Empat Puluh Enam

6.4K 603 822
                                    

HAPPY READING GUYS

Jangan lupa follow
Instagram : ka_pita00
Tiktok: Inipit02

***

"Tunggu, Laura."

"Jangan pegang-pegang." Laura menghempaskan kasar tangan Delon darinya. "Jijik."

Satu kata terakhir dari Laura membuat Delon mundur selangkah, arah pandangnya menatap lekat manik Laura yang memandang penuh kebencian.

"Gue mau minta maaf."

"Lo pikir gue mau maafin lo?" Laura menggeleng, "hanya orang bego yang mau maafin penjahat seperti lo."

Masih ada dendam dan benci yang hinggap di hati Laura. Laura tidak akan semudah itu memaafkan Delon, apalagi atas perlakuan yang ia terima. Walau Laura tau jika Delon mempunyai masalah berat di keluarganya, tetap saja tidak ada kata iba untuk Delon. Hidup Delon memang sedih, tetapi lebih menyedihkan lagi hidupnya.

Laura mengedarkan matanya ke arah lain, tanpa sengaja ia melihat Hizkia yang berjalan tidak jauh dari tempat mereka. Senyum miring merekah di bibir tipisnya.

"Pegang." Laura menaruh paksa dompet dan ponselnya di tangan Delon.

Delon yang tidak mengerti hanya mengikuti perintah Laura tanpa membantah.

"Kak Hizkia!" teriak Laura membuat Kakak kelasnya yang baru saja memarkirkan mobil di perkiran sekolah seketika menoleh.

Hizkia mengibaskan rambut yang masih belum kering sepenuhnya sembari berjalan menuju tempat dimana Delon dan Laura berada. "Ada ap_"

"Kak tolongin gue."

Ucapan Hizkia terpotong saat tiba-tiba Laura menggenggam erat lengannya dan berlindung di balik punggung Hizkia.

"Kak Delon ngambil paksa dompet dan ponsel gue. Kak dia kasar banget, gue takut," adu Laura berbohong.

Delon tersenyum kecut. Delon melihat dompet berwarna moca dan ponsel milik Laura, ada pancaran kecewa ketika Laura berbohong.

"Benar itu, Del?" tanya Hizkia penuh selidik.

Wajah Delon mendongak, ia membalas tatapan menusuk dari Hizkia. Wajah datar nan dingin Delon, ia umbar seraya mengangguk pasti. "Iya, terus lo mau apa? Mau jadi pahlawan kesiangan?"

Entah apa yang ada di pikiran Delon sehingga ia mengikuti alur pemainan Laura, bahkan Laura saja sampai terkaget sendiri mendengar kalimat bohong Delon. Laura pikir Delon akan mengeles, tetapi dugaan Laura salah besar.

"Kembalikan," perintah Hizkia.

"Kenapa? Lo suka sama dia?" Delon menaikkan sebelah alisnya.

"Bukan masalah suka atau nggak. Tapi, dia seorang perempuan, Del. Lo nggak kapok ya, padahal kejahatan lo sudah terbongkar tapi lo masih nggak mikir juga." Suara tegas Hizkia membuat Laura melepaskan tangannya seketika dari lelaki itu.

"Tau apa lo tentang masalah gue?" Delon maju selangkah semakin mendekat pada Hizkia. "Kalian cuma tau gue melakukan kesalahan tanpa mau tau alasan kenapa gue melakukan itu."

Delon beralih menatap Laura. "Dompet dan ponsel lo, gue balikin. Nggak asyik mainnya ngaduan, apalagi ngadunya ke Hizkia," lanjut Delon menyerahkan ponsel dan dompet Laura lalu pergi begitu saja dengan helaan napas pelan.

Hizkia berbalik ke arah Laura. "Lo nggak apa-apa?"

Laura menggeleng. "Gue nggak apa-apa, makasih ya, Kak."

Don't Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang