Twenty Six.

2.2K 196 2
                                    

Saat mereka udah keluar dari ruangan Johnny, kini Mark lah yang menarik tangan Haechan untuk menuju ke ruangan Mark.

~

"Itu papa kamu, sadar ga sih kamu hah? Kamu udah bentak dia.."

"Biarin aja, biar tau rasa. Lagian bokap gue emang gitu kan? Lo tau nya cuma manisnya doang. Liat aja, bakal gue tampar balik!"

"Hei jangan gitu ah gak baik."

"Dan lo kenapa ga berontak aja sih? Tampar balik kek apa kek, KENAPA DIEM AJA?!"

"Sayang kalo aku berontak, yang ada aku langsung di pecat. Kamu mau aku gitu?"

"ARGGGH SIAPA YANG CEPU SIH GOBLOK!!!" sarkas Haechan sambil memukul-mukul tembok dengan tangan nya.

Mark menghela nafas saat Haechan berbicara seperti itu. Bukan mempermasalahkan kata lo-gue nya, tapi kalimat yang Haechan lontarkan itu sudah keterlaluan menurut Mark. Mark juga berusaha untuk menenangkan Haechan dengan segala cara. Jika Haechan sudah kelepasan, tidak ada yang bisa menenangkannya, kecuali Mark Jung. Mereka juga membicarakan mengapa Johnny bisa tau? Padahal kedua nya sudah merahasiakan nya diam-diam.

"Ga mungkin, dia ga kaya gitu." ujar Haechan setelah Mark menebak bahwa Junkyu pelaku utama nya.

"Mungkin aja sayang.."

"Kamu kenapa nuduh dia sih? Aku telfon dia suruh kesini biar jujur."

tuuut... tuuut...

"..."

"Halo, keruangan Mark ya sekarang."

"..."

~

Junkyu memasuki ruangan Mark dengan hati yang cukup gelisah. Dengan memainkan jari-jari tangan nya, menggigit-gigit bibir nya, dan sesekali ia menelan ludah nya. Haechan melihat ada yang aneh dengan diri Junkyu, tak biasanya ia seperti itu. Mark juga menoleh ke arah Haechan dan menanyakan melalui isyarat dari kerutan alis nya, Haechan pun tak mengerti mengapa Junkyu seperti itu.

"Kenapa lo?"

Junkyu hanya menggelengkan kepala nya, "Kenapa sih? Daritadi aneh banget ga kaya biasanya." ujar Haechan lagi.

"Junkyu-ssi. Kita manggil kamu kesini, karen-"

"Jeno. Gue di ancem dia." Junkyu memotong pembicaraan Mark dan melontarkan kalimat itu sambil menahan tangis sekaligus mengepalkan tangannya.

~

Flashback On.

Junkyu dan Staff Administrasi, Bu Lisa, sedang membawa tumpukan kertas bekas data tidak di pakai yang akan dibuang ke tempat sampah belakang perusahaan. Saat awal menuju tempat sampah, mereka berdua melewati depan karena pintu belakang masih di kunci oleh satpam. Setelahnya, ternyata satpam sudah berada di pintu belakang dan pas sekali Bu Lisa dengan Junkyu baru selesai membuangnya. Akhirnya, mereka berdua masuk melewati pintu belakang.

"Saya buru-buru Kyu, duluan ya!" ujar Bu Lisa.

"Ne.."

"Ah iya pak, kok baru di buka pintu nya? Tadi saya sama Bu Lisa lewat depan deh." ujar Junkyu lagi.

"Iya mas, tadi saya habis ada urusan, karen gak ada yang jaga jadi saya kunci dulu."

"Ah gitu... Tadi juga pintu nya susah di buk-" Junkyu tidak melanjutkan perkataannya setelah melihat gelagat aneh dari Jeno yang sedang mengendap-ngendap menuju pantry.

"Mas??"

"Ah iya pak, maaf saya duluan yaaa pak!" Junkyu meninggalkan satpam itu lalu lari dan mengumpat di balik tembok dekat pantry.

APPROVAL | MARKHYUCK ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang