ALTHAIR BAD HUSBAND [PROSES REVISI]

ALTHAIR BAD HUSBAND 11

Say hallo all😉

Gimana kabar kalian nih?

Ada yang masih nunggu kelanjutan cerita ini?

Keluarin emoji gemoy nya dong🐳🐳

Rin, udah bikin grup ALTHAIR OFFICIAL🐳

Ini linknya bestie😘

https://chat.whatsapp.com/JapMxJFaweBC0bfSLfTDdK

Kalau gabisa di sentuh tuh link nya, lempar aja no wa kalian okey! Ntr Rin, masukin kok❤️

Kalian masuk ke grupnya ya, kalian enak bisa request ke aku langsung tentang alur yang bikin kalian geregetan 🙏🏻

Happy Reading

Setelah membully Alice habis habisan, mereka langsung meninggalkan Alice yang masih menunduk takut. Teman teman Althair tertawa berbahak-bahak saat melihat penampilan Alice yang tampak mengenaskan karna lemparan telur dan terigu.

Alice mendongak, ia menatap satu persatu teman suaminya itu. Matanya menangkap sahabatnya yang sedang memperhatikan dirinya. Sungguh Alice kecewa dengan Yasmin.

"Puas k-kalian liat aku dibully abis abisan sama mereka semua?" tanda Alice kencang.

"Puas banget!" sahut Erlangga sambil tertawa kecil.

"Puas banget, akhirnya cewek kayak lo dibully sama mereka semua." timpal Dave.

Dave menyenggol lengan kekasihnya itu, Yasmin yang mengerti pun langsung mengangguk. "Dasar jalang, mending lo mati aja! Indonesia gak butuh cewek lemah kayak lo." teriak Yasmin.

Hati Alice berdenyut nyeri, ia berlari ke arah Yasmin.

Plak

"KAMU PANTES DAPET ITU, MIN! JAGA UCAPAN KAMU ... AKU GAK NYANGKA KAMU TEGA BANGET, YA!" geram Alice.

Yasmin hanya bisa tertunduk tak berani mengeluarkan suara. Tangan Dave terkepal, ia tak terima jika kekasihnya itu diperlakukan seperti itu oleh Alice.

Bugh

Dave memukul hidung Alice dengan kencang sampai membuat perempuan itu terhuyung ke belakang. Itu membuat mereka yang ada di sana membelalakkan matanya terkejut dengan apa yang terjadi.

Alice sudah tak sadarkan diri, darahnya mengalir di hidung mancung perempuan itu. Althair tak bergeming sedikitpun, ia menatap Alice yang sudah tak sadarkan diri.

Beberapa menit keheningan terjadi, Rivaldi berjalan tergesa-gesa, lalu menggendong tubuh Alice ala bridal style. Ia heran dengan teman temannya, mengapa membiarkan Alice seperti itu tanpa berniat membantunya.

-
-
-

Sepuluh menit kemudian, Alice membuka kedua matanya. Ia mengerjap-ngerjapkan kedua matanya untuk menyesuaikan cahaya.

"A-aku ada dimana." gumam Alice pelan.

"Alice, lo udah sadar." ujar Rivaldi yang baru saja datang sambil membawa semangkuk bubur ayam.