Sebelum baca kuy follow
Instagram: Ka_pita00
Tiktok: Inipit02 & wattpadpii0Happy Reading guys
.
.
.***
Daftar pertanyaan untuk Tuhan:1. Mengapa Mama dan Papa pilih kasih?
2. Mengapa harus aku yang berada di posisi ini?
3. Mengapa hidupku berbeda dengan mereka?
4. Apa itu bahagia? Belum pernah aku merasakannya.Aku hanya tau tentang kesedihan. Definisi sedih bagiku adalah ketika mereka tersenyum. Bukan aku tidak suka melihat mereka tersenyum. Namun, aku iri karena aku tidak bisa tersenyum tanpa bayang rasa sakit.
--Desember 2020--
"Siapapun lo, yang tenang di sana." Abit menatap buku diary di genggamannya.
"Kalau udah selesai baca balikin," celetuk Zizi di samping Abit.
Abit mengangguk, ia segera menyerahkan buku itu pada Zizi. Wajah datar dengan sirat tertentu menatap bangunan sekolah yang berdiri kokoh di depan mereka. Abit menghembuskan napas panjang, entah mengapa setelah selesai membaca buku diary dari Zizi membuat sesuatu di dalam diri Abit tidak tenang.
"Ingat perjanjian kita, lo harus mengawasi Kia ketika dia sedang bersama Laura," ujar Zizi.
"Lo begitu mencintai Hizkia?" Abit menoleh pada zizi.
Zizi mengangguk seraya tersenyum masam. "Tapi dia nggak."
"Tadinya gue nggak masalah kalau Laura mau dekat dengan Kia, bahkan gue sempat ingin berteman dengan dia. Tapi, semenjak Laura dekat dengan Rangga, gue jadi takut. Rangga itu bukan cowok baik, gue nggak mau sampai Kia kenapa-kanapa," tutur Zizi.
Abit mengusap rambunya lembut, punggungnya bersandar pada mobil Zizi yang terparkir di depan sekolahnya. Abit mengerti perasaan Zizi, gadis itu hanya tidak ingin terjadi sesuatu pada lelaki yang dicintainya.
Mendengar nama Rangga membuat hati Abit berdesir ngilu. Dulu mereka adalah sahabat dekat, tetapi sekarang Rangga telah berubah.
"Ketakutan lo bukan hanya Rangga, tapi masalalu Laura juga 'kan?" Abit memasukkan tangan di dalam saku jaketnya. "Ternyata benar kata Delon." Abit tersenyum getir.
Zizi mengangguk samar. "Iya."
"Kenapa lo dulu pura-pura kesakitan padahal Rangga nggak ngapa-ngapain lo?"
Senyum merekah di bibir Zizi. Zizi ingat, pada saat itu ia ingin mengambil buku diarynya yang diambil Rangga dan secara bersamaan Abit juga datang ke sana. Zizi menghajar Rangga karena geram pada lelaki itu yang bersikap semena-mena dan melukai Abit.
"Itu karena gue tau Yasir akan menghajar Rangga habis-habisan kalau gue bohong dan bilang Rangga pukulin gue," jawab Zizi.
"Licik juga lo." Abit menggelengkan kepala. "Udah jam segini, mending lo buruan ke sekolah nanti telat," ucap Abit melirik Zizi sebentar lalu melangkah masuk ke dalam bangunan bertingkat tempat menempuh pendidikan itu.
***
"Si yatim piatu!"
Delon yang baru saja tiba di kantin seketika menoleh pada empat orang yang sedang menempati meja tidak jauh dari tempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Love Me
Teen Fiction⚠️PRIVATE ACAK FOLLOW SEBELUM MEMBACA⚠️ Laura Timur Bellatrix, murid pindahan yang harus merasakan pahit karena masalalu dan Kakak kelasnya yang bernama Delon. Arvin Sadelon Ganendra, murid kelas 12 yang mencari pacar melalui pengumuman sekolah den...