part 38

1.2K 51 2
                                    

Hai!!
Jangan lupa vote dulu sebelum baca.
Btw, bantu follow tik tok aku dong:)
@wp.remahan_rengginang

Satu bulan telah berlalu, Aqila sekarang sedang di sibukkan oleh ujian kelulusan. 

Gadis itu bahkan sering tidur larut malam, karena terus belajar. Untungnya ada Ervan yang selalu mengingatkan Aqila untuk makan maupun tidur, karena perempuan itu selalu lupa waktu saat sudah bersama dengan buku-bukunya.

Seperti saat ini, padahal sekarang sudah pukul sebelas malam. Namun, wanita itu masih sibuk dengan buku-bukunya.

Pintu kamar terbuka menampakan Ervan yang baru saja kembali dari ruang kerjanya. Dia menatap istrinya yang sedang fokus sampai tidak sadar dengan kehadirannya.

Pria itu bersandar di meja belajar Aqila dengan tangan yang bersidekap dada.

"Udah malam, tidur."

Aqila mengangkat kepalanya menatap Ervan. "kapan mas datang?"

"Barusan, ayok tidur."

"Sebentar lagi."

Ervan langsung menutup buku yang sedang Aqila baca, lalu mengendong istrinya ala bridal style lalu membawanya ke kasur.

Aqila tak memberontak, dia pasrah. Kalau dia memberontak pun suaminya itu akan tetap memaksa dirinya agar tidur.

Sesampainya di kasur, dengan hati-hati Ervan menurunkan Aqila di kasur.

Setelah itu ia ikut merebahkan dirinya di sebelah Aqila, Ervan langsung memeluk pinggang ramping Aqila.

"Tidur," ucap Ervan saat melihat istrinya itu masih belum memejamkan matanya.

"Iya, ini juga mau tidur. "

****

Pagi harinya Aqila sudah sibuk dengan bahan-bahan makanan di dapur. Gadis itu sedang membuat nasi goreng untuk dia dan Ervan sarapan.

"Eh!" Aqila menoleh kebelakang saat seseorang tiba-tiba saja mengikat rambutnya.

"Rambutnya di ikat dulu, nanti ikut ke goreng lagi," kata Ervan.

Dengan telaten tangannya mengikat rambut Aqila.

"Tadi enggak sempet, buru-buru soalnya."

Setelah selesai mengikat rambut Aqila, Ervan pergi ke meja makan lalu duduk dan memperhatikan punggung kecil sang istri.

Tak lama Aqila sudah selesai membuat nasi goreng. Dia langsung menyajikan ke dua piring, setelah selesai dia menaruh dua piring yang berisi nasi goreng itu di atas meja makan.

"Makan yang banyak, biar konsen pas ujian."

"Iyaa."

Tak ada lagi percakapan di antara mereka berdua, mereka memakan sarapan mereka dengan hening.

Setelah selesai sarapan mereka berdua langsung berangkat.

Selama perjalanan tak ada yang membuka percakapan, karena Aqila sedang fokus membaca bukunya dan Ervan tak mau mengganggunya.

"Makasih, mas," ucap Aqila sembari mencium tangan Ervan.

Saat hendak keluar dari mobil tangannya di cekal oleh Ervan, hingga dia berbalik dengan kening mengerut.

"Semangat ujiannya!" seru Ervan lalu mendaratkan kecupan di kedua pipi Aqila secara bergantian.

Aqila tersenyum lebar, senang mendapatkan dukungan dari sang suami.

Setelah itu dia keluar mobil dengan senyum yang masih tak luntur.

"Kenapa Lo?" tanya Dila sembari menepuk pundak Aqila, hal itu membuat Aqila yang masih senyum-senyum memikirkan perilaku Ervan barusan terkejut.

om, nikah yuk! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang