MSB#17

205 19 0
                                        

Hoek... Hoek...

Sendari tadi Julia tak henti-henti mengeluarkan isi perutnya,namun hanya cairan bening yang keluar. Neon menatap khawatir sang istri.

" Kita kerumah sakit aja ya sayang, takutnya nanti kamu kenapa-kenapa." Cemas Neon.

Julia menggelengkan kepalanya," aku nggak papa kok Mas,cuman kurang enak badan aja." Ujar Julia menenangkan Neon.

" Yaudah sekarang kamu istirahat aja ya,nggak usah ngapa-ngapain dulu."

Neon segera membaringkan tubuh Julia ke kasur,tak lupa menyelimuti tubuh sang istri.

" Mas kamu nggak usah kerja dulu ya."

" Iya sayang,udah kamu tidur ya,aku beliin obat di apotek dulu."

Neon mengelus surai hitam istrinya dan tak lupa mengecup pipinya sekilas. Neon segera berlalu meninggalkan sang istri yang sudah tertidur.

" JUNETT!! WOY JUNET!" Teriak Neon memanggil si sulung.

" Apa sih Pak,kek orang hutan aja teriak-teriak." Cerca Junet. Ia baru saja turun dari kamarnya.

" Ke apotek dulu sana,mamamu lagi nggak enak badan, emm sekalian beliin tes pack." Suruh Neon.

" Watermark men, tes pack buat apa Pak?"

" Ya Papa rada curiga aja Mamamu hamil lagi."

Junet dibuat terkejut oleh pernyataan Neon,omegod apakah dia akan memiliki adik lagi,ada rasa senang dalam diri Junet.

" Seriusan Pak? Omegat hello Pak E, bibit cebongnya dah jadi." Goda Junet.

Plak.

Neon menampol mulut Junet, anaknya ini kalo ngomong nggak paket difilter dulu.

" Ishh sakit tau Pak." Ringis Junet.

" Udah buruan sana,ni duitnya." Neon menyerahkan uang lima puluh ribu pada Junet.

____________

Setibanya Junet di apotek,ia dihadapkan oleh pegawai perempuan.

" Ada yang bisa dibantu Dek?" Tanya Mbak apoteker.

" Mau beli obat penurun panas buat orang dewasa, sama tespack Mbak." Junet menyebutkan apa saja yang ingin ia beli.

Apoteker tersebut menatap curiga kearah Junet. " Lain kali kalo main pakek pengaman ya dek,kan kebablasan jadinya." Ujar apoteker tersebut.

Junet menatap bingung apoteker tersebut,ia tak paham, apa maksudnya?.

" Ha maksudnya apa mbak? Ini saya disuruh Pak E." Ujar Junet polos.

Apoteker tersebut kemudian tersenyum canggung, ternyata ia salah sangka.

" Aduh maaf ya dek,saya kira buat pacar kamu." Ujar apoteker tersebut tak enak.

" Ini dek, totalnya dua puluh ribu."

Junet segera membayar pesanannya, kemudian bergegas pulang menggunakan motor bututnya.

_____________

11.45

Junet tengah menatap malas pada guru yang mengajar didepan,ia merasa sangat mengantuk saat guru mata pelajaran sejarah ini menjelaskan tentang peradaban dimasa lalu.

Bagaimana tidak,ia menjelaskan materinya seperti orang yang sedang mendongeng.

Junet merebahkan kepalanya pada tumpuan tangan,ia memilih memejamkan matanya daripada mendengarkan ocehan sang guru.

Junet merasa tidurnya terganggu,ia mendongakkan kepalanya serta mengerjakan matanya beberapa kali.

" Enak tidurnya?"

" Ehh ibuk, saya nggak tidur kok buk." Elak Junet.

" Terus apa namanya klo nggak tidur hm?" Bu Susan menatap garang kearah Junet.

" Saya cuman merem bentar buk,bukan tidur."

" Sama aja."

" Beda la buk,klo tidur tuh kebutuhan nah kalo merem kan cuman nutup mata bentar." Cerocos Junet panjang lebar.

Bu Susan membuang napas jengah, muridnya yang satu ini selalu saja menjawab perkataannya. Karena jam sudah mendekati waktu pulang,maka Junet terbebas dari hukuman.

Tringg.... Tringg....

Para siswa-siswi segera bergegas membereskan perlengkapan belajarnya, dan memberi salam kepada Guru.

" Basecamp kagak Jun?" Tanya Tara.

"Gas lah,tapi nanti mampir ke tukang bakso dulu."

" Mau ngapain?" Tanya Tara.

" Mau beli pecel lele!"

" Lah kok di tukang bakso, harusnya kan ditukang pecel lele." Ujar Tara polos.

" Ya mau beli bakso la gubluk, bener ya polos sama bego itu beda tipis."

Junet segera keluar terlebih dahulu meninggal Tara yang masih mencerna kata-kata Junet.

"Lah kok gue ditinggal!" Tara langsung mengejar Junet keluar kelas.

__________

" Pak bakso Lavanya dua ya." Pesan Junet pada si penjual bakso.

" Siap Den."

Junet mendudukkan bokongnya yang aduhai dikursi sebelah Tara, hari ini mereka hanya berdua, Arya sedang sakit, Raya menghadiri acara pernikahan keluarganya, dan Rasyid masih mengikuti olimpiade.

" Nggak enak banget cuman berdua ye Jun,serasa gimana gitu." Kata Tara memecah keheningan.

" Asli, serasa jadi gay dari tadi lu ngintilin gue terus kemana-mana."

" Ya kan kita bestai bro."

" Ini den baksonya."

" Iya makasih pak."

Kedua sohib tersebut menyantap baksonya dengan hikmat,hingga seseorang tak sengaja menumpahkan jus alpukat ke tubuh Junet.

" WOY BANGSAT!" Teriak Junet,karena merasakan dingin di punggungnya.

" Aduh maaf gue nggak sengaja." Ujar seseorang tersebut tanpa menatap Junet,karena membereskan pecahan gelas yang berserakan.

" Nggak punya mata ya Lo!" Maki Junet.

" Gue nggak sengaja sumpah." Seseorang tersebut mendongakkan kepalanya, matanya seketika membola saat mengetahui siapa orang yang terkena tumpahan jusnya.

" ELO!" Teriak keduanya bersamaan.

" Aduh neng cantik." Ujar Tara.

____________

My Soplak BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang