" Mak, nama Aku kan Raffasya Jamaluddin Estiawan, kok dipanggil Junet?"
JUNET
___________
" Woy bolanya cepetan opor ke gue, sebelah sini!"
" Weh kadang-kadang jangan sampe dia ngegol."
Gerombolan anak-anak tengah memberikan arahan pada teman se timnya masing-masing. Mereka tengah bermain sepak bola dilapangan komplek, ada yang hanya diam menonton dan ada juga yang menjadi pemandu sorak.
"Rasyid aku istirahat bentar ya capek." Keluh Junet.
" Yaudah sana, tapi jangan lama-lama ya."
Junet hanya mengangguk sebagai jawaban, ia segera duduk di sebuah bangku yang ada diujung taman.
____________
"Sayang anak setan Ku kemana?" Tanya Neon menghampiri Julia di dapur.
" Tadi katanya izin main bola di taman Mas."
Neon mengangguk kepala sebagai Jawaban.
" Kalo anak es Ku kemana nih tumben ngga bantuin kamu masak?" Neon kembali bertanya.
" Ikut Mama Mas, tadi dia kesini katanya kangen sama anak-anak."
" Lah kenapa ngga bilang? Kan Aku bisa pulang kalo tau Mama kesini." Protes Neon.
" Tadinya aku mau ngabari Kamu,tapi kata Mama ngga usah, dia cuma mau ngajak anak-anak keluar."
" Owh iya deh, eh sayang mumpung anak-anak ngga ada..."
" Assalamualaikum Papa,Wira pulang."
Mendengar suara Wira membuat ajah Neon berubah masam, Julia yang melihatnya tertawa membuat wajah Neon bertambah masam.
"Assalamualaikum, eh udah pulang kamu Neon." Sapa Inova,Ibunya Neon.
" Belum Mah, ini rohnya doang." Jawab Neon ngelantur.
" Aminn."
Neon melotot saat Mamanya mengaminkan ucapannya.
" Eh Mama kok diAminin sih." Kesal Neon.
" Lagian kamu kalo ngemeng ngga di filter dulu. Oh iya Junet belum pulang juga dia?"
" Belum Mah, paling bentar lagi."
Julia telah menyelesaikan masakannya,namun belum ada tanda-tanda Junet akan pulang.
Julia mulai sedikit mengkhawatirkan anaknya,pasalnya ini sudah jam lima sore,dan biasanya Junet tak pernah bermain sampai jam sigini,kecuali ke rumah Ani.
" Mas mending kita cari Junet soalnya dah mau magrib ini."
Neon setuju,dia juga dari tadi khawatir begitu2 juga Junet hasil perjuangannya yang menghasilkan banyak keringat, eh anjir malah ngarah kemana-mana.(maafkanlah diriku).
___________
Neon dan Julia sudah mencari sekitar taman,namun belum ada tanda-tanda keberadaan Junet.
" Sayang apa Junet di sembunyiin Wewe gombel ya?" Kata Neon spontan.
" Ish ngga lah Mas, eh itu Rasyid." Tunjuk Julia.
" Rasyid!,sini." Panggil Neon.
"Junet mana?"
" Ngga tau om katanya tadi mau istirahat bentar,tapi dari tadi ngga balik-balik." Ujar Rasyid.
" Terakhir liat Junet dimana?" Tanya Julia.
" Owh disikitar sana Tante, yuk kita cari lagi, soalnya kan banyak semak-semak disana."
Lah anak gw ngapain disemak-semak,eh Astaghfirullah otakku.
"Mas ayok cari Junet,ngapain ngelamun sih." Kesal Julia.
Mereka terus mencari dan terus cari Junet yang hilang, oh kasihan oh kasihan... Eh malah nyanyi,dah skip.
" Neon.."
Neon merasakan tubuhnya merinding,saat mendengar suara namun tak ada sosoknya.
Jangan lagi pliss..
" Anak Lo di bangku belakang semak-semak,dia ketiduran."
" Sayang aku tau Junet dimana!" Teriak Neon langsung berlari menghampiri Julia.
" Ye dasar human ngga tau terima kasih." Kesal Om Poci.
" Junet, heh bangun nak ngapain tidur disini." Ucap Julia sambil menepuk-nepuk pipi Junet.
" Enghh bentar lagi Mah masih ngantuk." Rancau Junet.
" Lah dah tidur dari jam 3 masih ngantuk juga Kamu." Ujar Rasyid.
" Udah yok Mas, gendong aja bawa pulang, yok Rasyid juga pulang ya dah mau Magrib soalnya." Rasyid mengangguk menanggapi ucapan Julia.
" Ish nyusahin banget ni anak, kek nggak punya rumah aja tidur di taman." Cerocos Neon.
___________
Hola...
Masih ada yg baca MSB ngga nih?
Klo masih Alhamdulillah.Maaf baru bisa up, mood lagi ngga stabil soalnya😁.
Sorry2 klo banyak typo:)
Tinggalin vote dan komen ya..
Makasih...
Bonus Anak setan ketiduran.
Junet POV
Tidurlah dimana pun kalian merasa ngantuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Soplak Brother
HumorFirst story😁, Jadi Maaf kalo ada kata2 yang salah ________&&& Gue Wira Giandra Estiawan, dicerita ini sebenarnya bukan gue pemeran utamanya, melaikan Kakak laki-laki gue yang selisih usia kita cuma satu tahu. Dia Raffasya Jamaluddin Estiawan, gue...