May I?
***Hari itu disepanjang jalan, Liana merenungi segala hal, baik tentang dirinya, kakaknya Adis, abang kesayangannya Arka, dan dia Devandra.
Setelah melihat air mata Adis, Liana bertekad untuk melakukan semua kegilaan yang ada dikepalanya! bahkan bila Devandra tak berpihak padanya, semua yang didengarnya dari Adis cukup membuat Liana geram.Kenapa?
Harus wanita yang sama, yang dulu telah ditolak oleh bang Arka kini malah menempel pada Dev? Kebetulan yang indah bukan, ter-amat indah hingga Liana ingin menguburkan dirinya dalam tumpukan jerami.
Rttttt... Rttttt...
Getar hp nya tak berhenti sejak beberapa menit lalu, ia yakin siapa dalang dibalik itu semua, Pasti Dev. Ia tau bagaimana laki-laki itu akan mencarinya.
Hari sudah hampir malam saat Liana sampai disebuah villa yang bergaya ortentik khas pedesaan, berbahan dasar kayu.
Setiap interior dipadukan dengan apik, khas nuansa alam.
Dengan tenang sambil menenteng tasnya Liana menekan bell.
" Cari siapa non? "
Ucap seorang pria yang Liana yakini sebagai penjaga keamanan disana.
" Emm Dev nya ada? "
" Oww mbak Liana ya?"
Seru pria itu dengan antusias, dengan senyum merekah setelah beberapa saat menampilkan wajah gerang khas satpam kampung.
" Iya pak, Liana"
" Nyonya dan yang lain lagi keluar mbak, mungkin agak malam baru pulang"
" Emm ya udah kalau gitu"
Liana hendak pergi setelah akan memberi salam.
" Tapi mas Dev ada mbak, lagi sama mbak Rere"
" Oww! berdua pak? "
" Ngak, ada mas Tian juga mbak"
" Oke, kalau gitu--- "
Niat ingin kembali Liana urungkan, ia lebih memilih untuk datang dan melihat seperti apa sebenarnya sosok yang belum sempat disapanya waktu itu.
Liana berjalan dengan pasti setelah mendapat arahan jalan masuk dari pak Dion.
" Kayak nya lewat sini"
Batin Liana mencoba mencari-cari pintu masuk yang langsung mengarah pada ruang keluarga, dilihat dari beberapa kaca yang masih terbuka, Sampai ia melihat hal yang bahkan beberapa jam lalu ia abaikan.
Dihadapannya kini, prianya, lelaki yang bahkan masih terus menghubunginya sampai beberapa saat lalu tengah memapah seorang wanita, ia tak masalah dengan itu, tapi yang membuatnya risih adalah senyuman yang merekah dari wajah sang wanita dan---
Kemana tampang datar yang selama ini menjadi tameng pertama pria datar itu? bahkan sekarang Liana dapat dengan jelas melihat senyum yang hanya ditunjukan pria itu saat bersama dengannya. Sial.
Sekarang ia sedikit tau kekhawatiran kakaknya Adis yang menurutnya berlebihan itu memang wajar, belum terhitung 2 minggu sejak kejadian di cafe waktu itu, tapi apa didepannya kini? huh meliatnya saja membuat Liana merasa ingin melemparkan benda yang melingkar kecil dijari manisnya.
Satu sosok lain tengah tersenyum melihat apa yang ia saksikan kini.
" Eliana! "
Panggilan sepontan yang dilakukan oleh Tian mengagetkan dua sosok yang tengah tersenyum penuh arti.
Tanpa memperdulikan tatapan penuh tanda tanya milik Devandra yang masih setia memapah wanita yang ia tau bernama Rere, hingga terduduk di salah satu sofa diruangan itu, dengan cepat ia melangkah kearahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember Of Me(End')
RomanceKembali ke kota kelahirannya, bukanlah hal yang mudah bagi wanita 27 tahun seperti dirinya. Eliana Sukma Hansent Liana paham resiko apa yang akan dia dapatkan saat dirinya memutuskan untuk kembali ke Indonesia, negara sekaligus tanah kelahirannya. ...