MSB#18

188 19 0
                                    

"ELO!!"

" Aduh neng cantik."

" Lo sehari aja kagak nongol di hadapan gue bisa nggak sih. Dimana-mana perasaan ada Lo, kek kuman Lo!" Bentak Junet.

" He Jun sante Lo, cewek nih." Ujar Tara.

Kanaya dari tadi hanya menunduk takut, dirinya sangat tak bisa bila dibentak,dan akan berakhir menangis nantinya.Benar saja,isakan-isakan kecil mulai terdengar dari bibir mungil Kanaya.

" M..maaf, gue ngga sengaja sumpah." Ucap Kanaya dengan isakan kecil.

" Udah-udah neng nggak papa kok,itu si Junet lagi dapet aja, makanya galak." Kata Tara sembari menenangkan Kanaya.

" Dah lah badmood gue, gue duluan Tar, baksonya udah gue bayar." Junet segera pergi meninggalkan Kanaya dan Tara ditempat yang cukup ramai tersebut.

Tara mengajak Kanaya duduk untuk menenangkannya dan menyodorkan segelas es teh manis.

" Minum dulu neng."

Kanaya menerima minuman tersebut," makasih."

" Eneng namanya siapa?" Tanya Tara agar tak terjadi keheningan.

" Gue Kanaya."

" Lahh kek pernah denger,owhh yang ditolong Junet malem-malem itu kan."

____________

" Gimana Ra? Lombanya lancar?" Tanya Neon.

"Alhamdulillah lancar Pah,dapet juara umum lagi." Ujar Wira.

" Wihh mantep,pinter anak Papa." Puji Neon sembari mengacak-acak surai hitam Wira.

Keduanya asik akan perbincangan mereka hingga Junet datang dengan muka yang sangat membagongkan.

" Tu muka bisa biasa aja nggak, kesel Papa liatnya." Protes Neon.

" Shutt, Junet lagi kesel jangan diganggu." Ujar Junet kemudian merebahkan dirinya diatas karpet bulu.

Dari arah dapur Julia datang sembari membawa nampan berisi makanan dan minuman. Wira yang melihatnya pun bergegas membantu.

" Eh bumil nggak boleh capek-capek." Wira mengambil alih nampan tersebut dan menggoda Julia.

" Aduhh yang bakal jadi Abang." Julia balik menggoda Wira.

Kedua tertawa dan saling melempar candaan. Julia mendudukkan diri disebelah Junet yang tengah rebahan,yang otomatis membuat Junet memindahkan kepalanya kepangkuan Julia.

" Bong ntar kalo Lo dah mbrojol gue ajaran berenang gaya kecebong ya," monolog Junet sembari memutar-mutar jarinya diperut Julia.

" Mak nanti adeknya harus cewek pokoknya." Ujar Junet.

" Lah mana bisa gitu Sayang,kan gendernya ngga bisa kita yang nentuin." Jelas Julia.

" Bong kalo Lo cewek nanti Lo harus jadi ratu bocil komplek ya, pokoknya Lo harus jadi cewek ya bong titik."

Mereka hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Junet yang diluar nalar.

" Pah besok Wira ikut ke kantor ya, sekalian mau buat tugas wawancara." Izin Wira.

" Kan kamu sekolah." Ujar Neon.

" Pulang sekolah Pah, sama temen-temen juga boleh kan." Neon mengangguk, sembari memakan cemilan yang dibawa Julia tadi.

___________

"Ayanggggg!!!" Teriak Junet dari balkon kamarnya memanggil Rasya.

" Rasya beb!!!"

Cukup lama Junet menunggu,dan terlihat pintu balkonnya Rasya terbuka, namun bukannya Rasya yang keluar melainkan Rasyid.

" Sejak kapan Ayang gue jadi lakik." Gumam Junet.

" He Bolot,ngapain lu teriak-teriak!" Omel Rasyid.

" Mana ayang gue Syid, mau ngapel nih!"

" Lagi pergi dia tadi."

" Kemana?" Tanya Junet kepo.

" Gatau gue,dah la gue mau molor again." Ujar Rasyid kemudia menutup kembali pintu balkon Rasya.

" Woyy Rasyid, bilangin Mama disuruh kerumah gue sama Mak E!!" Teriak Junet kemudian masuk kembali ke kamarnya.

" Kira-kira ayang kemana ya,kok nggak bilang-bilang kalo mau pergi. Hemm mencurigakan." Monolog Junet sembari mengelus pelipisnya.

Tok...tok...tok...

" Bangg boleh masuk ngga niee!!" Teriak Wira dari luar.

" Masuk aja Bolot,kagak gue kunci juga!!"

Wira masuk dengan selembar kertas yang sangat mencurigakan dengan senyum yang membuat Junet menatapnya sinis. Tercium aroma-aroma ngga beres nih.

" Abangku yang ganteng..."

" Nggakk gue nggak mau Lo yang disuruh!" Sela Junet sebelum Wira menyelesaikan ucapannya.

" Ihhh Abang yang disuruh,tanya aja Mama kalo ngga percaya, disuruh beli buah-buahan nih Mama mau ngerujak sama Mama Ani." Jelas Wira.

Mau tak mau Junet harus melaksanakan tugas tersebut,karena sudah pasti buah itu akan dibuat rujak oleh Mamanya.

" Masa gue sendiri,sama Lo ya." Ajak Junet.

" Gue lagi buat tugas Bang, ajak Bang Rasyid aja tuh orangnya ada didepan."

Junet segera bangun dari posisi rebahannya,dan segera memakai baju kaos dan topi, Junet segera bergegas melaksanakan tugas dari si bumil.

" Syid ayok ikut gue." Ajak Junet pada Rasyid yang tengah rebahan sambil menonton tv.

" Mager gue, Lo sendiri aja." Tolak Rasyid.

" Temenin gih Syid, Mama sama Mama Julia mau buat rujak nih." Suruh Ani.

Mau tak mau Rasyid ikut Junet membeli buah yang sudah ada didaftar yang diberikan Wira tadi.

My Soplak BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang