Thirty Two.

2.2K 183 5
                                    

Keluarga Jung sudah mempersiapkan diri nya untuk datang memenuhi panggilan Tuan Johnny. Awalnya Mark ingin berangkat lebih dulu daripada Jaehyun dan Taeyong, tapi ia takut jika kedua orangtua nya tidak tahu perjalanan menuju ke perusahaan. Anak kedua mereka, Chenle, tidak ikut karena ia sedang menginap dirumah nenek nya dan tidak mau pulang. Sebenarnya sudah di tawarkan oleh Taeyong, tapi tetap saja Chenle tidak ingin ikut dan lebih memilih bersama nenek nya.

"Abang pesan taxi dulu ya."

"Aduh, Umi kok deg-degan ya bi.." ujar Taeyong sambil mondar mandir.

Jaehyun menghela nafas beratnya lalu memegang tangan Taeyong dan otomatis ia berhenti, "Berdo'a semoga tidak apa-apa, sayang."

"Abang kok biasa aja?!"

"Yaaa abang biasa karena abang ga ngelakuin kesalahan apa-apa mi hahahahahaha." tawa Mark setelah ia menelfon taxi. "Yaudah ayo kita siap-siap nunggu di depan aja ya biar supir nya ga nunggu lama." ujarnya lagi.

Sambil menunggu taxi datang, Mark melihat kedua orangtua nya dari atas sampai bawah. Ia melihat dengan teliti pakaian yang mereka gunakan. Sebenarnya Jaehyun dan Taeyong tidak punya pakaian formal, maka dari itu Mark membelikan untuk kedua nya. Awalnya mereka menolak, tapi Mark jelaskan lagi bahwa ini pakaian untuk bertemu Tuan Johnny. Mark merasa tidak etis jika pakaian yang digunakan terlalu santai. Saat mengabadikan kedua orangtua nya, Mark terkekeh pelan melihat raut wajah Umi nya tersenyum tegang.

Taeyong yang merasa bahwa Mark mentertawai dirinya, ia langsung beri isyarat pada sang suami dengan cara menyenggolkan lengan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taeyong yang merasa bahwa Mark mentertawai dirinya, ia langsung beri isyarat pada sang suami dengan cara menyenggolkan lengan nya. Bukan membela Taeyong, sang suami justru ikut mentertawai nya karena ia tidak kuat mendengar tawa sang anak.

***

"Kesiangan mungkin?"

"Ngga mungkin kyu, tadi gue chat terkirim kok."

"Coba chat atau telfon lagi deh." ujar Junkyu untuk memastikan bahwa Mark sudah bangun dari tidurnya.

"Setau gue ya kyu, pacar gue ngga pernah telat sampe selama ini."

"Yaudah tunggu aja kenapa sih can bacot banget lo." sarkas Junkyu.

Haechan dan Junkyu menunggu jawaban pesan dari Mark dan menunggu kedatangan Mark di lobby. Haechan sudah jelas pasti khawatir, karena jika ia tidak melihat batang hidung Mark sehari saja, rasa nya sudah seperti mau mati. Mereka menunggu sambil mengobrol dengan satpam dan menikmati cemilan yang sudah Junkyu beli sebelumnya.

~

"Kyu........" Haechan menepuk paha Junkyu beberapa kali.

"Apaan sih?"

"I-itu........" jawab Haechan terbata-bata, "L-liat......" ujarnya lagi.

APPROVAL | MARKHYUCK ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang