BAB 3

29K 1.5K 14
                                    


Raka and Wedding party
***


Tak terasa sebulan berlalu. Liana sudah menyelesaikan 3 proyeknya di Bandung dan membuat Adis naik pitam, mungkin lebih tepatnya meradang, haha.

Bagaimana tidak? tanpa sepengetahuan sang Kakak, Liana merombak ruangan gudang penyimpanan bahan milik Adis menjadi kantor pribadinya untuk sementara, dengan alasan

" Kak ntar customer aku bisa nge-drop dagangan kue kamu loh? taukan yang pakek  jasa Elia's project orang-orang yang gimana? "

Ya, Adis sangat paham kalau penguna jasa sang adik adalah pengusaha bahkan beberapa diantaranya tajir melintir 11/12 lah sama Ayah mereka.

" Emmm "

Adis hanya menganggukan kepalanya menanggapi celotehan sang adik. Dan berbagilah Adis satu ruangan di toko kue yang memang strategis itu, toh sampai sekarang pemasukannya meroket, karna endorse sang adik tersayangnya.

Hari ini adalah hari pernikahan Raka, sepupu sekaligus member Adis the genk, dan sungguh! Liana tak menyukai apa yang ada di hadapannya pagi ini, sebuah kotak berukuran sedang berwarna maroon terpampang rapi diatas tempat tidurnya, dengan secarik kertas bertulis

Dear my princces Anna
Ini kita siapin gaun truebeauty buat kamu, tenang aja si Abang yang bakal jadi pendampingnya Raka, make it

You beutiful my Anna
Mom, Dad, and Me

Liana menarik napasnya dalam, dia tau ini ulah siapa, bukan orang tuanya melainkan saudarinya Adis, tangan Liana berlahan membuka kotak tersebut! and wow satu kata itu keluar dengan mulus dari mulut Liana, sebuah gaun berwarna biru langit dengan aksen brokat yang sangat cantik hingga sebatas pusar, dipadukan dengan kain sutra yang menjuntai jatuh kebawah, jangan lupakan belahan kaki yang cukup ekstrim  sebagai pelengkap nya.

Dan satu yang membuat Liana kagum, Adis tak pernah lupa selera gaunnya. Liana menyukai gaun berlengan panjang, dan Adis membuatnya seperti biasa, walau belahan dadanya sedikit turun berapa senti, baiklah ini tidak masalah toh dia menyukainya.

" Thanks kak!  you are the best "

Liana tersenyum begitu pesannya terkirim dan mendapat notif balasan dari sang empuh.

Yours Anna

Liana bersiap sambil menyungingkan senyum manisnya dan berakhir takjub pada apa yang dilihatnya sekarang.

Didalam cermin dihadapannya, berdiri wanita yang begitu err, mempesona.

It's perfect for today

Tanpa babibu, Liana mengenakan jaket denim panjangnya dan melaju menuju hotel tempat dilangsungkanya pesta pernikahan.

" Dis, telfon adik kamu? ini acara udah mau mulai, Anna belum nonggol juga "

Gumam sang Mama cemas.

" Tenang Ma, si Anna bentar lagi juga datang, siap-siap aja Mama dapat mantu "

celetuk Adis sambil asik menikmati pudding coklat di tangannya.

Semua keluarga besar sudah berkumpul, bahkan tamu undangan sudah banyak berdatangan.

" Bang, Anna mana? "

Semprot Raka yang tiba-tiba datang menghampiri Arka yang sedang bergurau bersama Alka anaknya.

" Udah dijalan mungkin? bentar lagi nyampek, tenang aja "

Ucap Arka sembari menepuk bahu Raka.

" Bini Lo  udah siap? "

Goda Arka pada adik sepupunya itu.

" Ye-elah Bang, pakek nanyak? udahlah tinggal ngelangkah keluar aja "

" Ya ud--- "

Belum sempat Arka menyelesaikan ucapanya sampai suara itu,  suara seseorang yang bahkan masih sangat jelas di indra pemdengaranya sejak 8 tahun lalu.

" Arka? "

Butuh keberanian yang ekstra bagi seorang Drvandra untuk datang mengantarkan sang Mama ke acara pernikahan adik Arka, lebih tepatnya sepupunya Raka, hati nya bimbang, bagaimana keadaan Arka setelah 8 tahun? dan 4 tahun tanpa kabar.

Di sinilah dia berdiri di salah satu ballroom hotel berbintang di Bandung. sang Mama telah pergi menghampiri teman-temanya yang notabane ibu-ibu sosialita.

Devan sedikit memicingkan matanya kala menangkap sosok itu, sahabat karibnya dulu. Masih sama! mungkin yang membedakan adalah seorang anak kecil digendonganya, dan seorang perempuan yang tengah hamil besar? mungkin itu anak dan istrinya, Devandra membatin.

Langkah kakinya melebar kala dirinya semakin dekat dengan sahabatnya yang sedang memunggunginya itu. Dengan segenap keberaniannya, sampai---

Arka menoleh dengan ekspresi datarnya, terkejutkah dia? Sambil menurunkan sang anak dari gendongan dan berkata

" Alka sama Bunda dulu ya "

Ucapnya seraya tersenyum dan memberi isyarat pada istrinya untuk memberinya atau lebih tepatnya mereka sedikit privasi.

" Hallo Devandra "

Arka dapat menilai dengan pasti bahwa pria dihadapannya kini sangat luar biasa aura kepimpinan yang sangat kental begitu terpancar, dan jangan lupakan bahwa rivalnya ini memang idola wanita,  sejak Arka memutuskan untuk berbalik dan menyauti sapaan Devan, tak sedikit mata para tamu terkhusus wanita melihatnya secara terang-terangan, bagaimana tidak?

Devan dengan tubuh tegap atletisnya berbalut stelan jas santai berwarna navy yang telah dilepasnya  dan kemeja biru laut dengan lengan digulung sebatas siku, membuatnya begitu luar biasa.

Fuck you man 

Hardik batin Arka berulang kali.

" Kamu apa kabar Ka? udah nikah dan punya jagoan ya? "

" Baik Dev!  kamu apa kabar? bukannya untuk ukuran pebisnis kayak kamu,  ini merupakan acara yang tidak penting "

" Haha, selalu to the point ya kamu! gue nganterin Nyokap, nggak masalahkan pakek elo-gue? jangan terlalu formallah "

" Kalau dulu mungkin iya! tapi sekarang aku rasa itu tidak penting! dan selamat menikmati acara keluarga ini "

Belum sempat Arka melangkah pergi sampai sebuah suara menggagetkanya.

" Bang liat arah jam 3 "

Teriak Adis dari arah sampingnya tanpa menoleh melihat seseorang di depan Arka, sontak Arka maupun Devan menoleh mencari apa yang dimaksud Adis, dan disana! baik Arka maupun Devan membatu, Arka membatu karna takdir dan kebetulan tidak berpihak padanya.

Dan Devan? jangan tanyakan bagaimana dengan tidak tau diri dia tersihir oleh sosok di pintu masuk balltroom.

Liana turun dari mobilnya tergesa-gesa!  karna mungkin Raka telah menunggunya. dasar macet sialan. Runtuk batin Liana.

Sesampainya di lobby dan langsung menekan lift lantai 25, tanpa menoleh bahwa orang-orang disekitarnya memandanginya dengan tatapan kagum! terlebih kaum adam.

Ting

Liana sampai di depan balltroom dan lansung membuka kedua pintu berwarna gold itu.

Akhirnya

*****

Jeng jeng..gimana-gimana😂

Yok meet up yok,

Hay pemirshaaa hehehe nah loh stuck ngak?

Yeeep tungguin up ya yaw, don't forget to vote and comment 🙌😌

Cayooo👋👋👋

Arranara stories
Copyright Pebruari 2022

Remember Of Me(End')Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang