MSB# 4

542 56 3
                                    

"Rasyid!! Main yukk!!!"

Rasyid yang berada di teras rumah menghela nafas lelah,baru saja ia akan bersantai sudah datang sang pengganggu.

"Kok lama banget sih Pak bukain pintunya!" Junet mengomeli satpam tersebut yang hanya terlambat 1 menit membuka pintu.

" Ya maap atuh Den , Bapak kan tadi di belakang ." Ujar sang satpam membela diri.

" Udah ah Aku marah sama Bapak, bay aku pergi ." Junet segera meninggalkan Pak Mamang , yang melongo melihat tingkah bocil tersebut.

"Eh ada Raffa, sendirian aja nih?" Tanya Ani.

Junet hanya mengangguk dan segera menghampiri Rasyid dan Rasya yang tengah bersantai di teras.

" Rasya." Panggil Junet genit.

Rasya hanya terkekeh menanggapi Junet,ia geli melihat tingkah Junet yang aneh.

" Rasya nanti kalo kita udah gede , aku mau nikahin kamu ya." Ujar Junet dengan pedenya.

Rasya yang tak mengerti pun hanya mengangguk senang,sedangkan Rasyid ia menatap Junet dengan tatapan yang sulit diartikan.

" Nanti kalo kita udah nikah ,kamu mau punya anak berapa?" Tanya Junet lagi.

Ani yang mendengar ucapan bocil tersebut segera menghampirinya.

" Raffa siapa yang ngajarin?" Tanya Ani.

" Pak E dong, kata nya nih ya Tante Mama mertua, kita wajib mikirin masa depan kita dari sekarang , maka dari itu Junet tanya Rasya dari sekarang nanti kan kalo kita udah pada gede tinggal jalanin aja." Penjelasan Junet membuat Ani geleng-geleng kepal, ia marah tapi bukan dengan Junet melain Neon, bisa-bisanya ia mengajarkan bocil hal seperti ini.

" Emang kamu tau caranya buat anak?" Tanya Rasyid spontan membuat Ani terkejud.

" Tau dong, Kata Pak E tinggal beli telur aja terus campur sama air ,terus aduk-aduk ,terus tunggu deh selama sembilan bulan." Dengan bangga Junet menjelaskan apa yang ia pelajari dari Neon.

"Neon!!!!" Teriak Ani geram.

" Napa lu manggil-manggil gue kangen ya lu." Kata Neon tang berada dibelakangnya bersama Wira dan Julia.

Ani segera menghampiri sahabat gilanya tersebut dengan emosi yang meluap-luap,ia segera melayangkan bogemannya pada wajah Neon.

" Kenap Ani ,kenapa!!! Kenapa kamu tega nonjok muka aku yang tamfan ini!!" Ujar Neon berdrama.

" Apa yang Lo ajarin sama keponakan gue bang....Jali bang jali." Ani segera merubah ucapannya.

Sedangkan Julia hanya menghela nafas malas, sudah biasa melihat Ani yang menghajar Neon,karena kegilaan suaminya tersebut yang mengajarkan hal macam-macam pada anaknya.

__________

" Pah aku mau nyusu!" Ujar Junet yang tengah melihat Neon membuat kopi.

Ha,eh anjim otak gue trafeling..

"Pah buatin Pah," Rengek Junet.

Neon tersadar dari lamunannya,ia segera menatap Junet dan mengangguk.

Sembari menunggu susunya jadi,Junet menatap Neon dari samping.

" Baru sadar aku Pah." Kata Junet membuat Neon mengerutkan alisnya.

" Sadar apa?"

" Ternyata Papa ganteng juga ya tapi sayang.....

" Sayang apa?" Tanya Neon antusias .

....... Masih gantengan Junet."

Zonk, Neon menatap Junet lempeng.

" Nih susu kamu,udah pergi sana main sama Wira."

Junet segera mengangguk dan berlari menghampiri Wira dan Julia yang berada di taman belakang.

" Ngeliat Junet kok gue ngeliat gue kecil ya ,apa jangan-jangan dia anak gue.." monolog Neon sembari memperhatikan Junet.

" Eh goblok diakan emang anak gue yak hehehe jadi kangen masa kecil." Kekehnya kemudian ikut berkumpul bersama keluarga kecilnya.

__________

Alo gimana masih ad yang baca ngga nih?

Makasih banyak buat semua yang udah baca MSB

Jan lupa vote & komen

Kasih kritik dan saran jg blh ya

See you next part 👋❤️

My Soplak BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang