40. Althair Ngidam

4.6K 320 19
                                    

Happy Reading💘

Alice akhirnya menuruti kemauan suaminya. Ia berjalan menuju kamar mandi, lalu membasuh mukanya dengan air mengalir. Ia pun langsung mengikat rambutnya.

Alice menguap kecil lalu mulai berjalan menuju dapur. Althair mengikutinya dari belakang, lalu mendaratkan bokongnya di kursi ruang makan.

Alice membuka kulkas, lalu mengambil bahan bahan untuk membuat seblak. Ia hanya bisa menyumpah serampahi suaminya yang super menyebalkan baginya.

Ia memotong motong semua bahannya lalu memasukkannya ke blender. Sambil menunggu bahan halus, ia merebus terlebih dahulu kerupuk dan makaroni. Sayurannya sudah ia cuci dan sudah di potong. Akhirnya bumbunya sudah halus, ia memanaskan wajan berisi minyak goreng. Lalu memasukkan bumbu yang sudah tercampur tersebut ke dalam wajan. Ia mengaduk bumbu menggunakan spatula. Mengaduk dan menguap lagi dan lagi.

Setelah tercium aroma dari bumbu itu, Alice memasukkan kerupuk, makaroni dan sayurannya. Ia tidak memakai telur karna lupa. Ia langsung mengaduk-aduk sampai tercampur rata lalu menambahkan air dua gelas. Beberapa menit kemudian, seblak pun sudah matang. Ia langsung memindahkannya ke mangkuk, lalu mengambil satu sendok dan membawanya menuju meja makan.

”Nih makan!” suruh Alice lalu menenggelamkan wajahnya di lipatan kedua tangannya.

Althair menatap seblak tersebut tanpa selera. ”Ayang, aku udah ngga pengen seblak lagi.” bisik Althair pelan.

Mata Alice melotot seketika. ”Lo macem macem sama gue, Al? Gue usahain bikin seblak demi lo. Tapi lo bilang apa tadi? Udah ngga pengen seblak lagi? Dasar ya lo, ngerjain gue aja!” omel Alice lalu melenggang pergi meninggalkan Althair yang termenung.

”Kan emang bener gue udah ngga mau. Udahlah, gue masukin aja ke kulkas.” gumam Althair lalu berjalan sambil membawa mangkuk tersebut untuk di masukkan kedalam kulkas.

-
-
-

Pagi ini, Alice sudah selesai mandi. Lalu mulai membantu membuatkan sarapan untuk suaminya dan mertuanya.

”Pagi, Mah.” sapa Alice yang baru saja turun dari lantai dua.

Anjani masih fokus membuatkan sarapan tapi tetap menjawab sapaan dari menantunya. ”Pagi juga, Sayang.” balas Anjani.

”Aku bantuin ya, Mah.” ujar Alice yang langsung di angguki oleh Anjani.

”Semalem kalian bikin seblak?” tanya Anjani yang masih fokus memotong cabai merah.

Alice mengangguk kecil. ”Aku kesel sama Althair, Mah. Aku udah bela belain bikinin dia seblak eh pas seblak nya udah jadi, dia bilangnya udah ngga mau seblak lagi.” gerutu Alice.

Anjani terkekeh gemas. ”Suami kamu ngidam kali.” celetuk Anjani.

Alice mengerutkan keningnya bingung. ”Ngidam? Emang Althair lagi hamil ya, Mah?” tanya Alice bingung.

Anjani tertawa pelan lalu berkata. ”Bukan hamil, Sayang. Suami kalo ngidam itu udah biasa, itu tandanya suami kamu bener bener cinta sama kamu ... Kalo suami ngidam itu lagi ngalamin morning sickness.” jelas Anjani yang langsung di angguki oleh menantunya.

”Oh iya. Mamah gak bisa nemenin kamu ke dokter, kamu sama Althair aja ya. Mamah di suruh ke kantor papah.” imbuh Anjani.

”Iya, Mah.” balas Alice.

-
-
-

Mereka sedang menikmati sarapan pagi bersama. Tidak ada yang membuka suaranya saat makan seperti saat ini hanya terdengar suara dentingan sendok.

Tiba tiba Althair merasakan mual yang sangat luar biasa. Ia langsung berlari menuju kamar mandi, lalu memuntahkan makanan yang berada di mulutnya.

Alice yang melihat itu langsung menghampiri suaminya. Lalu mengusap punggung suaminya.

ALTHAIR BAD HUSBAND [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang