHALA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang