BAB 33

9.4K 451 0
                                    

Finished
***

Liana tak mengerti pasalnya selepas dirinya kembali ke villa, ada nuansa yang begitu horor menyambutnya. Tepat diruang keluarga sosok-sosok itu membentuk lingkarang, ia sangat kenal dengan sosok yang entah kenapa memakai pakaian serba hitam itu.

" Kak Adis! "

Panggilan Liana membuat Adis dan yang lain menoleh.

" Hai Anna? "

" Ngapain? "

" Apa? "

" Ngapain, kakak sama Raka, Revan, dan--- "

" Hai Elli?"

Arbara lelaki yang beberapa waktu lalu menjadi bumerang hidup antara dirinya dan Devandra. Apa maksut semua ini?

" Kamu ngak aktif ? "

" Apa? "

" Ya udah, aku rasa Bianca udah selesai dengan misinya. Oh ini dia!"

Adis dengan senyum gembira mengangkat sebuah telfon yang Liana percaya merupakan vcall.

" Hy guys!"

Sapa Bianca dengan senyum manisnya,
2 tahun pensiun menjadi intelejen sindikat mafia tak pelak membuat Bianca begitu antusias melacak keberadaan Tian, selepas dirinya mendatangi Alex, sahabat Tonny yang tak lain mantan kekasih masa lalu kakak iparnya Dina. Dan mendengar semua cerita rencana yang akan dilakukan ulat bulu.

Sapa suara yang liana yakini adalah Bianca. Ada apa ini sebenarnya?

" Gimana? "

Adis menimpali, dengan cepat Bianca menyorot keadaan sekitar bangunan yang sudah terbengkalai.

" Mission completed "

Jawabnya bersemangat.

" Nice! "

Seru semua orang yang tengah menatap benda persegi panjang di tangan Adis.

" Ow lupa, Tian bagaimana? "

Tanya Adis, dia tau Tian memang menyukai adiknya Anna, tapi ia cukup sadar, segila apa? bila Tian berani melakukan hal itu, bahkan Devandra mungkin akan menguburnya hidup-hidup. Berbicara soal Devandra setelah Adis menceritakan semuanya dan ia ikut ke rs menemui Alex, Devandra bahkan tak berkomentar sedikitpun, jawaban yang ia dapat dari wajah datar itu hanya sebatas, oke, emm, just it!

" Dia baik, untung belum sempat pingsan, cuma bonyok aja "

Bianca mengarahkan handpone nya pada Tian yang tengah menahan sakit pada wajahnya yang sudah membengkak karna luka bogem. Astaga!

" Si Tonny? "

Sambung Raka

" Itu--"

Bianca mengalihkan handpone nya pada sesosok pria yang tengah menghajar pria lainnya yang ia duduki dengan santai. Astaga pasangan ini benar-benar gila. Mantan mafia dan intelejen sindikat mafia.

" Bagus! hancurin sekalian mukanya "

Saut Revan

" Bonyokin, tonjok terus ton!"

Raka menimpali

" Gue bawa dia ke polisi, sekalian bawa Tian ke RS bareng Alex dirawat. Bye! "

Ucap Bianca ingin mengakhiri sesi vcall mereka.

" Oke bye!"

" Kak Adis, Revan, Raka, dan kamu Bara,  ada apa ini sebenarnya?  Kalian videocall dengan Bianca dan lagi? ada Tonny? lagi ngeroyok siapa kalian?  Tian? Sepupu Devandra?  Dan  Alex?  Ada apa ini?  Tolong jelasin! "

Remember Of Me(End')Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang