45. Hari Tanpa Alice

6.3K 384 21
                                    


Happy Reading💚

-
-
-

Althair membuka kedua kelopak matanya. Ia menatap sekitarnya, ternyata dirinya berada di kamar milik dirinya dan istrinya. Ia mencari istrinya, berharap semua kejadian itu hanyalah mimpi.

Ia mengedarkan pandangannya ke ruang keluarga, namun di sana hanya ada Anjani yang menangis tersedu sedu di pelukan Amar. Ia berjalan pelan menuju kedua orang tuanya.

"Mamah, istri aku mana?" tanya Althair sambil celingak-celinguk mencari keberadaan istrinya.

Anjani menoleh. "Althair, istighfar sayang. Istri kamu beberapa jam yang lalu udah di makam, kan." jawab Anjani pelan.

Althair menggeleng tak percaya. "Mamah, ngga usah boong deh. Aku tau, kalo mamah lagi prank aku, kan?" tanya Althair lagi.

Amar mengusap lengan istrinya dengan lembut. "Althair, istri kamu emang udah di makam, kan beberapa jam yang lalu." timpal Amar.

Sedangkan Althair masih menggeleng tak percaya. "Istri aku ngga meninggal! Dia cewek kuat. Aku tau itu, Alice masih hidup ... Aku yakin itu, Pah, Mah." lirih Althair.

Anjani melepaskan pelukan suaminya, lalu berjalan menuju putranya. Ia memeluk tubuh rapuh milik putranya. "Sayang, mamah tau kamu cowok kuat. Tuhan ngasih cobaan kayak gini, karena tuhan tau kalo kamu kuat jalani semuanya." ujar Anjani lembut.

Althair menggeleng dalam pelukan mamahnya. "Mah..., Alice, Mah. A-aku tadi tidur di samping Alice," sahut Althair sambil terisak kecil.

Amar langsung menepuk bahu putranya. "Kamu tadi ketiduran di makam Alice," ucap Amar memberitahu.

Kaki Althair lemas seketika. Hingga ia pun langsung terduduk lemas. Untungnya kedua orang tuanya langsung membopong tubuh putranya menuju sofa panjang.

"Alice udah janji sama aku..., Dia ngga bakal tinggalin aku, Pah, Mah. T-tapi dia malah ingkar janji..., Aku ngga sanggup buat jalani semuanya sendirian. Aku ngga bisa urus anak aku sendirian." keluh Althair sambil terus menangis pilu.

Hati Anjani teriris mendengarnya. "Sabar, Nak. Semua yang bernyawa pasti bakal pulang ke sisi-Nya." ucap Anjani menenangkan putranya.

Althair menggeleng lemah. "Kamu ngga usah nangis lagi, Al. Kamu belum namain anak kalian," seru Amar sambil tersenyum tipis.

Althair menghela napas panjang, lalu menghapus air matanya dengan kasar. Ia langsung berdiri, lalu pergi menuju kamar putra kecilnya.

Ia masuk ke dalam kamar putranya, di lihatnya wajah tampan milik putranya itu, ia terkekeh gemas tapi air matanya masih terus membasahi pipinya.

"K-kamu ganteng, Nak. Kamu ngga bisa liat mamah ya, Nak ... Maafin mamah kamu ya, dia sayang banget sama kamu, tapi tuhan lebih sayang sama mamah. Kamu bakal ayah urusin dengan sepenuh hati," ujar Althair panjang lebar.

"Samudra Fernandez Malik. Nama yang indah buat cowok ganteng kayak anak ayah." imbuh Althair pelan.

Ia mengecup pipi chubby milik putranya. Putranya benar benar duplikat dirinya, ia hanya berharap semoga sikap buruknya tidak mengalir di dirinya.

 Putranya benar benar duplikat dirinya, ia hanya berharap semoga sikap buruknya tidak mengalir di dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ALTHAIR BAD HUSBAND [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang