Chapter 18

688 28 0
                                    

Votement

•••
"Daddy"

"Daddy"

"Wake up"

Thala yang merasa ada yang memanggil namanya mengerjapkan matanya "Eugggg kenapa ganteng"

"Liat daddy ini udah jam tujuh" Thala yang mengikuti arah tangan Vano yang menunjuk ke arah jam kamarnya melonjak kaget, selama itu dia tidur dan lagi-lagi dia telat untuk masuk sekolah

"Mommy?"

"Oeh daddy angen mommy?" Thala terkekeh mendapat pertanyaan Vano.

"Eum daddy kangen mommy tapi Vano jangan bilang ya" Thala menunjukkan kelingkingnya dan Vano menautkan kelingking kecil nya juga.

"Daddy ano au ke zon zon" Vano yang sedang duduk dipangkuan memainkan ujung baju Thala.

"Timezone?, nanti ya kalau mommy sudah sembuh"

Tok!! Tok!! Tok!!

"Kak makan malamnya udah siap"

"Iya!" Thala langsung beranjak dari ranjangnya dan menggendong Vano untuk ke meja makan.

•••
Suara tabrakan antara sendok dan garpu menyelimuti keheningan meja makan.

Mereka makan dengan tenang sampai akhirnya daddy Thala membuka suara.

"Boy ini suratnya, Vano udah sah jadi anak angkat kamu" Daddy Thala tersenyum sembari memberi amplop coklat ditangannya yang berisi bahwa sekarang Vano sudah menjadi anak angkat Thala.

Thala mencium pipi Vano gemas membuat Vano kegelian.

"Vano cayang daddy"

"And mommy"

Suara yang Vano keluarkan membuat Thala terkekeh gemas dengan sang anaknya ini.

Mereka semua hanya tersenyum melihat kelakuan antara dua orang didepan mereka yang sekarang bisa dibilang anak dan ayah. Sampai tiba-tiba......

"NGGA IBU!! AYAH SAMA ADEK BELUM MENINGGAL!!!HIKSS"

"NAK TENANGIN DIRI KAMU"

"IBU KELUAR!!"

"KELUAR IBU!!!"

Daddy dan mommy nya Thala bahkan Thala dan omanya kaget dengan suara teriakan dari arah kamar Kana dan ibunya.

Mereka berlari menuju kamar ibunya Kana dan saat sampai disana hanya terlihat ibunya Kana menangis sesegukan yang sudah terduduk dilantai.

Oma dan mommy Thala menghampiri nya seraya menyenangkan ibunya Kana yang terlihat ada bercak darah ditangannya.

Pyarrr!!!!

Semua yang berada di depan pintu kamar itu tersentak kaget saat mendengar pecahan kaca yang terdengar dari dalam sana, Thala yang sedang menggendong Vano memberikan kepada ayahnya dan mencoba untuk membuka knop pintu.

"Nak" Ibunya Kana menggeleng kepalanya tandanya dia tidak mau ada orang yang masuk ke dalam.

"Ibu tenang aja" Thala membuka knop pintu dengan hati-hati matanya menatap pecahan kaca yang berserakan di lantai lalu menatap seseorang yang sedang meringkuk di ranjang.

Siapa lagi kalau bukan Kana.

Kana yang mendengar pintu kamarnya terbuka membuat amarahnya memuncak.

"PERGI!!!"

"PERGI!!!"

"Ini aku"

"KAK THALA PERGI!!"

"Sttt heyy tenang tenang" Thala yang mencoba memeluk tubuh mungil Kana menghela nafas lega, dia tidak memberontak.

"Kenapa" Thala yang mencoba membuka suara dengan tangannya yang berada di belakang punggung Kana.

"Hikss Kana kangen ayah sama adek, Orang-orang bilang ayah sama adek udah ngga ada hikss"

Thala yang masih memeluk tubuh bergetar nya Kana, mengusap punggung Kana mencoba menyalurkan kehangatan, Thala melepas rangkulannya dan menangkup pipi Kana "sini dengerin aku, kamu sayang sama ayah dan adek?"

"Eum"

"Ikhlasin mereka okay, kalau kamu kayak gini terus mereka nanti sedih"

"Eum"

"Jangan nangis lagi" Thala memeluk tubuh Kana lagi.

"Hikss Kana sayang kakak, Kana suka kakak dari dulu, Kana seneng nikah sama kakak, tapi kenapa kakak ngga seneng nikah sama Kana, hati Kana sakit kak hikss, dulu kakak baik sama Kana tapi semenjak kejadian Kana ngga sengaja ngerusakin barang kak Thala, kenapa kakak marah padahal yang ngerusak itu pacar kakak"

"Maaf dan aku seneng nikah sama kamu, aku cuma gengsi bilangnya"

"Minum obat ya" Thala yang ingat bahwa kemarin ibunya Kana meminumkan obat saat Kana sedang seperti ini.

Kana hanya mengangguk dan Thala yang keluar kamar untuk mengambil air putih.















Wahh kabar bagus si Thala udah lope lope ke Kana huhuhuh
Siapa yang senang.
Aku!!!!
Votement

ATHALA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang