ALTHAIR BAD HUSBAND [PROSES REVISI]

ALTHAIR BAD HUSBAND 12

Selamat malem bestie🐳

Kalian bisa maraton ya bacanya, tapi aku gabsa menjamin bakal panjangnya part ini karena aku aja punya ide nya cuma dikit gitu loh😾

Jangan lupa tinggalin jejak🌟💬

Komen khusus emoji ini🐳

Kalau pada komen tapi ga pake emoji itu rasanya garing gitu loh🐳🐳

Udahlah jangan banyak cingcong! Cus ke ceritanya!!

Happy Reading❤️

SMA RAJAWALI, sudah sangat sepi hanya ada beberapa orang yang sedang melaksanakan ekstrakulikuler. Alice berjalan sambil menunduk, ia masih sangat marah ketika kejadian beberapa menit yang lalu. Sebenarnya ia ingin sekali membunuh Kelly dan Sena, manusia biadab itu wajib dimusnahkan.

”Alice!” panggil seseorang.

Sontak sang empu menoleh, ”Kak Sam.” balas Alice sambil tersenyum manis.

Samuel membalas senyuman tersebut. ”Mau pulang bareng gak?” tawar Samuel.

Ia menggeleng. ”Gak usah, Kak ... Maafin, Althair ya, Kak. Udah buat muka kakak jadi lebam kayak gini, pasti sakit kan, Kak.” cerocos Alice.

”Ngga kok, kerumah yuk. Mama mau ketemu katanya sama kamu,” ajak Samuel sekali lagi.

Akhirnya Alice mengangguk menyetujui ajakan yang ditawarkan oleh Samuel, itung itung menebus kesalahan Althair tadi pagi. Mereka berjalan beriringan, saat hendak memakaikan helm kepada Alice tapi perempuan itu menolak lalu memakainya sendiri.

”Ayo, Lice. Bisa gak naiknya?” tanya Samuel yang langsung dibalas gelengan kepala oleh Alice.

Samuel kembali turun dari motor sportnya. Mengeluarkan hoodie hitam dari tasnya, lalu mengikatnya di pinggang ramping milik Alice. Mereka tak menyadari jika ada seseorang yang melihat mereka berdua.

”M-makasih, Kak.” ucap Alice canggung.

Samuel mengangguk, lalu kembali menaiki motornya. ”Hati hati, pelan pelan aja, naik motornya.” pesan Samuel.

”Udah belum?” tanya Samuel.

”Udah, Kak!” balas Alice semangat.

”Lets go!!”

-
-
-

Setelah menghabiskan waktu selama dua puluh menit, akhirnya mereka berdua sudah sampai dikediaman keluarga bermarga Reynand. Alice turun lalu membuka helm dan tak lupa memberikannya kepada kakak kelasnya itu.

”Ayo, masuk.” ajak Samuel lembut.

Alice mengangguk canggung, ia merasa tak enak saat memasuki rumah besar ini. ”Lice, duduk dulu ya. Aku mau mandi dulu.” tutur Samuel.

Perempuan mungil itu mengangguk patuh. ”Rumahnya gede banget,” gumam Alice.

Ia berjalan sambil melihat foto-foto Samuel, sampai pada foto keluarganya itu. Ia melihat foto Rivaldi dan Samuel? Apakah mereka mempunyai ikatan persaudaraan, atau apa?