BAB 36

10.7K 457 0
                                    


Ration
***

Helaan napas kasar tak henti-henti keluar  dari mulut Liana sedari tadi. Apa yang menjadi rencananya gagal sudah. Semuanya, Astaga! mengapa harus ada hal seperti ini?  Runtuk batin Liana tak henti menghardik semua hal yang dilakukan kakak nya Adis. Pasalnya? sedari pagi ia telah sah menjadi istri Devandra, dan secara ajaib ia terus-terusan dipisahkan dari sang suami. Catat! Hello? itu lelaki sudah jadi hak patennya? kenapa harus begini!

Resepsi pernihakan sudah selesai hampir dua jam yang lalu, ia sudah ada di kamarnya, ya! Liana langsung pulang tanpa menunggu intruksi dari para member Adis the genk! ia tak ingin kembali menahan urat
amarahnya, tanpa menunggu kalimat sepatah katapun, termasuk dari sang suami, yang bahkan entah kemana setelah Mario dan bang Arka menariknya pergi. Persetan! Liana tak ingin tau.

Rrrtt

Kak Adis

di mana?

Kak Adis

Anna!

Liana tak memusingkan getar di hp nya sedari tadi, ia yakin baik kakaknya maupun suaminya pasti mencarinya. Ia hanya perpamitan kepada sang mama Tiana dan  mama mertuanya Renata, akan naik ke kamar dan istirahat, tanpa memberi tau bahwa dirinya tak berada dikamar yang seharuanya ia tempati.
Biarkan saja, ia ingin istirahat sendiri.

Berlahan ia menutup mata, mengistirahatkan tubuh, pikiran, dan batinnya. Semoga besok ia tak mendapat masalah.

*****

"

Istri aku di mana? "

Ucap Devandra langsung setelah kenop pintu kamar disampingnya terbuka.

Pertanyaan yang dilontarkan Devandra sukses membuat orang-orang yang ada di kamar hotel itu meliriknya tak percaya.
Ia hanya pergi menerima ajakan Arka dan Rio untuk minum dan setibanya kembali ke hotel, nihil! Sosok yang ia bayangkan akan menyambutnya di kamar pengantin mereka. Entah raib kemana?

" Lo buta ya Dev?  di kamar kalian lah!"

Ucap Adis

" Ngak ada dis! "

" Eh! serius? "

Tambah Bianca

" Emm"

Adis, Dito, Bianca dan Tonny yang ada di ruangan itu langsung mengerutkan dahi, pasalnya sang mama berpesan untuk tidak menganggu Liana, karna ia sudah naik ke kamarnya lebih dulu. Adis langsung mendial nama sang adik dilayar hp nya, nihil. Ia mencoba mengirim pesan, hanya menunjukan centang satu abu-abu, Kemana perginya mempelai wanita ini?

" Kamu udah hubungi dia Dev? "

Adis kembali bersuara

" Udah"

" Emm oke"

" Dev,  ngak istirahat? "

Ucap sang mama Tiana yang tiba-tiba ada di hadapan mereka berlima.

" Anna ngak ada dikamar ma?  ngak bisa minta jatah makannya nyariin!"

Celoteh Adis

" Dis? "

" Sorry ma"

" Liana ngak ada dikamarnya?"

" Coba kamu telfon? "

" Ngak diangkat"

" Dia pulang"

Imbuh Bella yang tiba-tiba datang untuk mengambil tasnya.

Remember Of Me(End')Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang