BAB 37

11.5K 404 0
                                    


Honeymoon
***

Liana tak pernah menyangka apa yang akan ia lakukan kini? Tepat seminggu ia dan Devandra pindah ke apartemen yang sudah disiapkan oleh Devandra jauh-jauh hari. Waktu cuti bekerja yang harusnya sudah berakhir, malah bertambah karna ulah suaminya.

Buktinya sekarang getar di hp nya tak berhenti. Astaga! apa mau suaminya itu.

" Hallo Dev!"

" Kok jutek gitu?"

" Aku lagi beres-beres,  ngak usah ganggu ak---"

" 15 menit lagi aku sampek, ini udah di jalan"

" Bukannya kamu rapat?"

" Aku serahin ke Rio, berhubung dia udah aku tarik ke kantor pusat"

" Kamu gila! dia kan harus ngurus pernikahan!"

" Mereka sudah menikah!"

" Ap----"

" Ya,  kemarin di Bali"

" Kamu kok--- "

" Nanti aku jelasin, da---"

Liana hanya bisa menahan sesak di dadanya, kemana perginya sosok yang datar dan dingin serta tak tersentuh seorang Devandra Raherja. Ia bahkan masih mengingat bagaimana possesif nya sang suami ketika masih tinggal di rumahnya beberapa hari lalu. Dan dengan percaya dirinya memutuskan secara sepihak untuk pindah ke apartemen dengan alasan lebih dekat dengan kantor dan biar cepat kasih cucu buat mama, Ah! itu kalimat yang menjadi bumerang bagi Adis dan Dina untuk ikut mengacungkan jempol mereka.

Sial!

Sampai bukti dari ucapan Devandra ia rasakan kini. Jatah yang ia janjikan pada sang suami ber--imbas pada seluruh bagian tubuhnya, semuanya! bahkan Liana sempat menjerit ketika dirinya tak dapat melangkah turun dari ranjang  walau hanya sedikit.

Nyilu disekujur tubuhnya sempat membuat Liana malu karna harus merepotkan sang mama dan kakaknya Adis. Dan dalang dari semua itu hanya tersenyum malu dan berucap namanya juga usaha, usaha dari mana? ini namanya gempuran perang. Mengingat itu membuat Liana benar-benar dongkol! Dan ini terhitung hari ke delapan ia membiarkan sang suami tanpa jatah.
Tubuhnya masih syok. Ya! benar-benar syok! Bahkan rasanya masih membekas di pangkal pahanya.

" Ini baru jam 5, tumben!"

Ucap Liana pada sang suami yang sudah duduk santai dengan pakaian rumahnya.

" Aku kangen!"

" Aku tau bukan itu yang bisa buat seorang Devandra nyerahin meeting tender besar begitu aja"

" Ini!"

Devandra yang sedari tadi duduk di sofa sudah ada dibelakangnya, dan mencium pipinya singkat.

" Apa ini? "

Liana mengambil amplop ygan diberikan oleh Devandra, dua tiket ada disana mendial namanya dan Devandra untuk penerbangan eksklusif ke Jerman besok pagi. Liana tak kuasa membelalakan kedua matanya.

" Serius! "

" Emm, honeymoon kita!"

" Ah thanks! "

Ucap Liana langsung menghadiakan kecupan singkat di pipi suaminya.

" Just it!"

" Ha'--"

Belum sempat Liana menyelesaikan ucapannya. Devandra lebih dulu menariknya ke dalam pelukannya dan memanggut bibirnya mesra.

Ternyata bukan hanya dirinya dan Devandra yang berada dalam jet pribadi itu, ada Bianca dan Tonny,  Raka dan Bella, serta sang kakak Adis dan suaminya Dito.

Remember Of Me(End')Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang