35. Pergi Selamanya

6K 403 71
                                    

Happy Reading!

Malam ini, Alice tertidur sambil terus menggenggam tangan suaminya yang sedang melewati masa kritisnya. Tiba tiba suara mesin EKG terdengar di ruang VVIP tersebut.

Alice langsung terbangun, ia langsung berlari untuk memanggilkan dokter. Keringat dingin menjalar di sekitar pelipisnya, tapi ia tetap berdoa yang terbaik untuk suaminya.

”Anda tidak boleh ikut masuk.” larang suster tersebut lalu menutup pintu ruang VVIP tersebut.

Alice hanya bisa terdiam diri sambil menunduk, ia masih terus berdoa. Beberapa menit kemudian, dokter dan kedua suster tersebut keluar dari ruangan VVIP.

”Dok, bagaimana keadaan suami saya?” tanya Alice khawatir.

Dokter tersebut menghela napas panjang. ”Kami sudah melakukan yang terbaik. Tapi, Tuhan lebih sayang kepada suami anda ... Suami anda tidak terselamatkan, kami turut berbelasungkawa atas meninggalnya pasien yang bernama Althair Zean Malik.” ujar Dokter tersebut.

Alice menggeleng cepat. ”Ngga mungkin, dokter pasti salah! Althair ngga mungkin meninggal, Dok!!” teriak Alice tak terima.

Ia langsung berlari menuju ruang VVIP, matanya memanas saat melihat tubuh suaminya yang sudah di tutupi kain putih khusus untuk jenazah.

Tangannya bergetar hebat, air matanya turun dengan sendirinya. Kain nya sudah ia buka, orang itu...

Althair. Suaminya.

Alice langsung memeluk tubuh kaku milik suaminya. Ia menangis di bidang dada Althair, rasanya seperti mimpi.

”Hiks...Al, bangun!”

”J-jangan pergi, aku mohon!! Althair bangun.” teriak Alice begitu kencang.

”Argh! Dulu mama yang ninggalin gue terus Samuel dan sekarang Althair? Kenapa Tuhan gak pernah adil sama gue hiks.”

”G-gue ngga sekuat yang mereka bayangin.”

”Bangun Al ... Aku mohon, buka mata kamu!”

Alice terus menggoyangkan tubuh Althair berharap cowok di hadapannya membuka kedua matanya kembali. ”S-seandainya gue ngga ketemu sama bang Orland. Mungkin, sekarang kamu masih ada di dunia ini,” sesal Alice.

Brak

”ALICE!” teriak Orland saat memasuki ruangan tersebut.

Orland berjalan menuju Alice yang sedang menangis tersedu sedu. Gadis itu memeluk lututnya di pojokan kamar VVIP.

”A-alice, are you okay?” tanya Orland hati hati.

Alice mendongak, ia menatap Orland dengan matanya yang begitu sembab. ”A-are you okay kata lo Bang? Gue ngga baik baik aja, anjing!” teriak Alice sambil terus terisak kecil.

”S-suami gue pergi karna lo! Coba aja hiks lo ngga ngajak gue buat ketemuan.” imbuh Alice.

Orland bungkam.

”Lo jahat, Bang! Sekarang gue udah ngga punya siapa siapa lagi ... Semua orang ninggalin gue secara perlahan, bahkan sekarang Althair udah ngga ada. Ayah gue gak pernah jenguk gue lagi semenjak dia nikah lagi.” lirih Alice.

”Alice—”

”Gue ngga butuh Dangerous Mafia World. Gue cuma butuh Althair sama ayah! Kembaliin Althair ke gue ... Kembaliin ayah gue!!” teriak Alice.

ALTHAIR BAD HUSBAND [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang