"Do'a Abi sama Umi selalu menyertai Abang. Abang juga jangan lupa slalu berdo'a ya." Jaehyun menepuk-nepuk pundak Mark dengan pelan.
Mark mengangguk paham. "Abang berangkat dulu ya bi, mi, Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam.." jawab kompak kedua orangtua nya.
Kini mereka bertatap-tatapan. "Abi yakin gak mau coba cari pekerjaan lain?"
Jaehyun menundukan kepala nya sambil menggaruk lehernya. "Umur Abi udah hampir 60 mi. Rata-rata perusahaan atau apapun itu buka lowongan kerja maksimal nya 45 tahun."
"Nanti abi coba cari pekerjaan lain ya mi? Ngga harus di perusahaan besar yang penting menghasilkan duit.." Jaehyun mengelus tangan Taeyong, lalu memeluknya.
***
tok tok tok.
Mark mengetuk pintu ruangan HRD. Ia sudah keringat dingin. Kemeja nya yang tadi nya kering, sekarang basah karena keringat nya yang terlalu bercucuran.
'bismillah, apapun itu hasilnya. semoga aku bisa terima.'
"Silahkan Masuk." teriak orang HRD dari dalam ruangan.
"Oh, Markeu?"
"Oh ne, annyeonghaseyo. Bu Tiffany ya?"
"Betul, ingatan kamu bagus rupanya hahahaha."
Mark hanya tersenyum saat di puji seperti itu.
"Ah iya, silahkan duduk."
"Ini kamu tanda tangan disini ya." Tiffany menunjukan kolom tanda tangan di suatu berkas.
Tanpa melihat isi data itu, Mark asal tanda tangan saja. "Maaf bu, ini untuk apa ya?"
"Ini."
"B-bu? S-saya?"
"Iya, kamu mulai bekerja hari ini. Silahkan di coba dulu baju nya, jika tidak muat atau kebesaran bisa saya tukarkan."
'ya Allah terimakasih ya Allah...'
"Saya coba dulu ya bu!" dengan semangat Mark mencoba nya, ah untungnya cukup. Jadi ia tidak perlu merepotkan Bu Tiffany.
"Cukup bu."
"Baiklah. Kamu sudah tanda tangan kontrak, berarti kamu sudah resmi menjadi pegawai di perusahaan ini sebagai OB."
"Terimakasih banyak bu."
"Mari saya antar ke ruangan kamu."
Rasanya, Mark menghentakkan kaki nya itu dengan sangat enteng, seperti tidak ada beban apapun. Ia selau menyapa karyawan-karyawan yang ia temui.
Setelah sampai di ruangan khusus OB, Mark tercengang, karena ia tidak pernah berekspetasi jika ruangan OB nya sebagus ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ini ruangan kamu."
"T-tapi memang sebagus ini ya bu?"
"Markeu-ya, ini hanya ruangan biasa. Tempat kamu beristirahat atau saat makan mungkin." jawab Tiffany.
Selah Tiffany lagi, "Untuk ruangan menyimpan tempat bersih-bersih ada sendiri. Tenang saja."
"Ah gitu rupa nya.. Baik terimakasih banyak ya bu."
"Sama-sama. Saya permisi dulu ya."
Mark menaruh tas nya di atas meja. Ia duduk dulu sebelum memulai pekerjaan nya. Ia masih senyum-senyum senang karena mendapatkan pekerjaan ini. Ternyata do'a nya di kabulkan, ah ini juga berkat bantuan do'a Abi Umi dan juga adik kecilnya, Chenle.
"Jadi.. Alhamdulillah abang, abang diterima kerja disini umi!" teriak kecil Mark dengan semangat.
"A-abang yang bener??!!!!!"
"BENER UMI!!! ABANG GAK BOHONG!!"
"Alhamdulillah ya Allah....... Umi ikut seneng abang! Nanti Umi sampaikan ke Abi ya nak."
"Iyaaaa Umi.. Yaudah abang mau siap-siap kerja dulu ya!"
"Iya anakku, jangan tinggalkan sholat dan makan ya nak..."
"Siap mi!"
Mark masih belum bisa menahan kegembiraannya itu. Ia sangat sangat sangat senang. Tapi harus ia tunda dulu karena ini hari pertama bekerja jadi ia tidak mau terkesan jelek. Ia langsung bergegas ke ruangan tempat menyimpan alat-alat kebersihan setelah memberitahu Umi nya bahwa Mark di terima.