BAB 1

63.4K 1.9K 33
                                    

Welcome back Liana
***

Hari ini tepat 8 tahun.

" Yah 8 tahun kabur dari ketua senat sialan "

Cecah Liana dalam hati, See belum bisa move one kan? Cukup sudah, 8 tahun dia jadi pengecut, Yah pengecut yang memilih Jerman sebagai tempat pelariannya.

Eliana Sukma Hansent, Wanita 27 tahun, anak ke tiga dari 3 bersaudara, Arka Saka Hansent kakak pertamanya yang sudah menikah 4 tahun lalu, begitu pun dengan Gladis Arina Hansent kakak kedua Eliana, dan Liana sebagai anak bontot.

Terlahir dari keluarga Ajithama Hansent, pemilik AH Corporation, perusahaan tersohor dibidang property dan real estate tak membuat mereka berfoya-foya menghabiskan kekayaan sang Ayah.

Arka sendiri memilih membangun perusahaan konsultannya, setelah lulus dari salah satu universitas di Singapur. Sedangkan Gladis memilih berhenti dari karir modelling nya untuk membuka butik dan toko kue. Dan Liana memilih menjadi arsitek desain interior dengan nama pasar Elia's Project. Liana bukan lagi perempuan labil saat usianya 20 tahun, kini ia telah menjadi wanita dewasa layaknya Mama dan kakaknya.

Liana melangkah terburu-buru keluar dari bandara, ya dia pulang tanpa memberi kabar kepada keluarganya, sedikit kejutan mungkin akan membuat Mama dan saudarinya syok. Sampai langkahnya terhenti karna dering ponsel ditangannya.

" Hallo? "

" Kamu pulang dan nggak ngabarin keluarga kamu!"

Liana sedikit menjauhkan ponsel dari gendang telinganya, akibat teriakkan orang kerasukan di sebrang sana. Siapa lagi kalau bukan Adis, kakak super Protectifnya. Baru saja dia ingin diam-diam pulang, ternyata kakaknya satu ini selalu mencuri start lebih dulu.

" Liana udah dewasa kak, nggak perlu dijemput segala kayak Alka dan Rose"

Jawab Liana sekenanya, sambil masuk ke dalam taxi online yang dipesannya.

" Kamu pikir anak Bang Arka dan Aku, bisa jadi alasan kamu buat menggelak Anna?"

Deg

Ternyata 8 tahun merupakan waktu yang cukup, untuk Liana merindukan panggilan keluarganya itu, dan 8 tahun bukan waktu yang singkat hingga membuatnya serindu ini. Bahkan Liana yakin dendam kesumbatnya masih bergelora di dalam sana.

" Udahlah Kak, Liana sampai rumah 15 menit lagi "

Dan Liana yakin disebrang sambungan telfon itu sudah ada Adis and the genk, yang siap memaki Liana dengan bertubi-tubi.

" Kamu in---"

Belum sempat Adis menyelesaikan kalimatnya Liana mematikan panggilan. Liana sadar bahwa kakak dan sepupu-sepupunya itu siap membanjirinya dengan hujatan dan makian yang akan Liana terima dengan senyum manisnya nanti.

Wanita cantik dengan lesung pipit di pipi kananya, mata bulat dengan iris coklat tua khas orang indonesia, wajah oval, dan rambut pendeknya yang kecoklatan, dengan tinggi proposionis 168 cm, membuatnya begitu menawan dengan mini dress sabrina berwarna biru awan yang menampilkan tubuh rampingnya serta stiletto hitamnya
Yang memamerkan kaki jenjangnya.

Sungguh Liana begitu mempesona.

" Mama! "

Panggil Liana saat memasuki pelantaran rumahnya. Sang Mama yang membuka pintu langsung berlari memeluk anak gadis manjanya itu.

" Kamu pulang, nggak ngabarin Mama, untung Adis telfon, katanya bakal ada tamu spesial datang "

Ucap Nyonya Tiana Hansent dengan bendungan air mata yang bahkan sudah mulai menetes dengan sendirinya, putri kecilnya yang dulu pemalu, putrinya yang dulu selalu memakai kaca mata, putrinya yang selalu memanjangkan rambutnya dan mengikatnya ekor kuda, serta putrinya yang memasang behel gigi,

Remember Of Me(End')Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang