Lima Puluh Enam

5.5K 553 527
                                    


Sebelum baca kuy follow
Instagram: Ka_pita00
Tiktok: Inipit02 & wattpadpii0

Happy Reading guys
****

Yudha Pratama

***

"Gue sampai bolos sekolah."

Zizi berdiri di depan Yudha yang sedang menghajar Wisnu. Jemarinya memainkan buku diary dengan gerakan halus.

Seolah tidak peduli akan kehadiran Zizi, Yudha tetap memukul Wisnu tanpa ampun. Entah sudah berapa kali kepalan tangan itu mengenai wajah Wisnu yang sudah babak belur, kini hanya kepuasan yang Yudha kejar. Ya, memberi pelajaran kepada Wisnu sampai puas.

"Stop!" Zizi menahan tangan Yudha. "Mau jadi pembunuh lo?" Zizi memainkan sebelah alisnya.

"Jangan ikut campur!"

"Kalau bukan karena Adik lo, gue nggak akan ikut campur," tutur Zizi menatap Yudha tajam.

Zizi menghempaskan tangan Yudha dan mendorongnya menjauh dari sana. Emosi Yudha yang sedang memuncak harus Zizi hadapi dengan sedikit tegas.

Zizi berjongkok di sebelah Wisnu dan menepuk pipinya. "Lo dengar gue?"

Wisnu mengangguk, matanya memandang Zizi sayu dengan linangan darah dari sudut bibir dan hidung.

"Adelia akan sedih melihat lo yang seperti ini." Zizi menahan napas. "Lo harus tau kebenarannya."

Zizi meraih tangan Wisnu, meletakkan buku diary yang selama ini ada padanya. "Buku diary Adelia."

"Adelia banyak cerita tentang lo juga."

Cairan bening menetes dari mata Wisnu, rasa rindu tidak bisa tergantikan oleh apapun. Wisnu sangat menyayangi Adelia, hatinya begitu hancur ketika mengetahui bahwa adik satu-satunya telah tiada.

"Dia meninggal bukan karena Laura. Laura adalah sahabat baik Adelia." Zizi menghirup napas panjang dan dihembuskan secara perlahan.

"Penyebab dia mengakhiri hidupnya adalah dari keluarga yang pilih kasih terhadap dia." Zizi berdiri dan tersenyum sedih.

Sebelah tangan Zizi terdapat gumpalan kertas yang ia robek dari buku diary Adelia, perlahan kertas itu ia masukkan ke dalam saku seragamnya.

"Ikut gue." Zizi menarik paksa Yudha.

"Urusan gue di sini belum selesai." Yudha menggeleng.

"Kita harus menghentikan aksi gila Adik lo," ucap Zizi penuh geraman.

Yudha menatap Zizi penuh tanya, ia hanya diam tidak bergeming di tempat masih mencerna perkataan tersebut.

"Sebenarnya udah ada Abit, tapi gue harus memastikan kondisi Kia." Zizi menarik tangan Yudha sekali lagi.

Don't Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang