part 33

873 51 8
                                    

HAPPY READING 🌻
****

Seorang gadis---eh! maksudnya wanita, dia kan dah enggak segel hehe^^

Wanita yang sedang memejamkan matanya menikmati suasana pantai yang tenang itu tersentak saat sesuatu yang dingin menyentuh pipinya.

"Ih, ngagetin aja!" Ternyata Ervan pelakunya, dia sengaja menempelkan satu eskrim yang di belinya itu ke pipi Aqila, sengaja ingin mengejutkan sang istri.

"Maaf," ucap Ervan sembari tertawa renyah. Aqila mendengus kesal lalu menerima es krim yang di sodorkan Ervan.

Mereka memakan es krim tersebut dengan hening sembari memandangi pantai yang ramai.

"Om foto, yuk!"

"Apa tadi?" tanya Ervan pura-pura tidak mendengar apa yang tadi di katakan oleh Aqila.

"Hehehe aku belum terbiasa."

Rasanya sangat aneh, saat dirinya memanggil Ervan dengan sebutan mas.

Ervan mencubit hidung Aqila dengan gemas hal itu membuat bibir mungil wanita itu mengerucut. "Mangkanya biasain!"

"Iya, iya! Ayok foto."

Aqila langsung membuka aplikasi kamera lalu mengarahkan ke mereka berdua. Beberapa potret berhasil mereka dapatkan.

Aqila tersenyum puas saat melihat hasil fotonya.

"Makan yuk om, aku lapar."

"Ayok."

Mereka berdua berjalan menyusuri pantai sembari mencari restoran yang akan menjadi tempat makan mereka.

"Mas fotoin aku dong." Aqila mengehentikan langkahnya lalu menarik-narik tangan Ervan meminta pria itu untuk memotretnya.

Cup.

"Gemesin banget!" karena tak tahan dengan sikap Aqila yang menurutnya menggemaskan Ervan mencium pipi tembemnya, hal itu membuat Aqila protes.

"Mas! Cium-cium terus, malu tau!"

"Kamu gemesin, sih. Lagian enggak ada yang liat," ucap Ervan dengan santai berbeda sekali dengan Aqila yang malu dan khawatir ada yang melihatnya.

"Udah, sini aku foto."

Ervan mundur beberapa langkah, dia mengarahkan porselnya ke arah Aqila.

Aqila tersenyum ke arah ponsel lalu bergaya dengan tangan yang membetuk huruf v.

"Lagi?" tanya Ervan sembari menunjukkan hasil potretannya.

"Udah, makasih. Ayok makan."

Setelah itu mereka berdua kembali mencari restoran yang akan mengisi perut mereka.

****

"Kamu beneran pesan semua ini?" tanya Ervan tak percaya.

"Iya, lah."

Ervan dibuat melongo melihat berbagai makanan yang sudah tersaji di atas meja. Saat Aqila memesan makanan dirinya sedang pergi ke toilet dan saat kembali sudah banyak makanan yang tersaji di atas meja.

"Bakal habis?"

"Aku yakin habis, ayok makan. "

Mereka berdua menyantap makanan tersebut, 'tak mempersoalkan lagi Aqila yang memesan makanan yang banyak.

Beberapa menit kemudian makanan yang berada di atas meja itu sudah habis semua.

"Alhamdulillah kenyang." Aqila mengelus perutnya yang kekenyangan.

"Ya kenyang, lah. Makan banyak gitu."

Aqila menyengir kuda menangapi ucapan Ervan. "Lanjut jalan-jalan om--eh! Mas?"

"Ayok, aku bayar dulu."

Ervan memangil salah satu pelayan meminta total harga makanan yang barusan mereka makan. Setelah itu dia memberikan uang sesuai dengan total harga yang di berikan sang pelayan.

Setelah membayar Ervan dan Aqila beranjak pergi meninggalkan restoran tersebut.

Setelah mengisi perut, mereka berdua kembali berkeliling. Ervan dan Aqila pergi ke beberapa tempat wisata yang dekat dengan hotel mereka.

Mereka berdua juga sempat mengunjungi toko oleh-oleh.

Terlalu asik dengan jalan-jalan mereka berdua sampai tak sadar hari sudah menjelang sore. Mereka berdua memutuskan kembali ke hotel karena mereka juga sudah lelah berkeliling.

Aqila menghempaskan tubuhnya di kasur, dia baru saja selesai membersihkan diri. Hari ini sangat melelahkan baginya, apa lagi kakinya pegal-pegal akibat banyak berjalan.

Netra yang tadinya sedang menatap langit-langit kamar itu perlahan mulai tertutup saat kantuk mulai menghampirinya.

Tak lama wanita itu sudah jatuh ke alam mimpinya.

Beberapa menit kemudian Ervan keluar dari kamar mandi sembari menggosok rambutnya dengan handuk kecil.

Ervan menghampiri Aqila yang sudah tertidur pulas itu.

"Capek banget, ya?" Ervan mengelus rambut Aqila pelan, sembari menatap wajah cantik sang istri. 

Cup.

Satu kecupan mendarat di pipi kanan Aqila lalu di susul di pipi sebelah kiri.

Dia sangat tak tahan jika melihat wajah Aqila yang cantik dan imut itu, apa lagi saat tertidur istrinya itu terlihat sangat menggemaskan.

Terkadang dia masih tak menyangka dirinya menikahi wanita yang sangat menggemaskan ini.

Tak sia-sia dia menerima ajakan menikah dari istri kecilnya ini.

om, nikah yuk! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang