Mario's Woman
***Menjadi keturunan keluarga Raherja bukanlah hal yang mudah. Perjodohan masih menjadi hal mutlak dalam keluarga itu, bahkan mungkin nanti dari anak, cucu, dan cicit mereka kelak. Dan bersyukur-nya Mario bahwa wanita yang di jodohkan kepadanya tepat sasaran.
Tunanganya Jasmine adalah wanita yang telah dicintainya selama 7 tahun! dan hanya menghitung bulan mereka akan meresmikan status mereka menjadi suami dan istri.
Semua kenangannya begitu indah hingga satu nama manis terngiang di pikirannya gadis pienapple nya " Uma " gadis dengan pesonanya, gadis yang akan cocok bersanding dengan sepupunya Devandra.
Hari ini tepat tiga hari sudah Mario berada di Indonesia, dan jangan tanyakan Devandra yang langsung sibuk mengurusi perusahaannya seperti Devandra-lah yang akan menikah lebih dulu.
Siapa calon pengantin prianya disini?
" Hai? "
" Hai Uma! "
Mario tau ini diluar nalar, tapi entah mengapa wanita yang sudah dikenalnya selama 5 tahun terakhir ini tidak dapat dilupakan? bahkan Mario berani bertaruh bahwa Uma adalah wanita terbaik setelah Mama dan Jasmine.
" Kapan deadline menikah kamu? "
" Bulan depan! tepat dihari jadi perusahaan "
" Wah! seru dong? gimana kabar Mama? "
Satu hal yang tak pernah Mario lupakan dari sosok wanita ini adalah senyuman manisnya? rambut hitamnya, dan pastinya wanita pertama yang berhasil membuat Mamanya sedikit menikungkan arah panahnya.
Tapi entah mengapa Mario merasa bahwa Uma lebih ideal untuk sepupunya Devandra.
" Mama baik! nanyain kamu? udah dua tahun ngak ketemu kan? "
" Terus Jasmine? "
" Dia nitip ini buat kamu! "
Ucap Mario disertai sebuah kotak kecil berwarna biru langit dengan pita merah membingkainya.
" Hahaa--serius! "
Tawa gembira wanita dihadapan Mario membuat Mario menyunggingkan senyum tipisnya. Baik Uma ataupun Jasmine mereka sama-sama disainer! beda-nya Uma adalah arsitek bangunan serta interior, dan Jasmine perancang perhiasan.
" Gue minta ini, udah lama banget! "
Mario mengambil gelang yang bertuliskan nama lengkap Uma dengan inisial yang sudah di disain khusus oleh Jasmine beberapa waktu lalu.
" Cantik! "
" Emm Jasmine luar biasa! pantas seorang Mario bertekuk lutut "
" Lebih luar biasa lagi? wanita yang bisa buat sepupu gue mati kutu "
" What? "
" Ya! tau kan sepupu yang aku ceritain dulu, sampek sekarang dia belum ada tanda-tanda mau menikah "
" Kayaknya emang gay deh! "
" Hahaha ngaklah! Dev ngak mungkin gay! "
" Jodohin aja "
" Sama kamu! "
" Ngak lah "
" Kamu juga belum move on "
" Uhuk--"
Mario berhenti dari ucapannya, ketika secara tidak langsung Uma tersedak oleh minuman yang sudah dia pesan sebelum wanita itu tiba, nah kan?
" Gue kenalin ke Dev ya? mungkin kalian cocok "
" Oh No! thanks Mar "
" Lagian Mamanya Dev pasti setuju kalau tau wanita yang akan menjadi calon menantunya adalah wanita yang bisa buat seorang Imelda Tanaja menyukainya "
" Hahaa ngaklah Mar, mungkin gue bakal nyusul lo nikah "
" Oke gue tunggu! biar bisa bareng punya jagoannya "
" Haha "
Kebersamaan mereka begitu ceria sampai satu deheman mengagetkan keduanya.
Tepat ditengah meja antara Mario dan Uma, berdiri seorang pria dengan setelan jas lengkapnya sedang memicingkan matanya tajam." Sepertinya kalian lebih akrab dari sekedar teman bisnis! "
" Hai Dev? "
Mario yang menyadari hawa dingin diantara dia dan Uma segera menyapa sepupunya yang entah dari mana bisa ada di cafe ini? dan apa ini? kenapa Uma nya, gadis pinapplenya terdiam.
" Oh ya? Dev kena-- "
Tanpa babibu Dev yang tak lain adalah Devandra menarik satu kursi dari meja samping dan duduk menghadap wanita yang telah membuatnya kesetanan hanya dengan sebuat pesan singkat dari Adis yang mengatakan bahwa Liana atau Anna sedang pergi untuk kencan bersama seseorang.
Tanpa menunggu balasan dari Adis Devandra langsung menuju cafe yang menjadi tempat pertemuan antara Liana dan sang pria, and then?
" Eliana Hansent! "
" Eh? Lo kenal? "
Mario masih binggung bagaimana mungkin Devan sepupunya sudah mengenal gadisnya Uma? ya Elliana Sukma Hansent! Uma gadis pinapple nya.
" Dev yang kamu maksu? "
" Ya, Devandra Raherja "
" Hah? dunia sesempit ini ternyata "
" Sejak kapan kamu kenal Mario? "
" Ngak ada urusan sama kamu "
" Oh gitu, ngak ada urusan "
" Sebenarnya ada ap--"
Bahkan Mario belum sempat menyelesaikan ucapannya, entah dengan kecepatan apa Devan sepupu sekaligus rivalnya, seorang Devandra Raherja yang dikenal tidak pernah mengencani wanita manapun, sekarang dihadapannya? dengan disaksikan berpasang-pasang mata, tengah mencium seorang wanita dengan menggebu-gebu.
What the hell
*****
Arranara stories
Copyright Pebuari 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember Of Me(End')
RomanceKembali ke kota kelahirannya, bukanlah hal yang mudah bagi wanita 27 tahun seperti dirinya. Eliana Sukma Hansent Liana paham resiko apa yang akan dia dapatkan saat dirinya memutuskan untuk kembali ke Indonesia, negara sekaligus tanah kelahirannya. ...