Fourteen.

2.6K 226 7
                                    

Jam pulang kerja tiba. Haechan lebih dulu keluar ruangan karena ya... sebenarnya ia bebas mau keluar jam berapa pun. Karena ia pulang bersama Mark, mau tidak mau Haechan harus menunggu Mark sampai benar-benar selesai.

~

"Tuan, itu bukankah Haechan? Sedang apa dia?"

"Iya betul. Bilang ke saya mau pulang bareng Mark, katanya." jawab Johnny.

"Mark? Mark Jung si OB itu Tuan? Kenapa bisa?" tanya Doyoung pura-pura tidak tahu, pasalnya Jeno sudah bilang ke Ayahnya jika sore ini Haechan pulang bareng Mark.

"Sudahlah biarkan. Anak saya jika di larang, suka menjadi jadi. Makanya saya lepaskan selagi tidak merugikan orang lain."

"Yasudah saya duluan ya, Pak Doyoung dan Jeno hati-hati jalan." dan kedua nya membungkuk setelah Johnny meninggalkan mereka bedua.

Doyoung dan Jeno pun menyusul Johnny yang sudah keluar dari gedung.

~

Sementara Haechan menunggu Mark, ia makan beberapa bungkus yupi yang diberi oleh Papa nya dan seperti biasa ia gunakan earphone kesayangan nya. Haechan juga melihat di sekitarnya belum ada tanda-tanda bahwa Mark sudah selesai.

"Annyeonghaseyo." sapa Tiffany dengan senyum dan membungkuk pada Haechan.

Haechan melepaskan earphone nya dan menyapa balik Sekretaris Papa nya itu, "Oh annyeong."

"Kau belum pulang? Tadi bukannya Tuan Johnny sudah pulang?"

"Haechan pulang bareng Kak Mark."

Tiffany terheran, "Mark si OB itu?!"

"Iya, kenapa emangnya?" tanya judes Haechan.

"Aaa tidak, saya hanya bertanya saja."

Haechan memakai kembali earphone nya, "Yaudah."

selah Tiffany lagi, "Ya sudah saya permisi ya."

Tidak ada jawaban lagi yang harus Haechan lontarkan.

~

'lama banget sih Kak Mark. mana yupi gue udah abis. pake laper segala lagi ah.' batin Haechan sambil memegang perut.

Sudah hampir 40 menit Haechan menunggu Mark. Rasa bosan sudah ia rasakan. Rasa bete, kesel, pun ia rasakan.Sampai ia sudah tidak mood untuk mendengarkan lagu.

"Haechan-a!"

Tersontak Haechan menoleh ke sumber suara dan-

"LAMA BANGET SIH IIIIIIIII." ia menghentak-hentakkan kaki nya sebentar dan langsung lari menuju Mark.

Mark menghentikan langkah nya sambil tersenyum, karena ia menunggu supaya Haechan yang menghampiri nya.

"Kamu dari tadi? Lama ngga?"

"PAKE NANYA LAGI. GUE DARI ZAMAN MEGALITIKUM UDAH NUNGGU LO DISINI."

Mark tertawa kecil dan hanya bisa tersenyum, "Maaf ya.." sambil mengacak-acak rambut Haechan.

Haechan mengalihkan pandangannya, "Jangan ngambek terus, gak cape ngambek terus hm?" Mark mengikuti arahan mata Haechan supaya ber-eye contact dengannya.

Dan saat Mark mendapatkan arahan mata yang sangat pas lalu Mark menatapnya dalam-dalam, terjadi-

plak! Haechan memukul lengan Mark dengan cukup keras.

"NGELIATNYA JANGAN KEK GITU. TOLONG BANGET."

"Hahahaha, lagian kamu ngambek. Yaudah saya keluarin jurus saya hahaha."

APPROVAL | MARKHYUCK ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang