Sebelum baca kuy follow
Instagram: Ka_pita00
Tiktok: Inipit02 & wattpadpii0Happy Reading guys
****Yasir Arifin
***
"Tunggu."
Delon menahan tangan Yasir yang baru ingin keluar kelas. Tanggapan tanpa ekpresi itu sebenarnya terasa ngilu di hati Delon, tetapi Delon berusaha menepis perasaan tidak mengenakan di dalam dirinya dan menciptakan senyum meski canggung.
Delon merogoh uang yang telah ia persiapkan di dalam saku seragam. Netra hitamnya memandang Yasir cemas. "Ini uangnya gue cicil dulu, ya. Nanti bakal gue lunasin, kok."
Sudah seminggu lebih waktu yang ditetapkan Yasir untuk Delon melunasi hutangnya. Namun, uang yang dikumpulkannya hasil mengamen bersama Agan dan Ivan belum cukup untuk membayar sepenuhnya. Delon berharap Yasir mau memberi kelonggaran.
Delon berkedip sedih saat Yasir tidak segera mengambil uang tersebut. Delon paham Yasir masih marah terhadapnya, Yasir merasa dibohongi setelah apa yang ia lakukan.
"Gue janji bakal cepat melunasinya." Alis Delon turun, merasa tidak enak kepada Yasir.
"Kapan?" tanya Yasir.
Delon terdiam, ia juga tidak tau jelas akan melunasinya kapan. Delon belum ada pekerjaan, Delon tidak ingin berucap tidak pasti.
"Lo kerja apa sekarang?" Yasir menatap Delon penasaran.
Manik Delon bergerak, ia mencari jawaban yang pas agar tidak terlihat menyedihkan. Delon bukannya malu mengakui bahwa kini dirinya mengamen, tetapi ia tidak mau Yasir mengasihaninya setelah ia berhenti bekerja di kedai.
"Kerja di tempat kawan," jawab Delon.
"Ya kerja apa?" Yasir berdecak.
"Di toko roti."
Yasir mengangkat sebelah alis, ia setengah tidak percaya dengan ucapan Delon. Dilihatnya kulit Delon yang semakin kusam dari biasanya, badannya kurus, dan selalu terlihat lelah.
"Bagian?"
Delon menelan ludah kasar, "kasir."
Delon merutuki dirinya yang terlalu jauh berbohong, ia berusaha untuk sedikit menyunggingkan senyum agar terlihat natural.
"Bukan di bawah matahari? Penampilan lo bukan kayak kerja di dalam ruangan." Yasir tersenyum penuh kemenangan ketika Delon hanya diam tidak menyanggah perkataannya. "Simpan uangnya sampai terkumpul, baru setelah itu lo kasih ke gue."
Delon kembali menahan tangan Yasir ketika lelaki itu ingin pergi. Kali ini tatapan yang Delon tujukan penuh harap, matanya memandang nanar Yasir.
"Dulu lo pernah bilang kalau mau marah ya marah, kalau sakit bilang sakit, dan kalau mau nangis ya nangis aja." Delon menghembuskan napas pendek. "Boleh gue melakukan itu sekarang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Love Me
Teen Fiction⚠️PRIVATE ACAK FOLLOW SEBELUM MEMBACA⚠️ Laura Timur Bellatrix, murid pindahan yang harus merasakan pahit karena masalalu dan Kakak kelasnya yang bernama Delon. Arvin Sadelon Ganendra, murid kelas 12 yang mencari pacar melalui pengumuman sekolah den...