[HaHa16]

40 16 4
                                    


Instagramku
@umijrh


_

Rapat Osis

Ruang Osis begitu ramai karena sedang mengadakan rapat bersama guru pembimbing—Pak Joko. Niko yang masih Osis ikut andil dalam rapat ini. Apalagi dia akan melepas masa jabatannya. Siapa penggantinya nanti sesuai dengan hasil voting seluruh murid.

"Gimana kalau kita ngadainnya kayak coblos pemilu," saran Fino sebagai wakil ketua Osis.

"Ya gue nurut aja sih gimana baiknya," ujar Fatur yang tidak mau ribet.

"Gue setuju sama Fino. Jadi, cari calon kandidat di mulai hari ini. Selama seminggu ke depan mereka bakal presentasi di mimbar setelah apel pagi. Setuju nggak?"

Mereka tampak berpikir menimang perkataan Niko.

"Bukannya itu terlalu kecepetan ya?" sanggah Fano.

"Menurut gue sih nggak. Soalnya kita 'kan sudah beri jarak satu minggu buat mereka kampanye sama nyiapin orasi," jelas Fatur ketua Pramuka sekaligus anggota Osis.

"Apa kata Fino diawal gue juga setuju kalau kita pakai cara gitu. Nanti bikin spanduk nama-nama kandidatnya." Hanan bersuara setelah memperhatikan teman-temannya berdiskusi.

Anggota Osis terdiri dari siswa kelas sebelas dan dua belas. Nanti ada pemilihan lagi untuk kelas sebelas, akan dikeluarkan atau tetap menjadi anggota Osis. Sedangkan kelas dua belas benar-benar melepas jabatan.

"Apa boleh calon ketos cewek?" tanya Rafflesia, dipercaya menjadi sekretaris Osis.

"Gue nggak masalah kalo yang gantiin gue nanti cewek atau cowok. Yang pasti dia harus tanggungjawab dengan tugasnya!"

Niko sungguh ketua Osis yang sangat bertanggungjawab, cerdas, disiplin dan satu lagi dia sangat tampan. Banyak perempuan yang tergila-gila kepadanya. Mengintip dirinya saat di kelas, lapangan basket atau sedang makan dikantin. Semua memerhatikan lelaki itu.

Hanin saja yang baru bersekolah di SMA Prakarya sudah jatuh cinta. Bagaimana dengan mereka satu kelas dengannya. Sudah dipastikan gemetaran karena dekat tetapi tak tergapai.

"Baiklah, karena kalian semua sepakat untuk mengadakan acara pemilihan ketos dan waketos seperti pemilu. Maka Bapak juga setuju. Tetapi—" Pak Joko menggantungkan kalimatnya.

Semua bertanya-tanya dengan kalimat yang digantung Joko. Jangan sampai acara mereka akan diundur dalam beberapa minggu ini. Mereka menyingkirkan pikiran itu lantas mendengarkan kembali kalimat lanjutan dari guru pembimbing.

"Acaranya kita undur hingga bulan depan," putus Pak Joko.

Raut kecewa dari anggota osis itu kentara sekali. Mereka sudah tak tahan ingin melepaskan jabatan dan memberikan kepada adik kelas tersayang. Menjadi Osis tidak mudah yang dipikirkan. Mereka selalu saja ada kegiatan yang harus diikuti. Bahkan tidur pun tak nyenyak untuk para Osis bagian inti. Terkadang Niko dan Fino pulang kerumah sehabis magrib. Tidak tahu sebanyak apa tugas mereka hingga pulang hampir larut.

"Kenapa diundur sejauh itu Pak?" tanya Niko heran.

"Tadi Bapak ditelepon sama kepala sekolah kalau lomba Pramuka akan diadakan minggu depan," jawab Pak Joko membikin semua yang disana menghela napas pasrah.

"Yah, lo nggak tahu Tur?" Niko menatap Fatur dengan raut wajah penuh tanda tanya.

"Lah mana gue tahu," jawab Fatur, ia juga bingung. Bahkan dia sebagai ketua Pramuka pun tidak diberitahu.

"Karena memang mendadak dari kepala sekolah. Jadi belum sempat memberitahu Fatur," timpal Pak Joko.

Yang mereka tahu lomba Pramuka akan diadakan bulan depan. Namun, sepertinya acara ini sangat mendadak. Lagi pula sekolah SMA Prakarya menjadi tuan rumah. Berarti mereka harus lebih mempersiapkan diri untuk memenangkan perlombaannya.

Hanan & Hanin {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang