Twelve.

2.6K 248 2
                                    

tuuut.. tuuut..

"Halo Assalamualaikum bi. Kok di kamar rawat kosong?!" Mark panik.

"Waalaikumsalam bang. Iya maaf abi lupa bilang ke abang.. Alhamdulillah umi sudah boleh pulang barusan, ini baru saja kita sampai rumah nak." jelas Jaehyun.

Mark menghela nafas nya seolah tenang setelah mendengar penjelasan Abi nya, "Abang panik banget bi.. Yaudah abang pulang ya."

Johnny dan Haechan, kedua nya saling bertatapan dengan tatapan heran. Haechan menaikkan kedua pundaknya dan Johnny menggelengkan kepala nya pelan.

"Markeu-ya? Ada apa?!" tanya Johnny setelah Mark menutup telfon Jaehyun.

Mark tersenyum, "Maaf Tuan, Haechan, Alhamdulillah Umi ternyata udah pulang dan udah dirumah sekarang."

"Lah kenapa minta maap?"

"Kamu sama Papamu jadi capek-capek kesini tapi ternyata Umi udah pulang." ujar Mark.

"Eiiii tidak apa-apa Markeu-ya. Kalau begitu kita kerumah mu saja boleh?"

"Tidak merepotkan kan Tuan? Saya jadi gak enak.." gumam Mark.

"Sudah sudah ayo kita berangkat kerumah Mark."

"Ayo Kak." Haechan merangkul Mark.

Di perjalanan, ternyata Haechan tertidur dengan keadaan kepala nya menyandar di bahu Mark. Mark tidak bisa bergerak sama sekali, karena jika ia bergerak, Haechan bisa terbangun.

"Maaf ya Markeu-ya jika Haechan berat hahahahah." ujar Johnny usai melihat mereka dari kaca spion tengah mobil nya.

"Hah? Ah gapapa Tuan, gak berat sama sekali kok."

Sudah hampir 30 menit perjalanan mereka membuat bahu Mark menjadi sedikit lebih pegal. Karena ke rumah Mark lumayan jauh, sampai membuat Haechan tertidur dengan sangat pulas. Akhirnya Mark membenarkan posisi tidur Haechan, yang awalnya menyandar di bahu Mark, kini paha Mark yang menjadi alas bantal untuk kepala Haechan.

Mark terus menatap wajah Haechan. Sesekali iya belai rambut nya, mengusap-usap pipi nya dan mencubitnya dengan sangat pelan. Entah apa yang ada di pikiran Mark,-

"Cantik banget." ia melontarkan kalimat itu membuat Johnny yang sedang menyetir tersontak kaget.

"Siapa Mark? Siapa yang cantik?" tanya Johnny.

Mark mengalihkan pandangannya ke luar jendela, "A-ah itu Tuan eee t-tadi ada orang lewat, cantik, dia cantik hehehehe."

"Hahaha yakin? Bukankah anak saya yang cantik? Daritadi saya perhatiin, kamu senyum-senyum sendiri melihat Haechan tidur." ledek Johnny.

Sebenarnya Mark panik karena sudah terciduk Johnny saat memperhatikan Haechan. Tapi ia berusaha untuk bersikap biasa saja.

"Hehehehe.. Maaf Tu-"

"Aaaa i-itu tuan cat rumah saya yang warna coklat." potong Mark ketika mereka sudah hampir sampai.

Johnny membangunkan Haechan yang tengah tertidur pulas, "Haechan. Nak.. Bangun.. Hei sudah sampai ini."

Haechan tidak merespon Papa nya sama sekali. Tapi ketika di bangunkan oleh Mark..

"Chan.. Haechan-a.."

"Nghh?" Haechan sedikit tersadar.

"Udah sampe, ayo bangun.." bisik Mark sambil mengusap-usap kepala nya.

"Hmm? Sampe? Ngh!" Haechan merengangkan tubuhnya, lalu ia duduk.

Johnny dan Mark diluar mobil menunggu sampai Haechan benar-benar tersadar.

APPROVAL | MARKHYUCK ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang