Adis Plan
***Dengan nafas terengah-engah, Liana melepas jaket denimnya dan memperbaiki tas genggamnya serta letak gaunnya. You so dangerous itulah pesan yang dikirim Adis setelah Liana mengirim fotonya, beberapa menit sebelum menuju ke hotel.
Seorang pelayan menghampirinya dan membawakan jaketnya pergi.
Liana masih fokus pada pelayan yang menghampirinya barusan, hingga---
" Kamu lama banget sayang? "
Cecah wanita paruh baya yang begitu cantik dalam balutan gaun semi tradisionalnya.
" Maaf Ma, macet "
jawab Liana pasrah.
" Gimana bang? gaun pilihan aku, top banget kan? "
Bisik Adis sambil berucap ditelinga Arka, dan belum menyadari ada sosok yang membatu tepat didepannya. Kecuali Arka yang mati kutu. Ahhh takdir yang aneh.
Damn!
Makian itu terus terucap dalam hatinya.
" Bang lo kenapa sih? "
Seneng dong liat si Anna dengerious banget kan? kita bakal dapat ipar nih! siapin heandphone Lo Bang? bentar lagi banyak yang nawar-nawar cercah Adis tanpa ada celah dalam kalimatnya.
" Dis, mata kamu buta! otak kamu ilang? kok bisa sih? siapin si Anna baju kayak gitu! lo buka kuburan lama Dis? "
Ucap Arka penuh penekanan.
" Apaan si Bang? ngomong ngaco banget! jelas - jelas ini perfe---"
Belum selesai kalimat yang dilontarkan Adis, Arka terlebih dahulu menekan kedua pipi sang adik dan memaksanya untuk melihat kedepan. Adis yang berusaha meronta akhirnya fokus pada arah tujuan sang Abang. Hingga kedua bola matanya membulat sempurna.
Adis bukan wanita bodoh, seumur hidupnya melang-lang buana di dunia modelling dan terbiasa menatap punggung kokoh seorang pria. Hanya ada 5 pria yang sangat ia ingat bentuk selluet tubuh bagian punggung! Papa nya, Abangnya, Suaminya, Model idolanya, dan the one of them orang yang udah buat adiknya pergi, pria dengan nilai 9,96 huh sungguh Adis benci mengakuinya, tapi ini fakta! dan Adis benci itu.
Persetan
" Si idola kampus! what the hell "
Ucap Adis hampir tanpa suara.
" Setelah peresmian pernikahan cepat bawa Anna pergi sebelum si-- "
Ucapan Arka berhenti ketika ia sadar bahwa Adis sudah tidak disampingnya lagi? kemana ini si mamud
Adis berjalan ke arah Devandra dan,
" Hallo? lama nggak ketemu ya? An? eh maaf, Tuan Devandra Raherja, the most man in the year, huh "
Sapa Adis langsung di hadapan sang empuh, hatinya bergejolak, batinya meronta, setelah 8 tahun akhirnya cecunguk sialan itu muncul didepanya. dan sialnya Adis hanya terbawa dendam kesumbat, dan tidak memperkirakan satu hal, pesona seorang Devandra.
Buset dah! ini cecunguk 8 tahun kok tambah Hot gini, sumpah! sadar Dis, dia siapa?
" Hallo? Adis! Gladis ya? lama nggak ketemu, apa-- "
" Maaf salah nyapa "
Ucap Adis sepontan sambil berputar halauan dan pergi dari hadapan Devandra, menuju sang suami yang berdiri di dekat meja batender di pojok ruangan.
Arka yang melihat itu hanya dapat meredam tawanya. Dan mendekati Devandra.
" Enjoy the party Dev, nggak usah dimasukin hati! kamu tau Gladis gimana orang nya "
" Iya nggak masalah! tapi--"
" Kenapa? Mau gangguin adik saya lagi, Pak Devandra Raherja? "
" Kamu tau apa sebabnya Ka "
" Sekarang pun masih sama Ndra. Kamu! nggak berhak buat dia "
Jawab Arka sembari pergi meninggalkan Devandra.
" Bego! bego! "
Gerutu Adis sambil memukul kepalanya. Gila lo Dis? bisa-bisa nya deg deg serr gini di depan si cecunguk! tapi sumpah dulu-- Adis kira dia udah optimal di angka 9,96 dari 10, tapi ini gila? ini mah udah 8x lipat. Aduh! semoga lo nggak khilaf lagi Anna. Si ketua senat idola lo, jadi inceran banget! Untung gue inget cincin kawin, kalau nggak bisa dapat talak.
Mampus
" Sayang, Kamu ngapain disini? "
" Eh? nggak, nggak papa! "
Ucap Adis sambil menarik napasnya pelan.
Bukannya Dito tidak tau apa yang terjadi. tapi dia tau Gladisnya sedang kena syok! sesaat akibat kemunculan si biang kerok. Ya Dito tau kalau Devandra akan hadir, karna dialah yang mengantar sang Mama mertua memberi undangan kepada mama Devandra. Dan ditambah kelakuan istrinya yang sok mau ngelabrak malah bulshing--Haha Dito tau, bahkan hafal bagaimna dulu Gladisnya tidak berkutik dihadapan seorang Devandra, satu alasannya yang selalu Dito dengar
" Karna dia yang terbaik dari mereka, dan yang terbaik gue kasih ke princess Anna "
Sambil diiringi senyuman tulusnya sebagai seorang Kakak.
" Hei sayang? kok malah kamu yang benggong sih "
Ucap Adis sambil memegang lengan sang suami.
" Rose dimana? "
" Sama Alka sama mbak Dina diruang istrahat "
" Apa dia masih the one of them? "
" Emm "
Melihat respon sang istri. Dito tau bahwa dari dulu, sejak awal seorang Devandra menginjakkan kaki di rumah Ajithama Hansent. Gladis maupun dirinya, melihat sorot lain dimata Devandra untuk seorang Eliana. Srot dan binar mata yang tidak dapat dijelaskan, bahkan Gladis selalu berkata
" Sorot mata kamu! sama dia beda, kalau kamu itu emang sayang banget sama aku. tapi dia? melihat bontot gue sebagai dunianya "
" Dan dia masih jadi dunianya? "
" Aku rasa bukan dunia, tapi udah jadi poros dihidup seorang Devandra. Matanya masih sama, tapi lebih redup tanpa binar "
Ucap Gladis pelan sambil mengeratkan pegangan tanganya dan menyandarkan kepalanya pada bahu sang suami. Lihat saja bagaimana poros itu akan menarik seorang Elliana, kembali.
" Semua bakal baik- baik aja! Anna juga udah punya calon kan? "
Ucap Dito dengan penekanan.
" Haha si Anna nggak bakal nerima kalau nggak dipaksa sayang? ini missi gue bareng sepupu gue "
" Oke! aku percaya. Mana dia si perfect man yang kamu gadang-gadang dari 4 bulan yang lalu, aku belum lihat "
" Arah jam 9 sayang, on time banget ya "
Dito tersenyum melihat arah yang dituju sang istri, seorang pria eh--ngapain si biang kerok bersebelahan sama dia? dan Dito tambah binggung, sekarang di lihatnya dari arah berlawanan sang adik ipar sedang bergurau bersama sang Mama mertua. Wahhh gawat.
" Dis? ini nggak lucu sayang "
" Haha mereka masih sepupu jauh loh! Devandra Raherja dan Sebastian Mark "
What?
*****
Nah loh? Adis yang girang Dito yang was-was, sabar ee pak Ardito huhu
Gimana nih cusss, lanjut ngak?😌😏
Lagi dan lagi jangan lupa vote dan comment nya ya, pokoknya!
See you🙌
Cayooo👋👋👋
Arranara stories
Copyright Pebuari 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember Of Me(End')
RomanceKembali ke kota kelahirannya, bukanlah hal yang mudah bagi wanita 27 tahun seperti dirinya. Eliana Sukma Hansent Liana paham resiko apa yang akan dia dapatkan saat dirinya memutuskan untuk kembali ke Indonesia, negara sekaligus tanah kelahirannya. ...