Chapter 31

633 25 0
                                    

Votement

•••
Seminggu sudah Kana menjalani kehidupannya tanpa melihat sang ibu saat bangun pagi, kadang dia sering menyendiri di taman belakang ataupun dia berenang di kolam renang sambil menangis, kadang juga tak sedikit Thala memergoki Kana menangis, ntah itu di kamar mandi atau mungkin saat bermain handphone padahal dia sedang melihat reality show. Kasus ibunya masih ditangani dan perlahan-lahan Kana mengikhlaskan kepergian ibunya.

Hari ini niatnya Kana ingin mengajak orang rumah beserta teman-teman nya dan teman Thala untuk dinner malam di dekat kolam renang dan itu sontak membuat semua orang merasa aneh dengan sikap Kana.

"Oh iya bi aku juga mau bikin spaghetti" Bi Hefa sebagai ART baru di rumah itu mengangguk.

"Kamu kenapa sih nak, kayaknya seneng gitu"

Kana menoleh ke arah mommy nya Thala dan tersenyum "Ngga apa-apa mah, soalnya pengen aja"

Akhirnya waktu pukul 19.00 tiba, semua sudah berkumpul di belakang rumah dekat kolam renang, mereka langsung menyantap masakan yang tadi dibuat.

"Ekhem" Kana berdehem dan membuat semua yang di sana menghentikan acara makannya.

"Jadi kali ini Kana bakal ngasih kabar bahagia ke kalian semua, aku emang sengaja buat acara kayak ini, dan--" Kana mengantung kalimatnya dia berdiri dan mengambil kotak bernuansa pink dan biru itu ke Thala.

"Aku mau kak Thala yang mewakilkan untuk membuka kotaknya"

"Mommy hadiah untuk ano mana"

"Vano mau hadiah?, nanti daddy belikan ya" Vano mengangguk dan Thala kembali melihat ke arah kotak itu perlahan ia buka kotak nya.

Matanya membola, terlihat tangannya sedikit gemetar "Ini beneran?, serius?" Kana mengangguk

Sontak semua yang ada di sana menghampiri Thala dan melihat isi kotaknya, yang terdapat dua kaos kaki dengan warna pink dan biru juga tespeck bergaris dua.

"Bahagia?" Suara Kana bergetar, Thala berdiri dan menubruk tubuh Kana.

"I'm soooo happy"

Thala melepas pelukannya dan menangkup pipi Kana. Kana yang melihat Thala terkekeh, baru kali ini dia melihat Thala menangis sesegukan "Terimakasih, love you"

Cup!!

"Aduh maszeh ada anak mu ini loh yang ngeliat" Suara Dirka membuat semua yang disana tertawa.

"Daddy cengeng hahahaha"

Thala menghapus air matanya "No! Daddy ngga cengeng ya"

"Selamat kalian berdua, dijaga baik-baik loh ya cicit omat ini" Oma mengelus perut rata Kana.

"Iya oma pasti"

"Selamat anak mommy" Mommy nya Thala memeluk Kana dan di balas oleh Kana "Thank you mah"

"Vano kamu bakal punya adik" Suara mommy Thala membuat mata bulat Vano melihat ke arah Kana

"Beneran mom?" Kana mengangguk.

Vano menghampiri Kana dan memeluknya "Mommy ano bahagia, ano mau punya adik"

"Vano seneng ngga"

"Senang banget, muach aloo adik ano, nanti main sama abang ya" Semua tertawa melihat perlakuan bocah umur 4 tahun itu.

Jam menunjukkan pukul 22.00, Vano sudah tidur tadi dengan Caca dan saat ini hanya tersisa Gio, Geo, Dirka, Caca, Saca dan mereka berdua.

"Muka lu kenapa si Ca sumringah gitu" Pertanyaan yang dilemparkan Dirka membuat Caca ingin menggeplak kepala Dirka.

"Ya gimana ngga, gw kan mau jadi aunty lu jadi uncle"

"Buset Ca sama kakak kelas pake gw lu, panggil mas dong" Dirka yang melihat muka Caca memerah dan mata tajam nya menatap dirinya, dia sudah berancang-ancang untuk kabur.

"Aduh eyy gerah panas banget" Geo mengibas-ngibaskan tangannya dramatis.

"Ck! Iri aja, nikah dong maszehh"

Geo yang mendengar jawaban Thala langsung cemberut "Enak banget lo kalo ngomong Tha"

"Berisik lo pada" Atensi mereka teralihkan ke arah Gio yang sedang tiduran di paha Saca.

"Iye dah yang udah official" Sebal Dirka

"Loh kalian pacaran" Kana kaget dengan ucapan Dirka.

"Westt iya dong, aa Gio kan ganteng"

"Buset sat set sat set langsung jadi, Dirka sat set sat set goshting cewek, Geo sat set sat set malah jadi sadboy, kasian banget mana masih muda" Gumam Thala yang tiduran menghadap perut Kana.

Dirka dan Geo melotot mendengar ucapan Thala.

"Kit ati"














Annyeonghaseyo~~~ huhuhu akhirnya bisa dapet ide lagi buat nulis, tapi sebelum itu makasih yang udah nungguin, maaf lama.

Sebenarnya kemarin-kemarin itu sya lagi bingung dan sebenarnya untuk chapter 31 ini sebelumnya bukan kayak gini, akhirnya aku rombak dan ya untuk aja nyambung dan bisa nulis chapter selanjutnya lagi.

Oh iya jangan lupa votement dan kasih tau ke teman-teman kalian di suruh mampir ya see you

ATHALA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang