Mark menyesali tindakan yang sudah ia lakukan pada Haechan. Mencueki diri nya, hingga mendorong tubuhnya. Entah setan apa yang merasuki tubuh Mark sehingga ia bisa berbuat hal seperti itu pada Haechan. Ah tidak, bukan setan, Mark memang sengaja untuk menjauh dari Haechan. Ia takut apa yang dikatakan Jeno itu benar. Mark berusaha mengurangi untuk tidak berkomunikasi dengan Haechan. Tapi kini ia menyesal.
"Mau?" Mark menyodorkan bolu cappucino kesukaan Haechan.
Bukan sapaan atau senyuman yang Mark dapatkan. Ia justru mendapatkan balasan yang menyakitkan. Haechan pergi meninggalkan Mark dengan menyenggol pundak nya sangat keras juga tanpa basa-basi apapun dan bolu yang Mark tawarkan pada Haechan, tidak di ambil.
"Haechan-a."
Tidak ada respon apapun. Mark berusaha mengejarnya namun ia dihentikan dengan panggilan Bos nya.
"Markeu-ya!" teriak Johnny dari kejauhan.
Mark terhenti dan menoleh ke sumber dimana suara itu berada. Bisa dilihat, Johnny sedang menghampiri Mark yang telah menghentikan langkahnya.
"Tuan memanggil saya?" Mark mengumpatkan bolu di belakang tubuhnya, karena Johnny tau jika itu makanan kesukaan anaknya.
"Ah iya, kamu sibuk tidak?"
"Tidak Tuan."
"Ikut saya ke ruangan ya."
~
Mark mengikuti Johnny tepat dibelakangnya. Pikiran ia semakin kacau. Pasti ini tentang keterlambatannya? Atau mungkin telah mendorong anaknya? Sudah tidak tertata rapih di otak Mark. Tentu nya ia pun memikirkan Haechan.
"Silahkan duduk." Mark dan Johnny kini duduk berhadap-hadapan.
"Begini Markeu-ya. Eee, kamu tau ruangan Pak Doyoung dimana kan?"
"Tau Tuan."
"Kamu pernah masuk tidak selain disuruh atau mengantarkan apapun itu?" tanya Johnny.
Mark menjawab dengan cepat, "Tidak Tuan. Tidak pernah. Saya masuk kalo disuruh atau dapet panggilan aja."
Johnny berfikir, jika Mark berbohong mana mungkin bisa menjawab dengan cepat sambil menatap mata Johnny?
"Tuan bisa lihat cctv. Saya tidak pernah masuk ke ruangan manapun tanpa ada suruhan." katanya, lagi.
'sial. kenapa aku tidak berfikir sampai sana? kenapa aku tidak mengecek cctv dulu? aishhh.' batin Johnny.
"Bukannya saya tidak percaya sama kamu Mark, tapi saya dapat omongan dari atasan kamu, Pak Jungwoo, kalo kamu mencuri di ruangan Pak Doyoung."
"Tidak. Saya tidak pernah mencuri." jawab Mark lagi dengan cepat.
Selah nya lagi, "Tuan, maaf kalo saya lancang. Tuan bisa cek dulu cctv yang ada, kalo memang benar saya mencuri, silahkan pecat saya. Tapi jika tidak, tolong beri pelajaran pada Pak Jungwoo."
Johnny mengangguk paham maksud Mark. "Oke nanti saya cek. Kamu bisa kembali, silahkan."
"Terimakasih, Tuan Johnny." ia keluar dengan mengepalkan tangan kanan nya sangat kencang dan hampir menonjok pintu ruangan Johnny.
~
Mark tidak habis fikir, mengapa bisa ia di fitnah? Padahal memasuki ruangan manapun saja ia tidak berani, kecuali ruangannya sendiri. Saat hendak masuk ke pantry,-
"Mark!"
Mark memiringkan kepala nya sedikit, "Iya pak?"
"Aduhhhh gue bukan bapak-bapak, gue anak magang! Junkyu, nama gue Junkyu, sahabat Haechan. Aduh ini urgent banget." Junkyu ngos-ngosan karena tadi ia lari untuk menghampiri Mark.
KAMU SEDANG MEMBACA
APPROVAL | MARKHYUCK ✔
Romance[ COMPLETED ] Hanya di perusahaan milik Johnny yang menikahkan Officeboy dengan anak semata wayangnya. Kantor dan motor butut lusuh, menjadi salah dua saksi bisu perjalanan cinta antara Haechan dan Mark. © m a t c h a l l a t e u
