Siang hari dalam cuaca yang sangat panas, membuat Haechan lebih tambah panas. Ia belum melihat Mark hari ini, membuatnya panik setengah mati. Ia sudah mencari Mark diseluruh ruangan tidak ada juga, bertanya kepada Papa nya, juga tidak tahu. Di telfon pun handphone nya tidak aktif. Semua orang tidak ada yang melihat keberadaan Mark. Pak Jungwoo yang selaku Koordinator atasan OB pun tidak melihat.
Jeno melihat tingkah aneh Haechan yang sedang gelisah, "Kamu kenapa?"
"Gausah kepo bisa ga sih? Apa apa urusan gue, lo pengen tau semua."
"Saya cuma bertanya. Siapa tau ada yang bisa saya bantu mungkin?"
selah Jeno lagi, "Apa kamu lagi cari si OB itu?"
Haechan langsung bertanya dengan wajah paniknya, "Lo liat? Dimana? Cepet kasih tau gue."
"Di ruang Sekretaris tadi, tapi tidak tahu sekarang. Coba lihat aja dulu." ucap Jeno.
Ah iya, Haechan belum sempat mengecek ke ruangan Tiffany. Setelah tahu dimana keberadaan Mark, Haechan langsung lari ke lantai 5 dimana ruangan itu berada.
gubrak!
Dengan nafas Haechan yang masih terengah-ngah, membuat beberapa orang yang didalam ruangan itu kaget.
Tanpa basa-basi, "Lo kemana aja sih dari pagi tadi? Kenapa gue telfon ga diangkat? Kenapa gue cari lo di ruangan juga ga ada? Hah?!"
Tiffany dibuat kaget dengan perlakuan anak CEO nya itu, ia heran apakah Haechan salah makan atau mungkin mimpi apa ia semalam?
"Sudah, silahkan keluar." Tiffany menyuruh Mark keluar ruangan karena memang urusan mereka sudah selesai.
"Terimakasih Bu. Saya permisi dulu."
Sebelum Mark keluar ruangan, Haechan sudah menutup pintu dengan sangat kencang dan ia pergi mendahului Mark.
"Haechan-ssi!" panggil Mark dari kejauhan.
Karena jalan Haechan terlalu cepat, Mark berusaha lari supaya bisa menangkap anak itu.
"Yak!" Mark masih berusaha lari.
"Hei tunggu, tunggu sebentar." Mark berhasil memberhentikan Haechan yang jalan dengan sangat cepat.
Ia meraih tangan Haechan, "Haechan-a.."
"Apa? Kalo lo emang ga mau ketemu gue yaudah awas lepasin." Haechan berusaha melepaskan tangannya, tetapi di tahan oleh Mark.
"Gak gitu.. Saya jelasin dulu sebentar."
"Tadi pagi saya ikut Pak Jungwoo sama Pak Doyoung antar barang ke tempat pengiriman barang, trus handphone saya mati total pas mau pulang dari sana, saya juga lupa bawa powerbank sama charger, trus barusan dari ruangan Bu Tiffany abis ngasih nota barang yang tadi pagi dikirim.." Mark ngos-ngosan saat menjawab semua pertanyaan yang tadi Haechan tanyakan.
Tidak ada respon sama sekali dari Haechan.
Mark kini meraih kedua tangan nya, "Chan.. Gak mungkin saya bohong kan?"
"Yaudah lepasin. Gue laper mau makan."
"Ayo."
Haechan melepas paksa kedua tangannya yang sedang di pegang Mark, "Apaan sih? Ayo kemana? Gue pengen makan sendiri. Udah sana."
Haechan langsung pergi meninggalkan Mark.
~
kantin
"Udah ketemu nya?" tanya Jeno saat ia melihat Haechan duduk sendirian.
"..."
"Kayaknya kamu takut banget ya, kalau dia gak ada disini?"
![](https://img.wattpad.com/cover/301352875-288-k411116.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
APPROVAL | MARKHYUCK ✔
Romantik[ COMPLETED ] Hanya di perusahaan milik Johnny yang menikahkan Officeboy dengan anak semata wayangnya. Kantor dan motor butut lusuh, menjadi salah dua saksi bisu perjalanan cinta antara Haechan dan Mark. © m a t c h a l l a t e u