BAB 38

10.2K 388 0
                                    


Return
***

Berlibur bersama mungkin akan begitu menyenangkan jika hal itu sesuai kehendakmu. Pasalnya? baru terhitung tiga hari dari seminggu waktu liburnya, Liana harus merelakan itu semua, dan sialnya selama dua hari ini dirinya terkurung di kamar hotel! Akibat jatah yang harus ia berikan. Jangan tanyakan kenapa? Karna dirinya pun tak habis pikir? Kenapa ia tergoda dan terhanyut bujuk rayu sang suami! "Sekali lagi? Emm! Ini yang terakhir!" Dan Liana harus pasrah saat menyadari kalimat itu membuatnya selalu berakhir di tempat tidur. Lalu sekarang? Devandra harus ke Singapura menghadiri konferensi yang diadakan beberapa perusahaan, termasuk perusahaan sang suami, dan yap! Devandra memimpin konferensi itu. Menyebalkan!

" Kamu marah?"

Tak ada jawaban dari sosok yang masih setia pada selimutnya.

" Hai sa---"

" Pesawat kamu udah nunggu tuh!"

" Iya tap--- "

" Just go! "

" Serius?"

" Ya Dev! "

Devandra tak berani menampik rasa kecewa yang dialami sang istri. Ia paham itu! Bahkan sejak semalam Adis tak henti-hentinya memaki dan meneriakinya.

Ia benar-benar binggung, di satu sisi inilah resiko yang harus ia tanggung, pekerjaan dan kehidupan pribadinya.

" Oke, mama bakal jem--- "

" No, aku balik ke Indonesia besok! "

" Tapi Anna?  masih ada empat hari dan aku rasa kam---"

" Empat hari? sendiri? Disini? "

" Ya ada Adis dan kalau---"

" Stop Dev, mending kamu pergi sekarang! atau kamu tau apa resikonya!"

" Oke, fine! "

Devandra hanya dapat diam dan pergi, ia janji akan menyelesaikan ini semua ketika ia kembali dua minggu lagi.

" Gue titip Liana"

" Lo ngak usah khawatir "

" Gue jalan"

" Oke "

Adis bahkan tak tau mau menyercah apa lagi pada sosok yang kini sedang berbicara santai dengan suaminya. Devandra kutu kupret itu!

" Oh, jadi udah berbelok tim kamu? "

" Apa sih Dis?"

Tunggu! kenapa jadi sang suami yang tensi? disini? Harusnya dia yang tensi! adik ipar yang memboyong mereka kesini malah tiba- tiba pergi karna ada skejul dadakan?  Hello? ia bukan anak baru di dunia bisnis. Harusnya Devandra memilih prioritasnya sekarang. Ahh! menyebalkan. Ditambah lagi? Dito yang kini terang-terangan mengibarkan bendera perang antar kubu!

" Kamu masih mau frendly sama si Dev? "

" Kalian kenapa selalu menyalahkan kami para pria disini? "

" Apa? "

" Ya, lagi pula Dev pergi karna memang ini dadakan, dan Mario ngak bisa handel itu sekarang!"

" Lah terus? dia tega ninggalin adek gue, terus---"

" Liana juga adek aku, kalau kamu lupa dis!"

" Oke fine! "

Belum sempat Dito kembali menjawab kalimat Adis, istrinya itu sudah lebih dulu menariknya dan mendorongnya keluar dari kamar! Tunggu?

" Kamu sewa aja kamar yang lain!"

Remember Of Me(End')Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang