MSB#26

151 11 0
                                    

"WOYYY ANJERR JANGAN LU PIJEK PUNYA GUE GOBLOKKKK!!" Teriak Junet histeris.

" Muehehehe mampuss kalah lu."

" Anjir gue kagak keluar-keluar oyy!" Ujar Raya prustasi.

" Dah lah anjer kagak main lagi gue." Raya meninggalkan teman-teman, ia kesal karena terus-menerus kalah dalam permainan Ludo.

" Idihh baperan lu, gitu doang nyerah." Ejek Junet.

" Bener tuh, liat si Junet dari tadi kena pijek terus bidaknya ngga masalah."

Raya menatap malas teman-temannya, ia memilih ikut menonton bersama Julia. Ya saat ini mereka tengah berkumpul dirumah Junet, dikarenakan sekolah yang dipulangkan cepat.

Junet dan yang lain masih melanjutkan permainan Ludo, cacian serta umpatan terus keluar dari mulut para laki-laki durjana tersebut.

" Mak, itu kecebong udah berapa bulan?" Tanya Raya kepo sembari menunjuk perut Julia yang masih datar.

" Baru masuk empat bulan, kenapa?" Ujar Julia.

" Kok nggak buncit kayak kakak Raya kemaren Mak." Julia terkekeh mendengar perkataan Raya.

" Nanti buncitnya tunggu masuk bulan ke lima." Jelas Julia.

Raya pun ber oh ria, tak lama Wira ikut bergabung dengan mereka. Sembari membawa cemilan dari dapur.

" Mau bang?" Tawar Wira.Raya pun mencomot cemilan yang dibawa Wira, " Mah, Kak Rasya gimana?" Tanya Wira.

" Hmm kata Papa Joe Minggu depan acara hantarannya."

" Kasian banget si Junet, apa dia udah ikhlas ya Mak." Ujar Raya miris.

" Mau gimana lagi Raya, namanya juga takdir. Kita gak ada yang tau."

__________________

Sore harinya Arya cs pulang kerumah masing-masing untuk bersiap-siap pergi ke pesta orang tua Kanaya.

" Mak, kadonya udah disiapin kan?" Junet berjalan menuruni tangga menghampiri Julia di ruang tv.

" Belum lah, kamu yang mau pergi masa mama yang siapin." Sewot Julia,sembari menikmati mangga muda dengan sambal terasi.

" Lahh gimana sih Mak, lagian aku gak tau mau kasih kado apa." Keluh Junet.

Julia menatap Junet sekilas, kemudian berjalan kearah lemari tupperware koleksinya. Ia mengambil satu paket yang belum dibuka.

" Nih bawa ini aja."

Junet tercengang, apakah benar ini Julia? Apakah ibunya ini kemasukan jin baik? Junet masih tidak percaya Julia memberikan satu set tupperware koleksinya, Junet dulu saja gara-gara tupperware untuk bekalnya ketinggalan disekolah diomelin habis-habisan.

" Makk? Ini beneran Mak Jul kan? Apa ini teh Kunti?" Ujar Junet.

" Heh sembarangan aja, ini Mama lah, emang kenapa?"

" Ehh emmm anu nggak, Mak yakin mau ngasih itu tupperware? Nggak lagi kesambet kan Mak?"

" Nggak lah, udah sana cepet masukin paper bag, ajak Wira tuh sekalian, Mama mau lanjut nonton lagi."

Junet mengiyakan ucapan Julia, ia segera memasukkan tupperware tersebut dan segera memanggil Wira untuk bersiap-siap.

_________________

Suara alunan musik menggema indah dirumah mewah kediaman Kanaya. Semenjak Junet cs memasuki rumah Kanaya,mereka sudah menjadi pusat perhatian karena ketampanan mereka semakin kental malam ini.

Dengan setelan celana jens dan baju kaos yang dibalut jaket denim para pemuda tersebut menghampiri Mama Kanaya.

" Mah, kenalin ini temen-temen baru Kanaya."

" Arya Tante salam kenal dan selamat ulang tahun Tante,semoga panjang umur sehat selalu."

" Iya salam kenal juga Arya, dan makasih doanya."

" Aku Raya Tan, doa yang terbaik buat Tante."

" Terimakasih Raya, gemes banget sama kamu." Ujar Ratna sembari mencubit pipi Raya.

" Yang ini siapa?" Tunjuk Ratna pada Wira.

" Saya Wira Tante, dan ini Abang saya Junet." Ujar Wira sekaligus memperkenalkan Junet.

" Owhh kembar ya?" Tanya Ratna.

" Nggak Mah, ini mereka beda setahun." Jelas Kanaya.

" Iya Tante, kita nggak kembar." Timbrung Junet.

Ratna beralih ke Rasyid dan Tara. " Aduhh dua  berondong ini, ayo kenalan dulu sama Tante." Goda Ratna yang mendapat gelak tawa dari Junet dan yang lain.

" Aku Tara Tan, kalo boleh mau nyalon jadi mantunya Tante." Ujar Tara, ia pun mendapat sorakan dari Arya dan Raya.

" Aduh boleh aja kalo Tante mah nurut Kanaya aja." Ujar Ratna sembari tertawa.

" Saya Rasyid Tan, selamat ulangtahun."

Setelah mereka semua memperkenalkan diri dan memberi ucapan, Ratna pun pamit untuk menyapa tamu-tamunya yang lain.

" Kalian nikmatin acaranya ya, nikmati juga makanannya." Ujar Kanaya.

Junet sendari tadi menatap Kanaya lekat, karena malam ini Kanaya tampak lebih cantik dari biasanya. Dengan balutan long dress berwarna biru Wardah serta ramput yang dibiarkan tergerai indah membuat Junet tersepona.

" Jangan ditatap terus, ntar cinta lu ." Goda Arya.

Junet pun hanya bisa menyengir lebar sembari menyantap kue yang ada ditangannya. Namun senyumnya hilang saat ia tak sengaja melihat seseorang yang sangat ia benci.

Seketika ia dipenuhi oleh amarah saat melihat orang tersebut tengah menggandeng seorang wanita.

Junet segera menghampiri orang tersebut dan langsung melayangkan bogem mentahnya. " Anjing Lo ya, bajingan!!"

" Binatang emang Lo, cowok gak ada harga diri ya kayak Lo anjing!!" Marah Junet sembari terus memberikan bogem pada Ale.

" Matiii Lo bangsat!!"

Brakk...

My Soplak BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang