BAB 40

10.6K 360 4
                                    


Incident
***

" Ow jadi bisnis anda seputar cafe, perhotelan---"

Ucap Devandra terdengar santai, walau dalam hati ia memaki lelaki yang tanpa diundang hadir di momen kebersamaannya bersama sang istri, brengsek!

Devandra mendengar semua cerita tentang Edrick dari Adit, beberapa waktu lalu, seberapa banyak lagi lelaki diluar sana yang mendamba wanita yang kini bersetatus sebagai istrinya itu, dari sepupunya Sebastian, Mario yang mengenalnya juga, Markobar, dan sekarang? si kadal duda kecentilan dihadapannya!

" Ya kurang lebih, dan beberapa persen saham laba di perusahaan kontruksi "

Edrick menjawab sembari memyesap kopi hitamnya dan sesekali melirik Liana yang terlihat kurang nyaman.

" Lumayan"

Jawab Devandra yang sedari tadi menyilangkan tangan di dadanya.

" Setidaknya saya bisa membeli beberapa propeti tambahan untuk istri baru saya nanti, bagaimana Liana? "

Nah! apa ini? Devandra sempat hampir memgumpat kasar karna duda ke ge'eran itu, terang-terangan mengedipkan sebelah matanya pada sang istri.

" Yah---"

" Saya rasa anda hanya sebatas mengenal saya sebagai suami S-A-H dari Liana?"

Ucap Devandra cepat sebelum sang duda caper didepannya itu mulai ngelindur berkepanjangan. 10% pun ia bukan tandingannya.

" Ah! ya, saya tau anda tuan Devandra Raherja pem---"

" Saya mengetuai beberapa cabang realestate perkapalan di beberapa negara, perusahaan saya berbasis global dan multinasional, dan saya rasa anda belum tau? saya juga anggota eksekutif ASSN Salah satu asosiasi pemasok senjata! "

Melihat sosok caper didepannya bahkan mulai kebinggungan menjawab pernyataanya, membuat Devandra menyungingkan senyum dibibirnya.

" Ayok aku antar kamu ke resto, aku rasa rekan bisnis kamu akan lebih fokus mencari calon istri kalau kamu cepat kembali ke Bandung, dan menyelesaikan kerja sama ini"

Devandra menarik tangan sang istri yang langsung mendapat respon positif dari Liana.

" Aku tau kamu jeles, tapi Dev? ngak harus mengumbar seberapa banyak kuasa kamu!"

Bisik Liana pada sosok yang tengah mengenggam tangannya itu.

" Aku ngak suka, cara dia ngeliatin kamu terang-terangan gitu!"

Astaga! sekarang bahkan Liana lebih dibuat terheran-heran? dari mana datangnya sifat kekanakan sang suami itu.

" Mbak! "

" Emm"

" Mbak Liana hadap saya dulu dong mbak?"

" Apa dit, ngomong aja! Ini aku lagi--- "

"Liana!"

Fokus Liana pada layar laptob dihadapannya, buyar sudah! saat suara yang memanggilnya itu terdengar. Eh! buset, ngapain si Edrick ada disini.

" Eh Pak, ada apa? "

" Bisa bicara sebentar?"

" Dit!"

" Oke mbak!"

Baru saja Liana meng-kode asistennya untuk pergi.

" Kita makan diluar aja ya?"

Ehh?

" Ini resto kamu loh ed?"

" Aku udah pesan tempat"

Remember Of Me(End')Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang