Putusnya Hanin dan Niko
✓✓✓✓
Niko mengebrak meja Rafflesia dengan wajah penuh dengan amarah. Baru saja Hanan menelepon dia memberi kabar kalau Hanin masuk UGD dan dirawat inap selama beberapa hari. Karena sampai detik ini pun Hanin belum sadarkan diri.
"Lo kenapa sih Nik?" gertak Rafflesia tak terima.
"Lo yang kenapa? Gue tahu lo itu kaya. Tapi bukan seenaknya bully orang. Dulu lo bully Bunga sampai dia meninggal! Sekarang lo mau buat hal yang sama dengan Hanin, hah?"
"Maksud lo apa? Gue bukan penyebab meninggalnya Bunga dan gue juga nggak bully Hanin. Gue cuma mau berteman dengan dia!" Rafflesia bersikeras bahwa ia benar-benar tidak merasa bersalah.
"Semua yang lo lakuin sama Bunga dulu gue tahu. Dan sekarang lo jadikan Hanin sebagai korban selanjutnya!"
"Kalau lo nggak punya bukti. Nggak usah nuduh! Mentang-mentang gue suka sama lo jadi seenaknya nuduh. Lo itu jangan belagu! Anak pembantu!"
Plak
Satu tamparan lolos di pipi Rafflesia. Mawar dan kemuning ikut meringis.
"Seenaknya lo hina teman-teman gue," desis Vena berusaha tenang setelah melayangkan tamparan kepada Rafflesia.
Rafflesia menatap tajam Vena sedangkan yang ditatap melangkah hingga mereka berjarak beberapa senti. Vena mencengkeram erat kerah seragam Rafflesia,"Selagi gue masih ada, sampai kapan pun lo dalam pengawasan gue. Terlebih lagi lo itu saudara tiri Fatur yang nggak tahu diri dan lupa diri."
Rafflesia mendorong kuat bahu Vena, untung saja Niko dengan sigap menahannya agar tak terjatuh," Gue capek dan benar-benar capek dengan sikap lo Raff. Gimana caranya gue harus ngejelasin ke lo. Gue nggak suka sama lo, dari semenjak gue pacaran dengan Bunga dan sekarang gue mencoba buat ngelupain Bunga dan belajar membuka hati untuk Hanin."
"Diantara semua orang disini mungkin gue paling capek! Dari sd gue suka sama lo. Bayangin Nik! Gue suka sama lo dari kecil. Bahkan lo sendiri belum tentu tahu gue siapa? Dan gue berusaha buat jaga lo dari jauh. Tapi apa? Lo cuma nganggap gue sahabat!"
"Nggak ada sedikit pun lo buka hati buat gue. Gue iri sama mereka yang baru kenal sama lo tapi udah bisa deket. Gue juga capek jadi jahat Nik. Mungkin kalau aku mati pun kalian bakal senang kan?"
"Raff udah!" Fatur mencoba menenangkan adiknya. Bagaimana pun ia tidak rela melihat Rafflesia seperti ini.
"Gue capek Tur. Di rumah, gue selalu dimarahi nyokap sama bokap karena nilai. Selalu dibanding-bandingkan sama lo. Mama bilang aku anak yang nggak bisa diandalkan. Papa juga bilang kalau gue juga suka ngabisin uang. Papa sama Mama itu cuma sayang sama lo Tur. Tiap lo pulang pasti Mama happy banget. Ya karena memang anak kandungnya. Tapi papa juga selalu prioritaskan lo. Padahal gue yang anak kandungnya. Apa gue anak yang nggak mereka anggap!"
"Dan untuk lo Nik! Lo pikir Hanin suka sama lo? Nggak! Yang dia suka itu Hanan. Dari kecil dia suka sama Hanan! Bukan sama lo!" desis Rafflesia, lalu pergi meninggalkan mereka di dalam kelas yang masih mencerna ucapan Rafflesia.
"Maksud adek lo apa Tur?" tanya Niko bingung, Fatur hanya mengedikkan bahu acuh kemudian menyusul Adiknya.
***
"Jangan pura-pura, bangun gih!" ucapan seseorang itu pun membangunkan tidurnya Hanin."Eh, ngapain kesini? Nanti ketahuan gimana?" kata Hanin, sosok perempuan dibalik topi pakai kacamata dengan jaket hitam.
"Ya kan gue ngendap-endap kesini. Jadi kagak ketahuan, tante sama Om Galih udah pulang. Nanti mereka balik lagi buat jagain lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanan & Hanin {End}
Teen FictionIkan cupang berbagai macam jenis selalu menjadi prioritas utama Hanin. Siswi SMA Himalaya yang selalu diremehkan guru karena mendapat peringkat terbawah. Jarak tempuh ke sekolah pun sangat jauh. Kalau bukan karena Papanya ia tidak mau masuk ke SMA t...