part 37

788 41 2
                                    

HAI!!!
Gimana 2023 yah? Happy atau malah udh sad?

Sebelum baca vote dulu yuk:)

****

HAPPY READING 🌻
****

Setelah satu Minggu libur sekolah, hari ini Aqila kembali bersekolah.

Gadis itu memandang dirinya yang sudah memakai seragam sekolah di depan cermin.

"Cantik banget aku," pujinya pada diri sendiri.

Setelah merasa sudah selesai, Aqila pergi dari kamar menuju dapur.

"Pagi!" sapa Aqila kepada Ervan yang sudah duduk manis di meja makan.

"Pagi. Lama banget dandan ya, sengaja ya dandan cantik biar di lirik cowok nanti di sekolah."

Aqila mengerutkan keningnya, mendengar ucapan Ervan. "Ck! Ngapain aku cari perhatian orang lain, aku kan udah punya kamu."

"Awas aja kalau di sekolah lirik cowok!"

"Iya, enggak bakal." Aqila tersenyum kecil, suaminya itu semakin hari semakin posesif dan cemburuan.

Setelah berdebat kecil mereka berdua langsung memulai sarapan.

Setelah selesai, mereka berdua langsung pergi. Seperti biasa Ervan mengantarkan Aqila terlebih dahulu sebelum pergi ke kantor.

"Hati-hati, mas!" ucap Aqila sembari melambaikan tangannya di depan kaca pintu depan. 

"Iya, aku berangkat."

Aqila mengangguk setelah itu Ervan langsung menjalankan mobilnya.

Aqila langsung masuk ke dalam gerbang sekolah.

"AQILA!!" Aqila meringis melihat orang-orang langsung menoleh karena teriakan dari temannya ini.

"Malu-maluin lo!" Aqila menggeplak tangan Hana.

"Hehehe gue terlalu senang, sih. Lo enggak kangen gue?"

"Kangen lah." Aqila langsung memeluk Hana dengan erat, tak mempedulikan orang-orang yang berada di gerbang menatap heran.

"Ke kelas ayok." Aqila membalas dengan anggukan kepala ajakan Hana, setelah itu mereka berdua berjalan ke kelas.

"Pagi budak bucin!" sapa Aqila dan Hana kompak saat sampai di meja Dila dan Arkan yang sedang bucin.

"Syirik aja kalian," ucap Arkan dan di balas pelototi oleh dua remaja yang masih berdiri itu.

"Ngapain syirik gue juga bisa sama mas Ervan," ucap Aqila sembari mendudukkan tubuhnya di kursi.

"Iya, gue juga bisa kali bucin ke jaemin."

"Halah bucin sendiri Lo mah, Han. Dia tau Lo idup aja enggak."

"Duh, nusuk banget kata-kata lo," ucap Hana dengan dramatis sembari memegangi dadanya dengan ekspresi sedih yang di buat-buat.

Saat sedang asik mengobrol, tiba-tiba bel masuk berbunyi. Mereka langsung berjalan ke luar kelas menuju lapangan, untuk melaksanakan upacara hari Senin.

"Belum apa-apa udah panas," keluh Aqila saat sudah berdiri di barisan kelasnya.

"Ho'oh. Entah kenapa setiap Senin perasaan panas terus, deh?" ucap Dila heran.

"Entah, lah."

"Mohon untuk murid-murid jangan berisik, upacara akan di mulai." Murid-murid langsung diam saat suara Bu indah guru killer menyuruh untuk diam.

om, nikah yuk! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang