" Oy Bagong napa lo kagak datang kemaren malem anjir?!" Tanya Tara kesal.
" Gue dah mau datang,tapi you know, i jadi pahlawan kemaleman Cok." Ujar Junet menggebu-gebu.
" Lah gimana ceritanya?" Tanya Arya kepo.
Junet menceritakan kejadian saat ia menjadi pahlawan kemalaman saat itu.
" Widihh ajep pisan euy,cantik tuh pasti cweknya." Goda Raya.
" Wehhh berarti ada cwek lain yang udah nyicip kasur lu selain Rasya ya." Kata Tara.
" Nyicip-nyicip dikira kasur gue makanan apa."
" Junet!" Panggil seseorang dari arah belakang.
Saat ini mereka tengah berkumpul di kantin,dengan posisi Junet membelakangi pintu masuk.
Junet menolehkan kepalanya, senyumnya mengembang saat mendapati Rasya berjalan kearahnya.
"Allo cayang." Sambut Junet manja.
Rasya mendudukkan dirinya di kursi sebelah Junet.
" Aduh neng Rasya tambah cantik aja." Goda Arya.
" Makasih, kamu juga tambah ganteng."
Brakk...
Junet menggebrak meja tak terima, bisa-bisanya Rasya membalas pujian Arya didepannya.
" Ihhh sayang gantengan aku ketimbang Arya, dia mah jelek." Rengek Junet.
" Udah ih, iya-iya kamu yang paling ganteng." Ujar Rasya, sedangkan teman-temannya menatap jijik kearah Junet.
" Dihh jijik kli la aku." Ujar Tara.
" Syirik Lo," ledek Junet.
" Eh eh Rasya Lo tau nggak,kemare malem Junet...." Raya menghentikan ujannya saat kakinya dipijak oleh Junet.
" Ha kenapa?" Tanya Rasya.
Junet menatap tajam kearah Raya, memperingati agar tak mencerminkan kejadian kemarin malam.
" Ehh itu anuu dia.... Dia ngambil buah nggak bayar hahaha iya dia ngambil buah ngga bayar." Ujar Raya cengengesan.
" Ihh kamu mah kebiasaan,kasian tau penjualnya,nanti pulang sekolah bayar,klo nggak aku marah ya!" Omel Rasya.
Junet bernafas lega, " iya-iya sayang,tenang aja,kemaren malem aku khilaf." Junet hanya menyengir bagai kuda.
__________
Saat ini Junet tengah kesulitan dalam mengerjakan soal matematika yang diberikan oleh Bu Susan, bagaimana tidak biasanya yang mengerjakan tugasnya Rasyid,namun si jenius tersebut tengah mengikuti olimpiade bersama Wira.
" Waktunya tinggal sepuluh menit lagi,cepat selesaikan." Suara Bu Susan membuat Junet semakin panik.
Dengan asal Junet mengerjakan angka-angka yang tak ia mengerti sama sekali.
" Mati gue, ni auto dapet telor goreng gue." Gumam Junet sembari terus menulis.
Ia menoleh kearah Arya, kemudian menatap sekeliling dan melemparkannya kertas. Kertas tersebut mendarat sempurna ke meja Arya.
Arya yang tak tau langsung menoleh kearah Junet. Menatapnya seakan bertanya "kenapa?".
Junet menunjuk kertas tersebut,Arya paham ia segera mencoret-coret kertas kosong tersebut dan dilempar kembali kearah Junet. Namun naas, kertas tersebut malah jatuh tepat di tengah lantai kosong.
" Ekhmm! Udah nyonteknya?" Tanya Bu Susan.
Arya dan Junet saling tatap, seketika mereka berdua meneguk salivanya dengan susah payah.
Mampus dah gue
" RAFA, ARYA KELUAR KALIAN DARI KELAS SEKARANG!" Teriakan Bu Susan yang membuat seisi kelas tertawa.
" Diam kalian semua,nggak ada yang lucu ngapain ketawa, kerjakan tugas kalian!" Marah Bu Susan.
Junet dan Arya segera meninggalkan kelas, kedua sekawan itu tertawa saat berada di koridor. Bukannya menyesal mereka malah senang, ya siapa yang tidak senang jika bisa terhindar dari ulangan matematika yang mampu membuat otak kemebul.
" Ngantin kuy Ar, laper gue." Ajak Junet.
" Gas lah."
Tak sampai sepuluh menit kedua sekawan tersebut telah sampai di kantin.
" Mak Inah baksonya 2 ya!!" Ujar Junet sedikit berteriak.
" Siap Den Jun." Seru Mak Inah.
Junet segera menghampiri Arya yang telah duduk anteng dengan memakan kerupuk sembari sibuk dengan ponselnya. Suara gesekan gagang kursi dengan lantai mengalihkan atensi Arya.
" Eh Jun, itu cewek yang lu tolongin kemaren sapa namanya?" Tanya Arya.
" Kanaya."
" Wih cantik kan orangnya,tapi inget Jun dah ada neng Rasya, jangan cari masalah yak." Nasehat Arya.
" Lah yang mau sama tuh cewek juga sapa, Rasya gue lebih cantik kali."
" Ya sapa tau kan lu kemakan omongan sendiri,bisa abis lu ama Rasyid."
" Hahaha kagak lah, Lo kira hubungan gue sama Rasya cuman main-main, gue dah dari kecil sama dia jadi ngga mungkin gue kepincut cewek lain." Ucap Junet dengan percaya dirinya.
Keduanya kembali dengan kesibukan masing-masing hingga pesanan mereka sampai.
_________
" Sayang ayok pulang." Ajak Junet saat telah sampai ke kelas Rasya.
Karena Rasya yang membelakanginya, Junet menepuk-nepuk bahunya.
" LAH ELOO!" Teriak keduanya bersamaan.
"Junet ngapain?" Suara seseorang membuat Junet menoleh.
" Ehh sayang tak kira tadi dia kamu,dari belakang mirip." Ujar Junet. Rasya melihat kebelakang siapa orang yang dikatakan Junet.
" Owhh Kanaya, dia anak baru dikelas ku." Kata Rasya.
Junet hanya menganggukan kepalanya,dan segera mengajak Rasya pulang.
" Kanaya aku duluan ya, bye." Pamit Rasya.
Kanaya membalas dengan senyuman dan anggukan.
____________
Kyakyakya hayo gimana tuh, Kanaya si anak baru dah datang...
Kalian tim mana?
1. Junet&Rasya
2. Junet&Kanaya
Atau
3. Junet&Arya 😭🤣Ngga2 bercanda...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Soplak Brother
HumorFirst story😁, Jadi Maaf kalo ada kata2 yang salah ________&&& Gue Wira Giandra Estiawan, dicerita ini sebenarnya bukan gue pemeran utamanya, melaikan Kakak laki-laki gue yang selisih usia kita cuma satu tahu. Dia Raffasya Jamaluddin Estiawan, gue...