Hallo semua!!
Apa kabar, kalian?
Siapa nih yang masih setia menunggu cerita om, nikah yuk?
Happy reading 🌻
****
Sah.
Aqila meneteskan air matanya tak percaya, ketika mendengar kata sah dari penghulu dan tamu undangan. Sekarang status singlenya sudah berubah menjadi seorang istri.
Ijab kabul baru saja selesai di ucapkan, semuanya berjalan dengan lancar. Ervan dengan lantang mengucapkan ijab kabul itu.
Hari ini Aqila tampak cantik dan anggun dengan balutan kebaya putih dan kerudung, dan make up tipis yang menghiasi wajahnya.
"Salim sama Ervan, sayang." Aqila mengangguk dan menuruti perkataan Dian, ia meraih tangan Ervan lalu menyalaminya.
Sorak sorak ucapan selamat terdengar dari para tamu yang menghadiri.
Aqila dan Ervan silih bergantian mencium tangan kedua orang tua mereka.
Pernikahan mereka di gelar sangat mewah, tentunya ini keinginan Ervan sendiri.
Aqila menduduki bokongnya di kursi, ia sangat lelah berdiri terus. Apa lagi pipinya terasa sakit karena tersenyum terus, sedari tadi tamu tak berhenti berdatangan. Sebenarnya tamu itu kebanyakan tamu Ervan, sedangkan dari Aqila hanya sedikit, karena memang dia hanya mengundang orang terdekat saja.
"Cape?"
"Banget. Teman om, banyak banget sih."
"Saya kan pembisnis, jadi rekan bisnis saya banyak."
"Aqila!" Teriakan melengking dari dua manusia memenuhi ruangan, tampa melihat orangnya Aqila sudah tau siapa itu.
"Huaaa selamatnya." Aqila sedikit oleng, karena di serang dengan pelukan tiba-tiba oleh kedua temannya. Untung dengan sigap Ervan menahan punggungnya agar tak jatuh.
"Huaa selamat Bestie!" ucap Nana setelah melepaskan pelukannya.
"Gue enggak nyangka lo nikah secepat ini. Btw, selamat."
"Makasih, gue aja masih enggak nyangka." Aqila tersenyum tipis ke arah Dila dan Hana.
"Selamat, La. Jangan lupa bikin ponakan yang banyak."
"Enak aja lu!" Mendengar perkataan dari Arkan, sontak Aqila mencubit tangan Arkan hingga sang empu meringis kesakitan.
"Ampun, La." Arkan mengelus tangannya yang bekas cubitan Aqila, cubitan Aqila tidak main-main sangat sakit.
"Eh, foto kuy!" Ajak Nana.
"Kuy!" Seru kompak Aqila dan Dila.
Akhirnya mereka berfoto-foto dengan bermacam-macam gaya. Setelah berfoto-foto, teman Aqila pergi ke tempat makanan.
"Om, pijitin tangan Aqila dong."
"Harusnya kamu yang pijitin saya," ucap Ervan sebari memijat tangan Aqila, sedang Aqila memejamkan matanya dengan tubuh yang bersandar di kursi.
"Wih, si Ervan sama bininya mah nurut euy!" Celetuk seorang cowok berambut sedikit keriting, yang tiba-tiba datang dengan beberapa cowok di belakangnya.
"Nanti kalau enggak nurut kan, takut nanti malam enggak di kasih jatah," ucap cowok yang mengunakan Hoodie warna hitam ikut menimpali.
"Apa sih, kalian." Ervan memutar bola matanya malas, mendengar ucapan teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
om, nikah yuk!
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Berawal hanya ingin menyelesaikan dare dari teman-temannya itu, Aqila malah terjebak di dalam permainannya sendiri. Ia harus terjebak di pernikahan dengan orang asing yang ia ajak nikah saat menjalankan dare. Akan kah per...