Five.

3.5K 253 4
                                    

"Annyeonghaseyo.." Mark memasuki ruangan itu sambil tersenyum dan membungkuk kan badan nya.

"Ah silahkan silahkan, silahkan duduk."

Mark selalu tersenyum, karena Mark ingin first impression orang terhadapnya itu selalu menyenangkan. "Terimakasih Tuan."

"Siapa nama kamu?"

"Mark Jung imnida."

"Ah gitu rupanya.. Tadi kesini naik apa Markeu-ya?" tanya Johnny.

"Bus, Tuan."

"Jauh tidak dari rumahmu kesini?"

Perasaan Mark yang tadi nya panik, cemas, berubah menjadi perasaan yang enjoy, kalem. Ia pikir CEO dari Perusahaan ini menyeramkan, ternyata tidak, sangat humble.

"Lumayan Tuan hehehe."

"Kalo boleh tau, kamu dapat info ada lowongan di perusahaan ini darimana?"

"Ah iya, saya melihat poster di tiang halte bus Tuan. Lalu saya berniat mendaftar di perusahaan ini, siapa tau rezeki saya."

"Hmm oke, lalu kalo boleh saya tau juga, Mark lulusan universitas mana?"

Mark memainkan jari tangan nya, "Eeee saya hanya lulusan SMA, Tuan."

"Berarti sudah menunda hampir 4 tahun lebih ya?"

"Hehe iya Tuan. Saya juga sudah berusaha mencari pekerjaan, dan ternyata memang susah. Saya juga harus jadi tulang punggung keluarga karena Abi saya sudah gak kerja. Adik saya juga masih SD, jadi ya mau gak mau harus saya yang menanggung semua nya."

Johnny terenyuh ketika Mark menceritakan keluh kesah nya.

"Boleh saya lihat portofolio nya?"

"I-ini tuan." Mark memberi portofolio milik nya.

Setelah Mark memberi portofolio miliknya, Johnny langsung membaca. Johnny membaca dengan sangat antusias karena ya memang portofolio milik Mark sangat bagus.

"Oke gini Mark. Saya sudah membaca nya dan emmm mungkin besok atau lusa ya informasi selanjutnya mengenai perekrutan OB ini."

"Baik Tuan."

"Tidak ada yang ingin di tanyakan lagi?" tanya Johnny.

"Cukup Tuan. Saya permisi dulu, terimakasih banyak." Mark tersenyum lalu ia keluar ruangan dengan hati yang sangat gembira.

'semoga kali ini rezeki ku ya Allah aamiin.' batin Mark.

***

Pak Doyoung dan Jeno habis pindah rumah, karena rumah yang sebelumnya itu lebih jauh dari tempat mereka bekerja. Doyoung membereskan beberapa barangnya untuk di tata lebih rapih.

"Ayah. Haechan itu anak kandung Tuan Johnny?" tanya Jeno sambil memakan bubur ayam.

Doyoung mengangkat barang sambil tertawa, "Memang anak kandung nya Jen, kamu ini nanya nya aneh-aneh aja hahahahhaha."

"Tapi dingin banget, Tuan Johnny kan ramah. Masa anak nya ngga?"

"Sudahlah Jeno-ya habiskan saja buburmu itu nak. Nanti setelah itu, tolong bantu Ayah angkat yang itu ke gudang samping ya." Doyoung menunjuk kardus-kardus yang tertumpuk.

"Iya Ayah." Jeno segera menghabiskan bubur ayam itu supaya ia bisa membantu Ayahnya.

Doyoung dan Jeno bersandar bareng di kursi sambil mengipas-ngipas leher nya dengan potongan kardus.

"Yah."

"Hmm?" jawab Doyoung yang sedang kegerahan itu.

"Ayah kenapa gak mau jadi Manager?"

Doyoung menghentikan tangannya, "Udah berapa kali Ayah bilang? Berat Jeno, ayah takut gak sanggup...."

"Kalau gitu biar Jeno aja."

"Apa? Kamu mau apa? Gak usah macam-macam nak."

"Mau deketin anak nya CEO."

Doyoung terbangun dari sandarnya, "Jeno. Jangan lakukan itu. Ayah gak mau kamu bermasalah disana. Tuan Johnny itu sangat baik pada Ayah. Kalau Ayah ketauan bikin masalah gara-gara kamu, Ayah yang gak enak."

Jeno terdiam.

"Udah gak usah aneh-aneh."

"Tapi dia lucu, Yah. Mata nya juga cantik sekali, bibir nya pun lucu."

"Cukup kagumi Haechan dari jauh aja ya Jen, jangan berbuat yang tidak-tidak. Awas saja." Doyoung meninggalkan anak nya, karena ingin mandi.

'haechan sangat menggemaskan. argh!' batin Jeno sambil mengacak-acak rambutnya.

***

2 hari setelah Mark mendaftarkan diri nya sebagai OB, akhirnya ia mendapatkan telfon dari pihak HRD Perusahaan milik Johnny.

"Halo?"

"......"

"Ah baik saya segera kesana. Terimakasih bu." Mark tersenyum lebar.

"Anak Abi senyum-senyum sendiri kenapa sih? Lagi jatuh cinta ya?" tanya Jaehyun.

"Ngga bi ngga. Abang dapet panggilan dari HRD, siang ini nyuruh abang buat dateng kesana."

"Abi doain abang ya semoga ini rezeki abang."

"Aamiin, Umi juga ikut berdo'a yang terbaik buat anak Umi." ternyata, Taeyong mendengar percakapan suami dan anaknya itu.

tbc . . .

don't forget to vote + comment, thank u!

APPROVAL | MARKHYUCK ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang