BAB 18

12.1K 614 0
                                    


Sweet
***

Devandra tak pernah merasa sepanik ini sebelumnya, bahkan rasa was-was yang sedari tadi ia rasakan tak kunjung hilang, ditambah Gladis yang bahkan tak menjawab ataupun membalas pesannya, padahal Devandra telah bersusah payah mengambil foto Bara, ya walaupun enggan mengakui bahwa Bara adalah saingannya, tapi entah mengapa ia gundah, dimana wanita garong itu sebenarnya, ditambah lagi kini Gladis mematikan handphone nya. shit

Belum berkurang sedikitpun kegundahan hati Devandra, sekarang dihadapannya dengan bangganya Mario membawa Arka, wait?  Sejak kapan mereka berdua sudah ada di ruangannya dan apa-apaan ini?

" Gue bawa bala bantuan "

Ucapan yang dilontarkan Mario menjawab semua pertanyaan Devandra pasalnya setelah Mario selesai berucap pintu ruangannya terbuka dan dimasuki oleh beberapa orang yang Devandra sendiripun sedikit asing.

" Gue bawa sepupu-sepupu gue. "

Ahhh pantas saja Devandra merasa terkepung dan seperti akan di lahap utuh-utuh oleh ke empat pria yang tengah berdiri di belakang Arka dan menatapnya tajam.

" Sepupu? tapi in-- "

" Personil tambahan "

Ucap Dito dan Tony bersamaan, Raka dan Revan hanya diam dan terus menatap tajam Devandra.

" Kamu serius? "

" Saya ngak pernah main-main kalau ini menyangkut keluarga, terlebih ini tentang Anna "

" Oke, jadi? "

" Kalau kamu seri-- "

" Iya saya serius "

" Mau mela---"

" Secepatnya saya lakukan"

" Kamu tau aya--"

" Mama dan tante saya sudah bertemu Tn. Ajhitama bersama istrinya "

" Jadi mak--- "

" Iya mama dan tante saya sudah melamar Liana jauh sebelum saya ingin melamarnya "

Hening, ya ruangan yang awalnya dipenuhi aura yang sengit, tiba-tiba hening, Mario sudah tau bahwa mamanya Imelda sudah menyodorkan gadisnya Uma untuk menjadi calon menantu emas seorang nyonya Renata Raherja, dan gotcha. Bak gayuh bersambut tantenya Renata langsung mendatangi orang tua Uma yang tak lain adalah sahabat suaminya semasa mereka sekolah dulu.

Dan sekarang entah kenapa aura membenci dari empat pria yang dibawa oleh Arka mencair bahkan mereka dengan santainya duduk dan menikmati kudapan yang disediakan beberapa saat lalu.

" Oke, sekarang  kita serahin ke Lo,"

" Ap---"

" Kamu pasti sudah tau dari Adis, ada orang lain yang juga berminat pada Anna, mungkin di--- "

" Yang menjadi milik saya, tidak berhak dimiliki orang lain "

Mendengar jawaban Devandra barusan, Mario yakin, bahkan dirinya sendripun sedikit merinding, bagaimana bisa sosok gadis yang begitu ceria dan manis mendapatkan pria horitrokes seperti sepupunya Devandra, Mario akui Uma gadis yang luar biasa.

*****

"Keputusan Papa sudah bulat, Papa menerima lamaran yang di berikan oleh nyonya Jhonson! "

Brakk

Suara gebrakan meja dari Liana membuat semua mata yang ada di meja makan menatapnya.

Remember Of Me(End')Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang