EPILOG

870 22 0
                                    


•••

"Abang!! Tungguin Nala!/Kak tunggu Nata!!" Ucap bocah berumur 10 dan 7 tahun itu.

"Iya abang tungguin" Balas sang abang dari meja makan.

Saat ini di meja makan sudah ada sarapan yang simple, mereka memakan sarapan mereka tanpa menimbulkan suara

"Abang nanti habis anterin adik kamu, anterin mommy ya" Wanita dengan rambut pendek nya itu tersenyum ke arah anaknya

"Iya mom"

"Mom daddy tumben belum turun" Ucapan Vano membuat Kana mendongak.

"Kecapean kayaknya, semalam daddy mu pulang malem" Vano ber oh ria.

"Good morning!!!!" Suara serak khas bangun tidur sangat menggelegar seisi rumah.

"Morning dad" Balas kakak paling tua.

"Pagi!" Thala mengecup pipi Kana

"Pagi kak, kenapa udah bangun, katanya semalam kecapean"

"Gara-gara ada yang telfon" Thala mengerucutkan bibirnya.

"Hahahah daddy kayak anak kecil" Suara Nata membuat Thala menoleh.

"Kalian tumben belum berangkat"

"Ini mau berangkat" Sang kakak salim dan diikuti oleh adik-adiknya.

"Bye dad, mom"

"Bye hati-hati bang bawa mobilnya"

"Iya mom"

"Bosen" Suara Thala menyadarkan Kana.

"Mending bantuin aku, tuh bungkus makanan di ruang tamu, aku ngga mau beresin ya, itu kan ulah kakak" Thala lagi-lagi hanya pasrah, salah dia sendiri setelah pulang larut malam, lalu menonton film dengan snack dan setelah itu bungkus snacknya hanya ditinggalkan begitu saja.

Semenjak mereka pindah rumah yang tak jauh dari rumah orang tuanya Thala, Kana membuat peraturan, siapa yang sudah membuat kekacauan harus dibereskan sendiri, tanpa bantuan Kana.

Kana ingin mengajarkan anak-anak nya agar bertanggungjawab  untuk membereskan dan membersihkan kekacauan yang mereka buat.

Hari ini adalah ulang tahun si anak pertama, Vano, sebenarnya Vano tidak mau ada acara seperti itu, tapi semua itu daddy nya yang ingin.

Kana tidak mengundang banyak orang, hanya keluarga nya saja, dan teman-temannya, juga acaranya tidak besar, jadi dia hanya memesan catering saja.

"Kak!! Tolongin dong"

"Iya sebentar!!" Jawabnya dari lantai 2

"Ada apa"

"Tolongin ambilin mixer di atas tuh" Tunjuknya ke atas lemari penyimpanan.

"Nih"

Tringgg!!!

"Sebentar aku ke atas dulu" Ucap Thala.

"Iya mom, yaudah hati-hati, maaf Thala ngga bisa kerumah" Thala turun dengan memegang handphone yang ia arahkan ke mukanya.

"Kana mana"

Kana yang mendengar suara mommy nya Thala menengok "Halo mah"

"Hai cantik, sorry ya mommy ngga bisa ikut ngerayain birthday Vano, mau ke luar kota" Lirih mommy nya Thala.

"Yahh, yaudh ngga apa² mah. Mau kapan berangkatnya"

"Ini udah di mobil, mau ke bandara, oh iya nanti ada hadiah yang mau mommy kirim untuk Vano"

ATHALA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang