Hai gengss, sebelum baca jangan lupa tinggalkam jejak ya.
Vote dan Komen kalian sangat berharga gengsss wkwk
Happy reading
***
Arah mata Hizkia menatap Zizi yang tertunduk di depannya. Gadis itu meremas ujung almamater dengan bibir yang maju beberapa centi ke depan. Hizkia menghela nafas lelah ketika orang-orang yang berada di kantin mengarah ke arahnya semua.
Hizkia menahan Yasir yang ingin menyentuh Zizi, ia segera meraih pergelangan tangan Zizi dan menariknya untuk pergi dari sana.
"Gue deluan," ucap Hizkia mengangkat sebelah tangan pada Abit, Yudha, dan Yasir.
"Jangan galak-galak, Hiz!" teriak Yasir.
Sedangkan Yudha dan Abit sibuk dengan nasi goreng yang belum habis di atas meja seakan tidak terganggu dengan kepergian Hizkia.
"Mau kemana?"
"Jangan tarik-tarik."
"Kia mau culik Zizi?"
Tidak ada satupun perkataan dari Zizi yang direspon Hizkia. Lelaki jangkung itu hanya fokus melangkah menyusuri koridor sekolah.
"Asyik diculik Kia." Zizi bersorak senang, gadis itu sedikit berjingkrak-jingkrak disela langkahnya.
"Bisa diem nggak?" Hizkia melihat Zizi malas. "Dasar sinting."
Dengan entengnya Zizi menggeleng, ia menyengir menunjukkan deretan gigi tanpa rasa takut ketika raut wajah Hizkia berubah menjadi mode galak. Zizi melepaskan cekalan tangan Hizkia dan beralih memeluk lengan lelaki itu erat.
Pusing dengan tingkah Zizi, Hizkia membiarkannya melakukan apapun keinginan gadis itu. Hizkia membawa Zizi masuk ke dalam salah satu ruangan. Hal pertama yang Hizkia lihat saat pintu terbuka adalah Laura yang sedang memainkan ponsel, membuat Hizkia merasa lega tatkala melihat Laura yang nampaknya baik-baik saja.
"Penjaga UKS nya mana?" tanya Hizkia.
Laura menegakkan punggung, ia mengalihkan pandangan dari ponsel menatap Hizkia dan Zizi. "Baru aja keluar," jawab Laura.
Hizkia mengedarkan pandangan ke panjuru arah. "Delon?"
"Ke kantin."
Hizkia mengangguk mengerti, ia menatap jengah Zizi yang masih bergelayut manja padanya. "Sekarang lepas seragam lo."
"Kia mesum nggak boleh tau, kita belum nikah," celetuk Zizi.
Pletak!
Hizkia menjitak Zizi kuat, ia berdecak pinggang bersiap untuk mengomel. "Lo kalau ngomong sama orang kenapa pake lo-gue? Kenapa dengan gue nggak? Gue geli tau nggak dengernya."
"Tapi Zizi suka."
"Nama gue Hizkia." Hizkia mengusap wajahnya frustasi.
Laura beranjak dari tempatnya ketika mendengar perdebatan dari Hizkia dan Zizi. Laura berdiri di tengah-tengah keduanya, mencoba memisahkan jarak mereka untuk mengantisipasi keributan ke tahap yang lebih serius.
"Kia jahat!" Zizi bersembunyi di balik punggung Laura.
"Lo_"
"Udah," lerai Laura, ia menurunkan jari telunjuk Hizkia. "Udah gede juga, malu sama umur."
"Kalian berdua ngapain ke sini?" tanya Laura.
"Gue minta tolong obatin dia," kata Hizkia sembari duduk di tempat Laura tadi. "Punggungnya kena kuah bakso."
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Love Me
Teen Fiction⚠️PRIVATE ACAK FOLLOW SEBELUM MEMBACA⚠️ Laura Timur Bellatrix, murid pindahan yang harus merasakan pahit karena masalalu dan Kakak kelasnya yang bernama Delon. Arvin Sadelon Ganendra, murid kelas 12 yang mencari pacar melalui pengumuman sekolah den...