Thirty Five.

2.3K 176 2
                                        

Sudah hampir 5 kali Mina menghubungi nomor Mark. Untungnya, pada saat Mina menghubungi Mark, ia sedang tidak memegang handphone nya. Haechan lah selama ini yang membalas semua pesan-pesan yang masuk. Haechan juga memberi nomor nya agar Mina menghubungi dirinya, bukan menganggu calon suami nya itu. Ia juga sempat menjelaskan bahwa ia dan Mark sudah tunangan dan ingin menikah bulan depan. Semua nya juga sudah di persiapkan. Tapi Mina datang tiba-tiba, menghubungi Mark bahkan sampai menganggu nya dan Haechan juga memberikan ancaman padanya. Mina tidak perduli dengan ancaman Haechan yang katanya ingin membuat hidup Mina menderita, tapi tidak ada yang tidak mungkin. Semua akan terjadi, jika Haechan yang melakukan.

~

"Kak."

"Kenapa sayang?" Mark menghampiri Haechan yang sedang duduk di tepi kasur.

"Aku takut.." lirih Haechan.

"Apa? Apa yang kamu takutin sayang? Hm?"

Haechan hanya menggeleng-gelengkan kepala nya membuat Mark bingung maksud dari ucapan Haechan. Ia melihat wajah Haechan yang murung dan menunduk, mata nya yang sedang menahan tangis nya, dan tenggorokan yang sesekali menelan ludahnya. Akhirnya Mark berjongkok menumpu lututnya supaya ia bisa melihat wajah Haechan dari bawah. Ia juga memegang kedua tangannya sambil di usap-usap bersama dengan tangannya.

"Babe.. Bilang.. kamu takut kenapa?" Mark mengulangkan pertanyaan yang sama.

"Aku takut kamu pergi." Haechan tidak bisa lagi menahan air matanya.

Mark dengan sigap langsung berdiri lagi dan duduk di sampingnya sambil menghadapkan Haechan kehadapannya, lalu ia peluk erat tubuh Haechan.

"Why u say that, babe... Im here, i've stay with u untill we married okay? Trust me, aku gaakan ninggalin kamu sendirian." ujar Mark.

"wbbwbsj gjshekgfyw hshhdvsny."

Mark melepaskan pelukannya karena ia tidak mendengar perkataan Haechan, "Kenapa? Kenapa sayang?"

"I wanna say something, boleh ngga? hiks hiks."

"Boleh.. Apa sayang?" ucap Mark sambil mengelap air mata di pipi Haechan.

"Eee.. Itu.. Hiks.. Mantan kamu ngechat sama telfon ke hp kamu. Maaf aku ga bilang ke kamu. Awalnya pas kamu pulang kerja trus mandi, dia ngechat pertama kali. Langsung aku hapus chatnya. Trus selanjutnya masih tetep ngehubungin kamu, padahal udah aku ancem, dia ga takut..."

Mark mengalihkan pandangannya ke arah lain dan menggaruk kepala nya, "Siapa namanya?"

"Mina." ujarnya lagi, "Aku udah suruh dia jangan hubungin kamu, aku kasih nomor aku biar dia chat nya ke aku."

"Kok aku ngga tau? Ngga ada chat atau telfon apapun?"

"Setiap dia ngehubungin kamu, langsung aku hapus Mark.."

"No no no, i mean like, kok pas aku pegang hp ngga ada apa apa tuh? Kenapa pas aku lagi ga pegang hp dia malah hubungin aku?"

"Yaa untungnya pas kamu lagi ngga pegang hp, coba kalo pegang? Pasti kamu gagal move on nanti." ujar Haechan.

Mereka debat, lagi.

***

Hari ini Jaehyun beserta istri mengadakan open house di rumah nya dan mengundang semua karyawan untuk datang. Memang sederhana, Taeyong hanya menyiapkan beberapa makanan dan minuman saja untuk dinikmati. Tak lupa dengan karya-karya design anak nya, Mark, yang ia pajang supaya bisa dilihat oleh banyak orang. Awalnya Mark menolak saat Jaehyun tawarkan apakah boleh design nya di pajang atau tidak, tapi Mark rasa untuk apa juga jika ia simpan terlalu lama? Akhirnya ia memutuskan untuk bilang ke Abi nya bahwa ia bersedia jika hasil karya nya untuk di pajang.

APPROVAL | MARKHYUCK ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang