Mark dipindahkan dari ruang UGD ke ruang ICU. Sama sekali belum ada perkembangan selama tiga hari ia berada di rumah sakit. Kamar rawat yang sangat dingin, infusan yang menusuki di beberapa tubuh Mark, dada yang terpasang Elektrokardiogram (alat pacu jantung), hidung Mark juga di pasangkan Nasal Oxygen Cannula (alat perbantuan nafas) karena pernafasan Mark juga terganggu. Suara alat pacu jantung, membuat suasana dikamar itu semakin mencekam.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haechan hanya bisa memandang calon suami nya itu sambil berdo'a supaya ada keajaiban untuk sembuh. Karena mengingat pernikahan mereka tinggal dua hari lagi. Iya, Mark koma sudah memasuki tiga hari. Haechan masih belum bisa melepaskan ingatan tentang perkataan yang Dokter katakan.
Flashback On.
"Ada yang bisa ikut saya ke ruangan?"
"S-saya dok."
"Kamu keluarga dari Tn. Mark Jung?"
"Ya, ya saya calon istri nya."
Haechan mengikuti Dokter Shim dari belakang. Langkah nya sangat terasa begitu lama. Ia tidak bisa berhenti meneteskan air mata nya. Tapi, Jaehyun dan Johnny sudah meyakinkan bahwa Mark akan baik-baik saja supaya Haechan tidak terlalu kepikiran.
"Sebelumnya, apa Tn. Mark mempunyai riwayat jantung, Nyonya?" tanya Dokter Shim.
"Tidak ada, Dok. Calon suami saya sehat-sehat aja dan tidak pernah sakit."
"Atau mungkin ada keturunan sebelumnya yang pernah sakit jantung?"
"Setau saya ngga Dok."
Dokter Shim hanya mengangguk, "Hmm.. Bagaimana bisa terjadi?"
"Saya tidak tahu dok, calon suami saya pulang kerja sekitar jam 11an atau jam 12an malam saya lupa. Lalu, saya kaget tiba-tiba kok klakson mobil nyala terus bahkan durasi nya lama.. Pas saya cek ternyata posisi kepala dia di klakson gitu saya ngga tahu itu pingsan atau gimana." jelas Haechan.
"Baik. Tapi bersyukurlah karena cepat dibawa ke UGD. Kalau tidak, Tn. Mark tidak bisa tertolong."
"M-maksud dokter gimana?"
"Tn. Mark terkena serangan jantung."
Deg-
"Adanya sumbatan pada arteri koroner, pembuluh darah yang mendarahi otot-otot jantung. Kalau terjadi sumbatan otomatis otot-ototnya kekurangan oksigen dan tidak bisa bekerja dengan baik, Nyonya."
selahnya lagi, "Selama saya menangani beberapa pasien yang terkena jantung, biasanya serangan jantung bisa menyebabkan kehilangan nyawa saat itu juga."
