A Choice
***
Sudah hampir 1 jam Liana menggurung dirinya diruang kerja. Hampir tiga hari ini dirinya tidak dapat bekerja secara optimal. Dan terus meruntuki kebodohannya, bagaimana mungkin? seorang Eliana Hansent lari seperti pencuri hanya karna sepasang mata tajam milik seorang pria yang berdiri tegap dihadapannya beberapa hari lalu? Devandra Raherja! nama itu selalu membawa sial dalam hidupnya.Stupid
" Bodoh! bodoh, bodoh! "
Rancau Liana tanpa henti sembari membenturkan kepalanya pada meja kerja dihadapannya, rasanya ia ingin mengulang kejadian itu dan melempar stello-nya pada wajah kutukupret sialan itu.
Tanpa disadari olehnya seseorang tengah menatapnya dengan intens.
" Anna! "
Panggilan Adis yang bahkan naik beroktaf-oktaf itu berhasil membuat Liana terbangun dari pikiran gilanya, tapi tetap pada posisi yang tak berubah.
" Kamu mau kayak gini terus? oke gue telfon si-- "
Ucapan Adis belum selesai, dan itu membuat Liana sadar se-sadar sadar nya, dan menghadap sang kakak dengan tatapan menyelidik.
" Oke, why? "
*****
Tiga hari sebelumnya
The gank groub👀💪
Bianca : Really? Si D? Sialan itu!
Ms. Adis : Yapp!
Raka: Kita harus buat planned. Yap about si kampret!
Ms. Adis : What a coise?
Revan : Pertemukan mereka, it's simple!
Ms. Adis : Good idea! aku telfon sekarang!
The member : What? Who?
Ms. Adis : Mr. Devandra Raherja
Devandra begitu fokus pada telfon yang diterimanya beberapa saat lalu sampai tanpa sadar memasuki lift, baru saja dia ingin menekan tombol untuk menuju lantai 1, sebuah suara mengintruksi.
" Tunggu!"
Dan sepasang kaki telanjang berada tepat didepan lift! membuat Devandra menatap siapa pemiliknya? tepat saat matanya menatap sepasang mata yang membulat sempurna dihadapannya hatinya bergemuruh, melebihi debarannya pada sosok itu 8 tahun lalu,
seriously men?
Bahkan bibirnya mengatup sempurna tanpa bisa besuara, sialan!
Belum sempat dia bersuara, sepersekian detik gadis-- ahh bukan? wanita dihadapanya sudah berbalik dan lari.
What?
Mungkin ini bukan waktu yang tepat untuk menyelesaikan masalah mereka. batin Devandra kala itu.
Dan nyatanya hampir tiga hari setelah otaknya menyalurkan sugesti dan berfikir
" Mungkin ini bukan waktu yang tepat "
Selama itu pula fokusnya terganggu. mengingat wanita itu saja membuatnya ingin menemuinya? dan mengatakan segala macam ganjalan batu krikil di hatinya. Astaga!
Devandra sadar usia tidak dapat membohongi kegalauan hatinya setelah bertemu dengan seorang Elliana Hansent, ini tidak bisa dibiarkan.
Baru saja Devandra ingin berdiri dari duduknya, getar di ponselnya membuatnya bergeming.
Xxx7899900066 is calling.
Tanpa banyak berfikir devandra mengeser
Panggilan itu pada tanda hijau" Bajingan gila! besok lo ke cafe gue jam 9 bangsat! kampret! kalau lo ngak datang? gue ngak akan biarin lo tenang sialan! bila perlu gue santet sekalian! "
Devandra hanya dapat menjauhkan ponselnya beberapa jengkal dari gendang telinganya, akibat suara yang berapi-api disebrang sana? yang melebihi suara audio speakernya. Astaga? Bahkan Devandra mendengar secara jelas makian dan cacian yang dilontarkan kepadanya? Bajingan? sialan? kampret? dan apa tadi? santet? what the---
" Maaf, siapa? "
" Gladis! kalau lo lupa "
Terjawab sudah! ternyata Gladis menyalurkan segala sumpah serapah nya yang bahkan belum sempat dia lontarkan saat bertemu di pesta sepupunya beberapa hari lalu.
" Ow, lalu? "
" Besok datang ke cafe gue! nanti gue kirim alamatnya "
" Tap--- "
Belum sempat Devandra perotes? sambungan telfon sudah diakhiri oleh orang disebrang sana. See? dendam nya masih nganjel kan?
Rtrr
You have a new massage
Cafe the gank, jalan Amarah, no xx, persimpangan alternatif, jam 9
Membaca pesan yang Adis kirimkan membuat Devandra mengerutkan keningnya? sejak kapan di Bandung ada persimpangan Alternatif dan jalan apa tadi? amarah? Mungkin dendam lebih masuk akal.
Tapi hal ini berhasil membuat seorang Devandra menyunggingkan senyum tipisnya, yang bahkan hanya ia berikan pada Mama dan wanita yang selalu ia pikirkan.
Takdir benar-benar aneh.
Tanpa menunggu lama Adis segera mencari nomer telfon milik sang empuh pembuat masalah, dan menekannya cepat, semoga saja nomer nya tetap sama sperti 8 tahun lalu.
The perfect is ringging.
" Halo? "
Deg
Diangkat sialan! bagaimana mungkin kutukupret ini masih memakai nomer yang sama setelah 8 tahun? Oh god!
Ahhh masa bodoh dengan pikiranya. Dengan satu kali tarikan nafas Adis hembuskan dan--" Bajingan gila! besok lo ke cafe gue jam 9 bangsat! kampret! kalau lo ngak datang? gue ngak akan biarin lo tenang sialan! bila perlu gue santet sekalian! "
Akhirnya setelah Adis menahanya sewaktu pesta wedding milik Raka beberapa hari lalu. Dan Adis sedikit menggerutkan dahinya begitu tau sang empuh disebrang sana bahkan tak terpengaruh oleh makiannya? malah Adis dibuat kaget olehnya.
" Maaf, siapa? "
Dasar bajingan maki Adis tak henti-henti dalam hati.
" Gladis, kalau lo lupa "
Sampai jawaban lo? ngak ngenakin? sumpah gue bunuh!
" Ow, lalu? "
Nah kan? kampret! Dengan satu tarikan napas kedua--
" Besok datang ke cafe gue, nanti gue kirim alamatnya "
" Tap---"
Belum sempat si kampret menjawab, Adis memutus panggilan secara sepihak. mau sok lo? belum tau aja siapa gue? batin Adis berambisi.
Adis tersenyum dengan puas, kedua tanganya berada di pinggang, melihat antusias! dua orang yang duduk membatu di hadapannya. Hem-- liat aja sejantan apa sih? seorang Devandra? Devandra? itu!
Cibir Adis tanpa henti dalam hatinya.
Sialan kak Adis! lirik tajam Liana sedari tadi tanpa henti! bahkan perasaannya sudah tidak enak sejak Adis berdiri dihadapannya dalam ruang kerja pribadinya beberapa saat lalu, dan apa ini? Jebakkan? kenapa juga cecunguk sialan ini ada disini? dan apa-apaan ini? seisi cafe hanya ada dirinya dan si ketua se-- ah mantan ketua senat. Awas saja kalian! siapa lagi kalau bukan the prefector planning Adis the gank.
*****
Arranara stories
Copyright Pebuari 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember Of Me(End')
RomanceKembali ke kota kelahirannya, bukanlah hal yang mudah bagi wanita 27 tahun seperti dirinya. Eliana Sukma Hansent Liana paham resiko apa yang akan dia dapatkan saat dirinya memutuskan untuk kembali ke Indonesia, negara sekaligus tanah kelahirannya. ...